Mario Teguh Memang Bukan Malaikat, Tapi Paling Tidak Dia Pernah Membuat Kita Tersenyum dan Bersemangat

Mario Teguh. Siapa yang tidak kenal dengannya? Ribuan pasang mata pernah tersenyum kagum dengan kata-kata manisnya, beberapa dari mereka merasa temukan solusi tepat dengan nasihat bijaknya. Acara Golden Ways yang dibawakannya, seakan ditunggu-tunggu oleh kita yang membutuhkan penyegaran pikiran, motivasi, dan semangat. Terlebih bagi orang yang benar-benar punya masalah dan membutuhkan solusi ampuh darinya. Akun media sosialnya pun selalu update, tidak heran jika 3,1 juta orang mengikuti akun instagramnya.

Seminggu berlalu drama di jagat maya tentang seorang anak berusia 31 tahun yang mengharap pengakuan dari sang motivator dengan jargon “ Super Sekali” itu dimulai. Acara Hitam Putih menjadi tempat pertama bagi Ario Kiswinar tampil di publik, menceritakan bagaimana ia menjalani kehidupannya dulu sebagai anak Mario Teguh, lalu ditelantarkan, bahkan tidak diakui, katanya. Tidak hanya itu, di depan Deddy Corbuzier dan penonton saat itu ia memperlihatkan dokumen resmi seperti akta kelahiran dan kartu keluarga, yang membuktikan bahwa ia benar-benar anak Mario Teguh. Kurang dari dua hari, Mario Teguh mengklarifikasi tuduhan-tudahan Ario dalam wawancara ekslusif di Kompas TV, tantangan untuk tes DNA dilontarkan kembali setelah beberapa kali ditolak oleh Ibu dan Ario Kiswinar. Di saat sedang panas-panasnya drama bergulir, adik Mario Teguh, Permata Kumara muncul ke permukaan. Pada bincang-bincang khusus dengan STV Kumkum sapaan Permata Kumara juga menyatakan dukungannya pada Ario Kiswinar untuk memperjuangkan haknya sebagai anak Mario Teguh, selain itu ia mengungkap beberapa fakta mengenai Mario Teguh.

Seolah menyaingi drama kematian Mirna, semua pihak baik Ario, Mario, dan Kumkum bicara dengan sangat meyakinkan. Publik dibuat bingung dengan drama ini. Mana yang benar siapa yang salah?. Tetapi, kita tidak sedang menuju kesana. Ada yang lebih menarik dari “Benarkah Ario anak Mario?”.

Cara menyampaikan yang meyainkan.

“kayaknya Kumkum benar deh, buktinya dia sampe nangis gitu.”, seseorang menanggapi pernyataan Kumkum.

Mungkin kita sepakat bahwa mereka bicara sangat meyakinkan. Tapi lebih meyakinkan tidak lantas membuat apa yang dikatakannya itu menjadi benar. Bukankah kita sedang berada di zaman orang bersalah bisa bicara lebih meyakinkan?. Karena, meyakinkan orang lain itu ada ilmunya.

Komentar netizen tidak kalah seru dari dramanya itu sendiri

Berkomentar adalah hak setiap orang. Dibalik drama selalu ada komentar yang menghiasinya, baik ataupun buruk. Namun, kebanyakan dari kita senang untuk menebak-nebak fakta. Sikap spekulatif seperti ini ibarat memakan daging mentah tanpa diolah terlebih dahulu, akibatnya rasanya pun tidak enak bahkan bisa merugikan diri sendiri. Orang-orang seperti itu biasa menerima informasi lalu menyimpulkan. Tanpa ada pengamatan, mencari informasi pembanding, dan mengkajinya terlebih dahulu.

Ya, Mario Teguh memang bukan malaikat.

Bagi Mario Teguh berkata positif, menebarkan semangat, dan memotivasi adalah hal biasa. Ketika ada seseorang datang dengan sejumlah bukti mengaku dirinya anak Mario Teguh yang terlantar, maka “kemalaikatan” seorang Mario seolah gugur. Bagaimana tidak? Orang yang yang kita kenal suka memberikan solusi bagi permasalahan orang lain, tiba-tiba datang kabar seperti ini. Badai datang mengusik keharmonisan rumah tangga Mario Teguh, serangan bertubi-tubi dialamatkan untuknya.

Mario memang sering menebar hal positif, tapi bukan berarti ia tidak boleh memiliki masa lalu yang pahit atau berbuat salah. Jika anda berpikir Mario adalah malaikat tanpa sayap yang haram berbuat salah, lalu (pernah) berbuat salah, itu bukan salah Mario, tapi anda yang terlalu “memalaikatkan” Mario.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perindu sunyi