Kemarilah, Kukenalkan Cinta di Kota Bunga

Bulir – bulir air langit akhir – akhir ini begitu mengusik.

Advertisement

Ceria terik matahari kalah dengan pesona mendung.

Langit lebih sering menghitam dari pada membiru.

Tapi tidak dengan cinta.

Advertisement

Ia masih mekar layaknya bunga yang berkasmaran.

Kemarilah, biar kukenalkan cinta padamu.

Advertisement

Cinta yang bertebaran dimana – mana.

Pesonanya, aromanya, kharismanya.

Ah, semuanya membuatku nyaman.

Mereka sering mengelupas lapisan – lapisan air mata yang menebal.

Meringankan pundak yang semakin berat sebelah.

Pengukir hebat tawa – tawa renyahku.

Hampir genap seribu hari menyusuri lorong – lorong gedung bersama.

Jangan tanya mengapa rindu masih menggebu meskipun tatap semakin memudar.

Bagaimanapun waktu telah mengatur pertemuan dan perpisahan, cinta ini tetap utuh untuk kalian.

Tak peduli satu mencaci dan satu mencela, lalu yang lain pergi.

Cinta tetap cinta.

Membekas seribu alasan.

Memudar halus tapi tidak akan benar – benar hilang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Allah's. mathematics and child addict.

CLOSE