Kenapa Kamu Suka Melupakan yang Kecil di Saat Mendambakan yang Besar?

Pernah gak kamu, lupa sama yang kecil? Karena kamu terlalu mendambakan yang besar?

Advertisement

Kalo pernah, itu sangat manusiawi. Gak ada yang salah, sah-sah aja sih. Asal jangan keterusan aja. Karena biasanya, seseorang yang lupa pada yang kecil dan damba yang besar jadi gak bersyukur atas apa yang mereka punya.

Memang terlalu mudah bagi kita, melupakan yang KECIL, karena sedang mendambakan yang BESAR. Kecil dianggap remeh-temeh. besar dianggap "sesuatu" banget. Seperti prinsip pedagang. Kalo yang beli recehan dicuekin, tapi kalo yang beli borongan disenyumin.

Lupakan yang Kecil, Dambakan yang Besar.
Kita lupa sama yang KECIL. Gak buang sampah sembarangan, tertib di jalan, memberi senyum pada siapa saja, ucapkan salam, sedekah ke tetangga, atau nasehatin anak-anak muda yang bukan anak sendiri. Padahal kita bisa lakukan itu dengan mudah. Tapi itu semua terlalu kecil.
Kita mendambakan yang BESAR. Bisa beli rumah lagi, pengen ganti mobil, pengen naik pangkat, pengen dipuji orang banyak atau pengen buka usaha yang laku keras. Berjuang mati-matian biar bisa terwujud. Karena itu semua besar buat diri kita.
Wajar kita jadi lupa yang KECIL dan terlalu mendambakan yang BESAR.

Advertisement

Sahabat, sesuatu yang kecil namun bermanfaat sungguh jauh lebih baik daripada sesuatu yang besar namun kurang atau tidak bermanfaat. Apa saja yang kecil gak selalu kalah dari yang besar. Kita sering meminta hal yang belum dimiliki, sering mendambakan yang besar hingga lupa bersyukur dengan apa yang kita miliki. Ingatlah, apa yang kita miliki saat ini belum tentu dimiliki oleh orang lain.

Syukurilah apa yang kita miliki dan apa yang Allah berikan kepada kita. Jangan lupa pada yang kecil, lalu mendambakan yang besar. Karena besar-kecilnya atau banyak-sedikitnya tergantung bagaimana cara kita mensyukurinya.

Advertisement

Realitas hari ini yang terjadi adalah gak sedikit orang kaya namun hidupnya gak bahagia. Hidupnya bermasalah dengan keluarga, gak tentram batinnya, sakit-sakitan, terlalu banyak beban memikirkan apa yang belum terwujud. Terlalu mendambakan yang besar. Sedangkan di seberang sana, ada orang miskin namun hidup cukup dan bahagia karena banyak bersyukur. Pikirannya sederhana, menikmati yang dipunya, nrimo apa adanya, dan jiwa raganya sehat. Apa artinya? Artinya harta atau kekayaan bukanlah ukuran kebahagiaan.

Lupa yang kecil, terlalu mendamba yang besar. Lupa mensyukuri yang kita miliki saat ini, meskipun itu kecil atau sedikit jumlahnya. Di situlah, Allah sedang menguji kualitas sabar, usaha, dan ibadah kita. Memberi sesuatu yang kecil dengan tulus dan bermanfaat bagi orang lain jauh lebih baik. Lalu mengapa malu jika kita memberi hal yang kecil karena melihat orang lain mampu memberi hal yang besar?
Ingat, ketulusan memberi itulah yang dinilai Allah, bukan nominal dari pemberian.

Lupa yang kecil, mendambakan yang besar. Karena kita anggap hal yang kecil, lantas gak mau bersyukur. Kita sibuk memikirkan hasil yang besar yang didapat orang lain. Tanpa memikirkan prosesnya. Kalo kita gak mau menghargai yang kecil, gimana bisa kita peroleh yang besar. Kita lupa tidak ada sesuatu yang besar tanpa dimulai dari yang kecil.

Banyak kok hal-hal kecil dalam hidup kita, tapi kita lupakan keberadaannya. Kita baru sadar, saat yang kecil berjalan gak semestinya. Tiba-tiba sakit usus buntu, tidak bisa buang air, tidak bisa mengeluarkan air mata. Atau jalannya buntu, mobilnya mogok, nafasnya tidak lancar, itu semua hal kecil yang bisa mengganggu hidup kita. Dan akan menghancurkan semua keindahan dan kenikmatan kita.

Mulailah menghargai hal-hal kecil. Dengan adanya yang kecil, hidup kita berjalan dengan baik. Bersyukur dan berterima kasih-lah pada hal-hal kecil, orang-orang kecil. Jika yang kecil rusak, maka akan sangat mengganggu pekerjaan besar kita.

Oke sahabat, gak usah sibuk sama urusan yang kita anggap besar lalu kita melupakan yang kecil. Gak usah khawatir, kecil besar itu soal anugerah. Dan itu urusan Allah. Kita hanya ikhtiar dan harus menerima apapun hasilnya.
Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki dan Allah berikan pada kita. Karena dengan bersyukur, kebahagiaan kita akan terus bertambah.

Sahabat, kita terlalu sering mendambakan yang BESAR namun melupakan yang KECIL. Sungguh, tidak pantas dan tak elok dalam hidup ini. Perubahan BESAR itu terjadi berawal dari perubahan KECIL yang sering dianggap sepele.

Kata orang bijak, "Lakukan apa yang kamu bisa dengan apa yang kamu punya, dan kamu akan mendapat apa yang kamu butuhkan untuk melakukan apa yang kamu inginkan."

Sahabat, berhentilah melupakan yang kecil dan mendambakan yang besar.
#BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

CLOSE