Kepada Dua Malaikatku, Terima Kasih Atas Cinta Kalian yang Mengiringi Perjuanganku

Untuk Ibu dan Bapakku,

Advertisement

Selamat sore Ibu, Bapak. Aku mulai rindu dengan kehadiran kalian yang melengkapi hariku tapi sekarang aku sudah besar ini sudah kewajibanku untuk merantau. Doakan anakmu ini yak Bu, Pak.

Jarak ini mengajarkanku banyak hal dan kini aku mengerti tiada kisah cinta paling indah selain cinta dari orang tua terhadap anaknya, bahkan cinta kalian membuatku merasakan cinta Allah terhadap hambanya.

"Tiada kisah cinta seputih, sesuci, seindah dan sekuat cinta orang tua terhadap anaknya.”

Advertisement

Kalian masih ingat, betapa senangnya aku pergi kepantai; terkena sentuhan angin dan terbuai dalam tenangnya cipratan ombak? Saat menulis surat ini, aku sedang dipantai. Semuanya terasa hampa, karena tidak ada yang lebih indah selain melihat senyum diwajah kalian bahkan sentuhan angin dipantai dan percikan ombak dilautan tak ada artinya lagi. Ya, karena itu semua tak ada apa-apanya dibanding senyum kalian. Tersenyumlah untukku!

Maafkanlah anakmu ini, jika sampai sekarang belum memberi kalian kabar bahagia, doakanlah aku Ibu, Bapak… Aku rindu kalian!

Advertisement

Ibu, aku mulai rindu masakanmu yang membuat lidahku bahagia, aku mulai rindu saat kau mengajakku membuat kue kering, masih ingat ketika aku membuat kuemu gosong? Haha itu lucu sekali, maafkanlah aku Ibu dan aku mulai rindu saat kamu membuatku jengkel karena omelanmu, begitu kejamnya aku membuatmu jengkel dan kemudian aku ikut-ikutan jengkel. Maafkan Anakmu ini Bu, terimakasih atas berbagai teguran yang kau berikan untukku, atas semua nasihat yang begitu berharga untuk hidupku. Sekali lagi terimakasih Ibu!

Hai Bapak, pahlawanku yang begitu senang membuatku tertawa, apa kabar, Pak? Aku sendirian nih di kota orang, di kota yang membuatku banyak menghasilkan rindu terhadap kampung halaman. Bapak, aku ketakutan disini namun kau ingat kan beberapa jurus silat yang kau ajari kepadaku? Jurus-jurus silat itu menjadi temanku sekarang, aku mulai mempelajarinya lagi dan aku berhasil Pak! Terima kasih banyak, walaupun sekarang kita berjauhan namun jurus-jurus silat itu menemaniku, melindungiku seperti kau yang jauh disana yang tak pernah berhenti mendoakan keselamatanku. Aku rindu Bapak….

Aku akan terus berjuang disini, aku ingin membuat masa tua kalian bahagia. Aku tak akan melupakan kebaikan kalian, tak akan pernah.

Dari,

Anakmu yang merindukan Ibu dan Bapak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Jangan terlalu serius, nanti cepat kurus.

CLOSE