Ketika Jodoh dan Menikah Itu Menjadi Tuntutan, Bagaimana?

Jodoh, aku tidak mengerti kenapa kata “jodoh” itu selalu jadi topik yang hangat yang tidak ada habisnya untuk dibahas, terutama untuk kaum wanita. Mungkin hampir sebagian wanita yang sudah memasuki umur yang matang sekitar 20an keatas, sudah banyak dihujani dengan pertanyaan kapan nikah? Mana pacarnya ? Mana Jodohnya?

Mungkin pertanyaan itu sudah sangat khatam diluncurkan kepada orang yang masih single, dan pasrahnya orang yang dihujani pertanyaan itu cuma bisa menghela nafas, nyengir ketawa atau dengan 2 jawaban andalan yaitu “ jodoh gw masih OTW dan doain ajalah semoga secepatnya “ hehehe ..

Well, siapa sih yang tidak menginginkan sebuah pernikahan, semua orang tentunya memimpikan bisa menjadi ratu dan raja sehari, tapi bukankah menikah itu bukan hanya sekedar perkara menjadi ratu dan raja sehari?

Nyatanya menikah itu adalah gerbang kehidupan awal kita ,dan di sana masih banyak rintangan yang harus disiapkan dengan mental yang baja, misalnya

1. Kita harus bisa menerima semua kekurangan dan kejelekan pasangan kita

Menikah itu berarti kita akan satu atap dengan pasangan kita, pastinya dong kita akan tau kegiatan apa aja yang dia lakuin setiap harinya. Dan kebiasaan jelek dia yang tidak pernah kita tau pas pendekatan atau pacaran pasti akan terlihat, entah dia yang ternyata jarang mandi cuma mandi pas ketemuan sama kita doang, ngupil sembarangan atau ya masih banyak hal jelek yang pastinya dia sembunyiin ketika sebelum menikah.

Di sini kita harus mempunyai sifat mawadah yang berarti kita harus mempunyai cinta dan harapan meskipun ternyata pasangan kita aslinya tidak sesuai dengan harapan tetapi akan selalu ada cinta baik senang maupun sedih demi membangun keluarga bahagia.

2. Belajar mengalahkan Ego

Setiap manusia selalu diciptakan sifat ego , ketika aku dan kamu berubah menjadi “ kita”

Berarti ego itu harus dihilangkan, kita harus bisa belajar bermusyawarah dan mufakat, di dalam sebuah rumah tangga itu tidak ada lagi kata “ punyaku “ punyamu” ,

“ keinginan aku “,“keinginanmu” semua kata “KU” dan “ MU” hilang sudah , yang ada hanya kata “KITA “

Ketika kita mengedepankan ego masing masing ,ego itu yang akan membunuh pernikahan itu sendiri.

3. Mengerti peran masing-masing

Banyak sekali fenomena yang terjadi saat ini dalam sebuah pernikahan adalah tidak tau peran masing-masing, banyak suami yang menjadi bapak rumah tangga dan istri menjadi karyawan di sebuah perusahaan, dan banyak sekali suami yang tidak merasa seperti punya istri dan istri tidak punya suami karena mereka tidak mengerti peran masing-masing dan hanya mengagap bahwa apa yang mereka kerjakan benar.

Dan masih banyak hal lain lagi yang mungkin bisa menghancurkan pernikahan itu sendiri kalau tidak di siapkan mentalnya dari awal menikah.

Sejatinya menikah itu bukan hanya hal hal yang indah yang kita selalu bayangkan tetapi menikah adalah ketika kita mampu berjuang bersama, berdarah bersama disaat suka dan duka demi mengapai ridho sang ilahi dan ditekankan menikah itu untuk menyempurnakan sebagian agama kita .

Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu tetapi dia akan di waktu yang tepat di saat kita memang sudah pantas mendapatkannya,

So guys teruslah memantaskan diri ,agar kelak pernikahan yang kita idamkan bukan hanya khayalan semata dan untuk orang yang selalu menghujamin dengan pertanyaan “ kapan menikah?” berhentilah untuk terus bertanya seperti itu ,alangkah lebih baiknya mendoakannya dalam diam karena hanya itu yang mereka butuhkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini