Terima Kasih Kepadamu yang Pernah Ada di dalam Hati Maupun Kenangan

Aku cukup berterima kasih kepada semesta yang selalu mendukungku di saat aku memang membutuhkan ketenangan.

Untuk kamu yang jauh disana, aku menunggumu di sini sampai kamu kembali. Jika kamu sudah mendapatkan yang baru ketika aku melihatmu kembali, kamu harus mendengar ceritaku selama 10 tahun tanpa dirimu itu.

Advertisement

Ciumanmu 10 tahun yang lalu tenyata menggambarkan perpisahan terakhir kita dalam menjalin hubungan. Hingga akhirnya aku bertemu dengan kamu kembali, dengan menggunakan cincin yang manis di jari manis itu. Betapa lucunya cincin tersebut melingkar di jarimu tanpa ada aku yang ikut mengungkapkannya janjinya.

Oh iya, aku mau menceritakan orang baru yang menemani hidupku selama kamu memberi harapan palsu itu. Ketika aku berkeliling taman kota, aku menemukan orang baru. Orang itu mengingatkan aku pada dirimu yang begitu humoris. 

Ketika kami menukar pesan, dia selalu menggodaku selayaknya kamu menggodaku dulu. Aku tidak tahu kenapa, dirinya tidak bisa masuk ke dalam hatiku. Jujur aku merindukanmu sekarang, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu kabar darimu dan juga konfirmasi hatimu itu untuk siapa sebenarnya.

Advertisement

Setelah aku mengetahui bahwa orang yang aku ketemui hanya menjadikanku pelampiasan di saat dirinya terluka, aku tidak pernah menjauh darinya. Tapi dirinya yang menjauh dariku dan berkata dia sudah memiliki yang baru. Mau tidak mau, aku harus menjauh.

Aku menemukan orang baru lagi. Parasnya baik, dia pun memperlakukanku selayaknya princess kerajaan. Dirinya pun sangat ramah terhadap orang-orang dan juga keluargaku. Aku jatuh kepadanya dalam sekali pertemuan. Aku sangat kaget, setelah pertemuan pertama itu, dia mengirimkan aku sebuah pesan. Menanyakan apakah aku sudah sampai d irumah dan meminta maaf karena tidak bisa mengantar aku pulang kerumahku.

Advertisement

Setelah itu aku menyadari, ada yang bisa menggantikanmu di dalam diriku saat ini. Aku pernah berpikir bahwa tidak ada yang bisa menggantikan dirimu di dalam hatiku. Namun ternyata aku bias melupakanmu.

Hingga satu dua kesalahan yang membuat aku lepas dari dirinya adalah temanku sendiri. Tempat curhatku, tempat aku menuangkan keluh kesahku setiap harinya itu seolah-olah mengabaikan  semua curhatanku.

Aku melihat dirinya berjalan dengan temanku dan bergandegan tangan. Aku tidak tahu apa yang berada di pikiran temanku. Betapa jahatnya yang dia lakukan kepadaku. Aku sangat jatuh sejatuh-jatuhnya saat itu. Aku berpikiran kepada dirimu lagi. Kenapa aku akan selalu kembali kepada kamu?

Untuk temanku, di manakah dirimu yang selalu menjadi penolongku saat aku lemah? Di manakah akan aku cari orang yang selalu bisa menemani aku curhat? Di manakah akan kuletakan posisiku ini yang selalu ada bersamamu? Di manakah posisiku ini dikala aku membutuhkan solusi?

Aku cukup berterima kasih kepada semesta yang selalu mendukungku di saat aku memang membutuhkan ketenangan. Namun kenapa semesta memberi aku janji-janji yang aku nikmati sendiri kepahitannya?

Terima kasih banyak semesta atas seluruh janjimu. Aku akan menjaga diriku sendiri d idalam ketenangan senja dengan desiran ombak laut yang membuat aku nyaman untuk tinggal di dalamnya

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

she really loves caramel coffee

CLOSE