Masyarakat Indonesia Berbondong-Bodong Melakukan Vaksinasi

Oleh: Sylvania Aryana Harlan

Baru-baru ini masyarakat Indonesia di hebohkan dengan wabah penyakit difteri. Dengan berbondong-bondong masyarakat langsung melakukan vaksinasi. Apakah kamu tahu apa yang di maksud dengan vaksinasi? Vaksinasi adalah penyuntikan yang berisi mikroba mati atau lemah untuk merangsang kekebalan tubuh terhadap mikroba tersebut agar terbentuk antibodi yang dapat mencegah penyakit. Sehingga tubuh kita dapat mengenali, menangkal serta secara otomatis menyerang bakteri dan virus tersebut (1).

Advertisement

Penyuntikan ini memiliki peran yang sangat penting untuk menurunkan angka penyakit mewabah serta mematikan, serta hal ini merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Setidaknya 10 juta nyawa telah terselamatkan sepanjang tahun 2010-2015 berkat vaksinasi di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, banyak sekali kasus-kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit yang sebenarnya bisa dihindari dengan melakukan vaksinasi. Diantara lain adalah campak, tetanus, tuberculosis ​(TBC), dan yang baru-baru ini mewabah yaitu difteri. Sebenarnya sudah ada program imunisasi, dimana imunisasi adalah proses di mana seseorang dibuat kebal terhadap penyakit menular dengan pemberian vaksinasi.

Perlu diketahui bahwa vaksinasi dilakukan sejak kita masih bayi ​loh! ​Hal ini sangat penting juga untuk dilakukan sejak dini karena merupakan langkah awal untuk mencegah anak dari bahaya penyakit. Didukung dengan program organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization), pemerintah telah mewajibkan 5 jenis imunisasi atau vaksinasi. ​Kelima vaksin itu adalah hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib, polio dan campak (2).

Advertisement

1. Hepatitis B

Hepatitis B adalah penyakit berat yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, yang akan mempengaruhi hati. Terdapat 2 tingkat dari dari infeksi hepatitis B yaitu infeksi akut dan infeksi menahun. Infeksi akut dapat menyebabkan demam, kelelahan, hilang nafsu makan, mual-mual, dan/atau muntah-muntah, penyakit kuning, nyeri dibagian otot dan sendi.

Advertisement

Sedangkan infeksi menahun mengakibatkan kerusakan hati, kanker hati dan kematian. Oleh karena itu, vaksin hepatitis B biasanya diberikan sebanyak 3 hingga 4 kali suntik dalam jangka waktu 6 bulan. Anak-anak serta remaja yang berusia kurang dari 19 tahun juga harus divaksin jika belum. Dan juga tidak menutup kemungkinan untuk orang dewasa, tetap disarankan untuk melakukan vaksinasi kepada yang beresiko terkena infeksi hepatitis B (3).

2. BCG

BCG adalah singkatan dari Bacillus Calmette-Guerin. Di mana vaksin ini memberi perlindungan dari penyakit tuberkulosis (TBC) yang merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri ​Mycobacterium Tuberculosis​. Orang yang berada di dekat yang terinfeksi akan ikut terinfeksi juga hanya dari menghirup tetesan sewaktu orang yang terinfeksi TBC batuk atau berbicara. Dengan ini, vaksin BCG diberikan pada bayi sejak lahir dan adakalanya lebih baik dilakukan vaksinasi ulang dalam waktu 5-15 tahun (4).

3. DPT-HB-Hib

Vaksinasi DPT-HB-Hib adalah vaksin yang mencegah 6 penyakit yaitu difteri, petrusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia atau radang paru-paru, dan meningitis atau radang otak. Nah, masing-masing dari penyakit ini menyerang bagian yang berbeda-beda di dalam tubuh, contohnya penyakit difteri yang sedang heboh mewabah ini menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan nafas serta dapat melumpuhkan otot jantung. ​Vaksin DPT-HB-HIB diberikan 4 kali, pada usia 2, 3, 4 dan 18 bulan namun pengulangan juga dapat dilakukan sekitar 10 tahun kemudian atau atas saran peringatan dokter maupun kementerian kesehatan.

4. Polio

Vaksin polio mencegah ​poliomielitis yang dimana merupakan penyakit menular disebabkan oleh virus yang ada pada saluran pencernaan dan tenggorokan. Polio telah menyebabkan banyak sekali korban. Vaksin polio-0 diberikan setelah lahir dan selanjutnya diberikan 3 kali saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan. Terdapat pengulangan vaksin pada usia 18 bulan dan 5 tahun.

5. Campak

Vaksin campak diberikan pada saat bayi berusia 9 bulan dan 1 tahun. Dan dilanjutkan dengan vaksin MMR ​(​Mumps, Measles, Rubella)​. ​Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit campak yang semakin parah sehingga dapat menyebabkan pneumonia​ atau radang paru, diare, dan serangan terhadap otak.

Setelah melakukan vaksinasi, setiap tubuh manusia memberikan respons yang berbeda-beda. Biasanya mulai dari bayi sampai dewasa, sering kali mengalami sakit panas sehingga membuat orang menjadi tidak begitu yakin pada vaksinasi.

Padahal, kamu harus pahami bahwa hal tersebut merupakan pertanda bahwa tubuh merespon terhadap imun yang dimasukkan melalui vaksin. Nyeri pada lokasi suntikan juga mejadi salah satu efek samping dari vaksinasi, namun kamu tidak perlu khawatir! Nyeri tersebut akan menghilang dengan sendiri tanpa kamu sadari.

Nah, pada saat itulah vaksinasi sedang bekerja dengan menirukan cara kerja infeksi dengan seolah-olah membuat tubuh kamu merasa seperti sedeang terinfeksi. Dari situlah akan melatih tubuh kamu untuk membangun dinding kekebalan terhadap penyakit.

Ada juga yang harus kamu perhatikan saat ingin melakukan vaksinasi. Pertama, pastikan tubuh kamu sedang ​fit atau tidak sedang sakit agar hasil dari vaksinasi tetap bekerja secara optimal. Kedua, bawa catatan vaksinasi agar tidak ada kesalahan dan dapat terpantau. Ketiga, perhatikan segala efek samping dan reaksi alergi jika ada.

Vaksinasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita secara pribadi maupun kehidupan di lingkungan sekitar kita. Perlu disadari juga bahwa vaksinasi merupakan salah satu investasi untuk kesehatan kita, bukan hanya praktis namun juga sudah terbukti dapat menangkal penyakit dan sudah mudah untuk di jangkau. Jangan lupa harus dalam keadaan ​fit ya sebelum melakukan vaksinasi. Lebih baik mencegah daripada mengobati, ayo vaksinasi!

Sumber:

(1) ​http://www.klinikvaksinasi.com/definisi-vaksin-imunisasi-vaksinasi/ (2) ​http://posyandu.org/jenis-imunisasi.html (3) ​http://www.immunize.org/vis/indonesian_hepatitis_b.pdf (4) ​http://www.health.nsw.gov.au/Infectious/tuberculosis/Documents/Language/bcg-information-ind.pdf

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE