Masih Pantaskah Kau Sebagai Tahta yang Menetap di Dalam Jiwaku?

Sulit diriku menerima dan menghadapi keadaan serumit ini. Sangat tidak jelas, bermula dari dirimu yang tidak jelas, sikap dan nada bicaramu yang tidak jelas, dan yang terpenting hubungan kita yang semakin lama kian tidak jelas. Aku dengan egoku, dan dirimu dengan egomu. Sudah jelas semuanya, berat rasaku untuk tetap menganggapmu sebagai jiwa yang selalu bertahta dalam benakku.

Advertisement

Diriku selalu mengiringi dirimu dengan ribuan alunan lagu indah nan romantis, seakan-akan diriku di sana selalu berusaha dan berjuang demi dirimu, apa pun itu. Dirimu yang selalu ku puja dan ku hadang disaat banyak manusia yang mencoba untuk melawanmu ditengah sebuah perlawanan. Dirimu tetap segalanya bagiku, tetapi itu dulu. Namun sekarang? Aku tak tahu harus menganggap dirimu sebagai apa.


Aku mengerti bahwa dirimu pun merasakan sama sepertiku, rumit jika kau tetap menganggapku sebagai wanita yang selalu berjiwa indah didalam mahkota gagahmu. Aku tidak mengerti apakah dirimu di sana terkadang merasakan rindu dan kasih yang terdalam seperti yang kurasakan saat ini.


Memang, salah satu di antara kita harus ada yang memulai. Jika tidak, sampai kapan pun bahkan selamanya hubungan ini akan terbiasa tenggelam di dalam sebuah ketidakjelasan seperti ini, dan bahkan secara langsung bisa di anggap sebagai "putus secara diam-diam". Terkadang saatku melihatmu, aku merasa tidak kuasa melihat dirimu dengan kesendirian yang kau lakukan dimana pun itu. Tidak ada kawan disana yang menemanimu, karena yang terbiasa berada di sebelahmu kemana pun kau berjalan selalu bergandengan denganku.

Advertisement


Komunikasi? Tidak ada sama sekali. Kita benar-benar diam, tidak ada aktifitas apapun yang saling bersentuhan, lewat sosial media pun tidak, bahkan diriku tidak mengerti kabar dirimu untuk sekarang bagaimana. Terkadang aku melihatmu begitu lewat saja ingin ku cegat, aku ingin merasakan bagaimana caranya berkomunikasi dan bercanda denganmu, seperti yang dulu pernah kau lakukan untukku. Sungguh, aku merindukan itu semua. Sadarkah engkau?


Teruntukmu yang disana, aku akan selalu menjagamu dari kejauhan walaupun kau tidak menyadari itu. Karena aku masih menyimpan benih-benih terindah yang kau titipkan untukku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

let's be strangers again.

CLOSE