Ketika Hidup Terbuai Akan Indahnya Kebersamaan, Lalu Berujung Pada Fantasi Kehidupan

Benak memaki seakan kecewa kepada singkatnya langit yang menebarkan cahaya jingga di sore hari. Menumbangkan harapan tuk sekedar bersua kembali.

Advertisement

Entah sudah berapa kali menambat resah terhadap kemerah-merahannya langit di pagi hari. Berharap tak lagi menipu diri yang selalu bercita tuk dapat berjumpa, dan terulang menatap tatapan mata itu lagi.

Tatapan yang mendamai jiwa merobohkan setiap keluh kesah dalam benak diri. Yang terkadang datang sebagai obat pelipur lara serta dasar dari setiap kegirangan hati. Dan Menjadikan landasan serta alasan dari setiap kehidupan yang dijalani…​

Waktu memang selayaknya terus berputar dan tak dapat mengulang atau dihentikan…

Advertisement

Terkadang waktupun mengajarkan bahwa masa lalu hanya layak menjadi kenangan. Memang kejam, bahkan mustahil dicerna oleh sanubari yang terbuai akan indahnya kebersamaan.

Kebersamaan yang megajarkan sempurnanya kehidupan jika saling memiliki. Kebersamaan yang mengajarkan indahnya mencintai dan dicintai.

Advertisement

Merubah aku dan kamu menjadi kita. saling mengikat ikrar suci bersaksikan ribuan mata serta harapan dari ridho sang maha kuasa. merintih keluarga kecil hingga besar bersama, Sampai kelak sampai anak dan cucu kita bergembira dan menjadi saksi cinta dan kasih abadi kita berdua.

Hingga raga ini terbujur kaku, hingga bibir ini bungkam dan membisu, dan tangan yang selalu mendekap erat dirimu tak sanggup lagi bergerak, serta jantung yang berhenti bekerja dan tiada lagi berdetak. Namun, hati akan selalu setia mencintai dan merindukanmu sampai kelak perjumpaan dikehidupan abadi.

Namun itu semua hanya fantasi gila, bernaung memenuhi relung kosong hati yang telah lama kau tinggalkan. Fantasi yang dihasilkan dari kata seandainya. Dihasilkan dari rasa kekecewan takdirnya.

Kekecewaan yang menghantam sanubari dan ditikam nalar yang memaksa tuk segera sadar dari dunia semu, dunia fantasi, dunia rekaan, dan dunia khayalan.

Yang menyadarkanku bahwa masih banyak alasan untuk berlangsungnya kehidupan yang sesaat ini.

Aku disini bahagia, apakah kau pun disana bahagia? Kuharap begitu! Sebab hanya kata kebahagian yang selalu kuucapkan di setiap sepertiga malam kesahku padamu..

So thank you ferry much for your sweet memories white me…. see ya! S.W.D

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

-penikmat aroma pekat berwarna hitam rasa pahit di saat fajar masih setengah menyapa- bukan anak sastra cuman maunurutin tangan yang kurang sopan dan tak tahu diri

4 Comments

CLOSE