Keraton Kesepuhan, Tempat Indah yang Menyimpan Banyak Sejarah

Feature Travel

Tepatnya, hari Senin pada tanggal 4 Februari 2019 saya berlibur ke kota yang dinamakan dengan Cirebon. Untuk menuju sana, saya bersama orang tua saya pergi dengan Kereta yang berada di Stasiun Gambir. Waktu itu saya berangkat dengan kedua orang tua saya dan anggota keluarga yang lain seperti Nenek, tante-tante dan sepupu-sepupu saya sudah sampai ke Cirebon dari pagi di dini hari.

Advertisement

Pada saat saya masuk kedalam kereta, saya merasa sangat lega karena kereta ini difasilitasi oleh AC yang sangat sejuk. Saya langsung duduk bersama Mama saya di kursi sebelah kiri dan ayah saya duduk di Kursi sebelah kanan sendiri. Perjalanan dari Stasiun Gambir menuju Cirebon memakan waktu tiga jam.

 

Sebenarnya kereta kami tidak khusus untuk ke Cirebon saja, tetapi juga khusus ke Semarang yang memakan waktu lebih lama, yaitu 5 jam.  Sesampai disana, saya bersama orang tua saya menunggu di Stasiun. Beberapa menit kemudian, beberapa keluarga saya sampai di Stasiun di malam hari dan menjemput saya bersama kedua orang tua saya. Pada malamnya, saya bersama keluarga besar saya memutuskan untuk makan bersama di Restauran.

Advertisement

Besoknya, saya sarapan di Hotel bersama kedua orang tua saya dan bersama keluarga. Di hari itu, kita check out sekitar jam 12 dan sebelum pulang ke Jakarta, kita pergi ke tempat yang dinamakan Keraton Kesepuhan dengan mobil bersama semua anggota keluarga saya. Keraton ini adalah tempat yang memiliki banyak sejarah. Sambil jalan-jalan melihat perumahan-perumahan yang ada di Keraton, pemandu wisata kami menjelaskan sejarah-sejarah tentang tempat tersebut.

Cirebon adalah salah satu wilayah di Nusantara yang memiliki sejarah panjang kebudayaan Islam yang bisa dilihat dari bangunan Keraton Kasepuhan yang lokasinya berada di Jalan Keraton Kasepuhan No 43, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk. Tempat ini sudah berdiri sejak tahun 1529.

Advertisement

Keraton  Kesepuhan dibangun oleh Pangeran Emas Zainul Arifin. Tujuan dia membangun Keraton  Kesepuhan adalah untuk memperluas bangunan Keraton Pangkuwati. Keraton Pangkuwati ini adalah Keraton pertama yang dibangun pada tahun 1430 di Cirebon. Luas dari Keraton Kesepuhan adalah dua puluh lima hektar yang terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan pertama yang berada di Keraton Kesepuhan adalah Bangunan Siti yang terletak paling depan dimana tempat itu adalah kawasan pada saat pengunjung masuk.

Bangunan Siti Hinggil ini ternyata memiliki makna lho yaitu tanah tinggi yang disebut lemah dewur dalam Bahasa Cirebon. Bangunan ini terbuat dari susunan bata merah dan memiliki gaya arsitektur yang mengikuti perkembangan zaman pada saat itu. Di dalam kompleks Siti Hinggil, ada lima bangunan yang terbuat tanpa dinding. Bangunan utama dalam kompleks ini adalah Malang Semirang yang memiliki enam tiang yang masing-masingnya melambangkan sifat-sifat Allah SWT.

Jika ditelusuri lebih dalam, di bagian belakang dari komplek Keraton Kesepuhan terdapat Keraton Pangkuwati. Keraton Pangkuwati merupakan Keraton bangunan pertama yang dibangun oleh Pangeran

Cakrabuana selaku Kuwu, merupakan sebutan bagi pemerintah yang menyebarkan kepercayaan Islam di Cirebon.

Komplek Keraton ini adalah tempat dengan banyak peninggalan-peninggalan dari Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati yang masih terjaga dengan apik. Pada saat saya melihat komplek tersebut, Tour Guide tersebut menjelaskan bahwa semua design-design tiang dari beberapa bangunan masih kokoh dan asli dari beberapa abad yang lalu, kecuali atap dari berbagai perumahan saja yang sudah di ganti baru.

Saya belajar bahwa komplek Keraton bukan hanya komplek biasa tetapi banyak sejarah yang dapat saya pelajari dan menjadi pengetahuan saya. Setelah saya pulang dari Cirebon ke Jakarta, saya sangat merindukan suasana di Cirebon bersama keluarga besar saya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE