Kesehatan Mental Pada Remaja, Penting Nggak, Sih?

Beberapa contoh kasus yang sering muncul seperti melukai diri sendiri.

Pada 22 Desember 2018 masyarakat Indonesia kembali mendapatkan musibah. Tsunami yang menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung dengan jumlah korban 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini. Tetapi tahukah kamu?

Tidak hanya menelan korban jiwa dan luka fisik yang dialami oleh para korban, melainkan banyak dari kita yang tidak menyadari akan munculnya trauma atau kecemasan pribadi yang dialami oleh korban terutama dalam kesehata mental. Dalam dunia medis kondisi ini dinamakan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).

Dikatakan demikian sebab penyakit ini berhubungan dengan kesehatan jiwa dan emosional seseorang dimana mereka memiliki serangan panik yang dipicu oleh trauma masa lalu. Walaupun dikatakan penyakit mental, bukan berarti mereka gila layaknya stigma masyarakat Indonesia biasanya. Oleh sebab itu trauma merupakan salah satu dari sekian banyak jenis penyakit mental. 

Beberapa contoh kasus yang sering muncul seperti melukai diri sendiri, bullying (perundungan), bunuh diri, rasa cemas yang berlebihan (anxiety disorder), kurangnya konsentrasi dan masih banyak lagi.

Gangguan mental yang kerap terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta sering dialami oleh remaja dan dewasa muda dengan kisaran usia 11 – 30 tahun.  Keadaan seperti ini terjadi karena pada usia tersebut remaja dan dewasa muda lebih rentan atau sensitive serta mudah emosi yang sifatnya masih berubah ubah sehingga mereka mudah terjangkit gangguan mental.

Hal ini disebabkan karena, pada saat remaja di dalam tubuhnya terjadi pemasukan aliran darah yang sangat besar ke otak. Bagian dari otak yang tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup akan menjadi daerah yang sensitif dan rentan akan kecemasan serta depresi, bahkan hal ini dapat berdampak buruk pada remaja khususnya kaum wanita. 

Penyakit mental juga merupakan penyebab seorang remaja melakukan tindakan bunuh diri atau melukai diri sendiri secara tiba tiba. Hal ini dapat memicu masalah kehidupan mereka seperti ketidakbahagiaan dan penurunan kenikmatan hidup, konflik keluarga dan sulit berhubungan dengan orang lain.

Berikut ini merupakan gangguan mental yang sering dijumpai oleh remaja, diantaranya yaitu:

  1. Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan merupakan istilah atau jenis yang paling sering muncul di social media, penyakit ini cukup “populer” karena kebanyakan pengidapnya adalah kaum remaja.
  2. Bipolar atau manic depressive ialah gangguan mental yang menyebabkan suasana hati sering berubah dengan jangka waktu yang lama sehingga pengidap tidak dapat mengendalikan emosinya sendiri. Disebut bipolar karena penyakit ini memiliki dua kutub emosi yang berbeda.
  3. Depresi merupakan salah satu gangguan yang sering  muncul di telinga masyrakat sebelum adanya istilah penyakit mental lainnya. Singkatnya depresi merupakan gangguan seseorang yang mengalami perasaan sedih berkepanjangan yang menyebabkan kurangnya motivasi dan sosialisai dalam kehidupannya sehari-hari. 
  4. Skizofrenia yaitu penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya memiliki sifat paranoid dan halusinasi
  5. Anorexia Nervosa (AN), penyakit yang sering dialami oleh kaum wanita. Sebeb penyakit ini memaksakan dirinya untuk menjaga pola makannya secara berlebihan yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.

Kendati banyaknya penyakit mental yang ada, pemerintah telah ikut serta melakukan upaya untuk menangani hal tersebut, contohnya :

  1. Pada tahun 2014 Menteri  Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH mengajak seluruh masyarakat dan jajaran kesehatan untuk menangani gangguan jiwa, 
  1. Disahkannya Undang-undang Nomer 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa pada 8 Agustus 2014 yang bertujuan untuk menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas hidup yang baik, serta memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
  1. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia membuka layanan hotline 500-454 selama 24 jam untuk memberikan pelayanan konseling khusus tentang berbagai masalah kejiwaan.
  1. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) telah menjamin penderita kesehatan mental mendapatkan pelayanan medis sebaik baiknya di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Hal yang perlu dilakukan sebaiknya kita harus melakukan konsultasi ke dokter spesialis dan menjelaskan keluhan kita, tanpa mendiagnosis diri sendiri. Dengan begitu kita dapat mengetahui dengan akurat apa kekurangan dan kelebihan kita dan bagaimana menanggulanginya.

Sebenarnya terdapat hal sederhana untuk menjaga kesehatan mental, kita sebagai orang awam dapat memulainya dari perihal kecil seperti :

  1. Menerima dan menghargai diri sendiri, Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing oleh karena itu kita sebagai individu harus mensyukuri atau menerima dan menghargai diri sendiri, karena jika bukan kita yang mulai, siapa lagi?
  2. Hindari penggunaan social media secara berlebihan, sebagai remaja dalam rutinitas sehari hari kita pasti tidak luput dengan social media. Tapi jangan salah, penggunaan social media yang terlalu sering dapat mengganggu kesehatan mental kita. Karena tanpa sadar social media membuat kita terisolasi karena sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  3. Mendekatkan diri dengan Tuhan, sebagai individu biasa kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuanNya. Disaat mental mulai tidak baik, pasti  Tuhan dapat membantu untuk mencari jalan keluar.
  4. Menjaga relasi dengan baik, Mustahil jika kita melakukan semuanya sendiri, pasti di setiap kondisi kita sebagai manusia biasa perlu membutuhkan dukungan orang lain, salah satunya dengan menjaga relasi.
  5. Aktif berkegiatan, Aktif berkegiatan sangat berpengaruh dalam tumbuh kembangnya seorang individu, salah satunya mengikuti kegiatan organisasi. Dengan begitu kita mendapatkan ilmu ilmu softskill yang sering dilupakan seperti cara beradaptasi, bagaimana membangun relasi, mengenal dan memahami karakteristik setiap orang.
  1. Mulai terbuka dengan orang lain, Pada awalnya mungkin sulit untuk memulai bercerita tentang apa yang kita rasakan dan mempercayainya sebagai pendengar kita. Tetapi hal itu merupakan salah besar, dengan mulai terbuka dengan orang sekeliling kita mendapatkan dukungan batin yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.
  1. Sering berolahraga, tidak hanya kesehatan mental, tentu saja kesehatan fisik sangatlah penting. Carilah olahraga yang disuka, dengan begitu pikiran kita akan terhalang dengan bayangan bayangan negative dan mendapatkan kesehatan secara fisik.
  1. Istirahat cukup, jika butuh waktu istirahat dan merasa badan sudah lelah dengan aktivitas yang ada, sebaiknya kita memberikan badan untuk istirahat sejenak. Tetapi harus gunakan waktu istirahat dengan seoptimal mungkin, jangan terlalu lama dan jangan terlalu singkat. Gunakan waktu tidur 7-8 jam per hari.
  1. Konsumsi makanan dan minuman sehat, banyak yang tidak tahu bahwa kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh saluran pencernaan. Utamakan konsumsi makan makanan prebiotik seperti sayuran berserat dan ikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis