Kukira Aku Istimewa, Nyatanya Hanya Mas-mas Biasa

Mengamumi tanpa bisa memiliki rasanya seperti patah hati tiap hari

Hai, sedang apa?

Ingin sekali aku berbincang denganmu, setiap hari.

Bercerita banyak hal yang belum kau ketahui

Atau sekadar mendengarkan hal yang ingin kau ceritakan.

Tentang buku baru yang ingin kau beli

Tentang penulis favoritmu

Tentang makan kebanyakan yang membuatmu kekenyangan

Atau mungkin tentang kejadian menyebalkan yang kau alami.

Ah tapi ini cuma khayalanku saja. Aku tahu, telah ada pangeran yang siap menampung segala suka citamu, pangeran yang tiap hari kau rindu.

Sedang aku, hanya orang asing yang tiba-tiba hadir di hidupmu

Gelandangan kata yang semua tulisannya berisikan tumpahan air mata, tapi tak apa-apa. Menyuarakan kesedihan memang tugasku.

Aku senang mendengarkan cerita-cerita mereka yang akhirnya ditinggalkan, mereka yang akhirnya patah hati atau mereka yang hampir saja pergi dari dunia ini. Mereka orang-orang jujur, mereka orang pemberani, mereka tak mau menipu diri.

Oh iya, apa kau sudah bisa tersenyum hari ini? Senyum indah dibalut kulit putih bersih itu, sudah berhasil menghipnotisku. Hingga tak mampu aku menatapnya lama-lama.

Kalau saja ada pilihan antara kau dan bidadari, aku tetap akan memilihmu. Karena konon cerita di dalam dongeng bidadari itu bersayap, aku tak mau dengan yang bersayap. Karena aku juga manusia tanpa sayap, meski memang aku juga naik burung.

Semoga hari-harimu selalu menyenangkan dan menenangkan ya. Jika ada hal yang terpaksa membuatmu bersedih jangan sungkan untuk bercerita padaku. Tapi harus izin kekasihmu dulu, aku takut dia akan bilang canidae padaku.

Kalau ada hari yang terasa melelahkan, lebih baik kau istirahat saja. Jangan paksa untuk selalu terlihat baik-baik saja. Kehidupan kadang tak selalu ramah

Doaku selalu berada di sampingmu, meski doa kekasihmu telah kau aminkan lebih dulu. Tak apa, Tuhan selalu tahu mana doa terbaik bagi hambanya.

Jika suatu hari kau ingin kubuatkan puisi. Katakan saja, jangan sungkan dengan senang hati aku akan membuatkannya untukmu. Puisi yang menggunakan diksi sederhana, agar mudah kau membacanya, aku tak mau jika kau sakit kepala karena harus mencari makna di tiap kata.

Simpan saja tulisan ini sebagai kenang-kenangan. Simpan di tempat paling tersembunyi. Beberapa tahun ke depan semoga kau masih bisa membacanya dan mungkin kau akan ingat pada penulisnya.

Iya, itu aku. Aku yang hanya mampu mengagumimu dari balik jeruji imajinasi. Aku yang merasa aku istimewa padahalnya nyatanya hanya mas-mas biasa.

seperti satu judul di dalam buku garis waktu dengan penulisnya ialah favoritmu ketika kukira aku istimewa  dan aku yang dipukul mundur. 

Kira-kira begitulah keadaanku sekarang, kau mungkin pernah membaca di dalam bukunya.

Sekian tulisan dari mas-mas biasa untuk dia yang istimewa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nikmati hidupmu.