Kepingan Puzzle Hatiku Hampir Utuh Dengannya dan Pada Saat Itu Juga Kita Dipertemukan

Aku, kamu, dan dia. Tidak pernah terbayangkan sedikitpun di benakku dari dulu, saat dengan yakin ku menjawab "Yes, I will marry you", beberapa hari setelah itu aku dipertemukan denganmu, temanku. 🙂 Kepingan puzzle hatiku yang kususun dengannya 3 tahun,, dengan sengaja kujatuhkan menjadi berantakan, tak berbentuk. Dan aku memaksa untuk mengambil kepingan puzzle itu dan menyatukannya dengan kepingan puzzlemu.

Ya, puzzle kita berbeda. Tapi kita tetap berusaha untuk menggabungkannya dengan harapan terbentuk puzzle hati yang indah. Yah semuanya berawal dari teman, sampai akhirnya kita sadar bahwa semakin hari level perasaan itu semakin meningkat, walaupun kita tahu apa yang sedang kita jalani ini sia sia. Kita membuat komitmen untuk membatasinya hanya sampai level 3.

Ternyata perasaan itu tidak bisa diajak komitmen dan kompromi ya? Kita malah jatuh sampai level tertinggi. Cinta datang tanpa disadari. Aku tidak pernah sedikitpun menyalahkan cinta, menyalahkan kamu, menyalahkan waktu ataupun menyalahkan perasaan ini. Aku yakin segala hal di dunia ini tidak ada yang percuma. Walaupun saat ini aku harus sakit dan bersusah payah mengumpulkan hatiku lagi menjadi utuh, setidaknya aku pernah merasa bahagia denganmu toh?

Kita,, sesuatu yang impossible. Sebenarnya tidak impossible sih, seperti katamu "Jika kamu type orang yang fighter, mungkin kita bisa bersatu". Kenyataannya aku perempuan pasrah, bukan… bukan pasrah. Tapi lebih ke perempuan yang bertindak dengan perasaan. Kamu datang memberiku warna,, memberikan dinamika,, memberikan nada… tak dipungkiri adanya kamu hidupku seperti alunan musik yang indah. Kamu adalah sosok yang kuimpikan, dewasa, menenangkan, menyenangkan dan melindungi. Menghabiskan waktu denganmu terkadang membuatku amnesia sesaat, bahwa waktuku tidak banyak denganmu.

Terkadang saat sebelum aku memejamkan mata di kala malam, fikiran ku trus berbisik lirih "Seandainya kamu datang saat aku belum terikat, seandainya dulu aku membuka hati lebih awal, seandainya…seandainya…" Ah sudahlah, tidak baik berandai-andai. Bukankah itu artinya aku menjadi orang yang tidak bersyukur? Kamu,,,, iya kamu. Mendeskripsikan tentangmu tidak akan pernah cukup walaupun berlembar-lembar kertas kutulis.

Terlalu banyak keindahanmu yang tercipta dari sudut pandangku. Yang sangat aku pahami adalah ketika kamu berkata "I hate in this position", saat itu aku sadar kita berdua sakit. Aku paham tentang posisimu, dan aku juga sangat paham dengan posisiku saat ini. Kamu bisa mengerti kan, bagaimana rasanya harus rela melepaskanmu orang yang disayang saat ini & harus menikah dengan orang lain? Kamu bisa mengerti kan, bagaimana galaunya ketika aku bermimpi yang ada malah kamu, bukan calonku. Dan akhirnya kita sama-sama sakit,, dan perlahan lahan kita mengambil kepingan puzzle masing masing untuk disusun sesuai dengan kotaknya di awal.

Iyaa…. sekarang kita sedang berusaha untuk menyusun kepingan puzzle,, tetapi tidak seperti dulu. Kita menyusun sendiri sendiri. Buat kamu, yang pernah merasakan menyusun kepingan puzzle denganku. Terimakasih ya. Terimakasih buat semua warna warni yang kamu berikan beberapa waktu ini.. Terimakasih buat waktumu yang kamu luangkan untukku. Terimakasih buat kebawelanmu jika aku lupa minum atau makan. Terimakasih buat rasa indah yang pernah kamu semai di hati ini. Terimakasih buat senyuman yang selalu terbentuk indah di bibir kecilmu. Terimakasih buat genggaman tanganmu saat tanganku kedinginan. Terimakasih buat pelukan hangatmu. Dan saat ini aku sedang dalam proses belajar ikhlas melepasmu. Ikhlas bahwa kamu adalah cinta terakhirku tetapi bukan pendamping hidupku. Ikhlas bahwa diluar sana ada perempuan yang akan membantumu menyusun puzzle hatimu secara utuh. Ikhlas bahwa cinta itu tidak harus memiliki.

Seperti orang orang bilang, belajar ikhlas itu ibarat kita merawat kupu kupu..harus sabar menunggu dari kepompong sampai menjadi kupu kupu cantik walaupun kita tahu semua yang memiliki sayap pasti akan terbang… 🙂 Tapi satu hal yang kamu harus tahu, aku sangat bersyukur bisa merasakan jatuh cinta denganmu, orang yang selalu kuimpikan dari dulu….. 🙂 Disini,, yakinlah… aku selalu panjatkan doa untuk kebahagianmu.. Setidaknya jika aku tidak bisa membahagiakanmu, aku masih bisa berdoa semoga akan ada seseorang yang bisa membuatmu bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini