Mau Menikah di Usia Muda? Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelumnya

Menikah muda terdengar seperti impian indah, tetapi apa yang terjadi setelah Anda mengikat janji setia? Menurut penuturan Imam Hadi yang berprofesi sebagai pengacara perceraian, yang mengungkapkan bahwa Ia telah menangani kasus perpisahan pasangan muda, seringkali saat tahun pernikahan masih relatif singkat.

Advertisement

Hal ini bukan berarti Anda dilarang menikah muda. Namun jika sudah yakin ingin mengikat janji, pastikan Anda memahami hal-hal penting ini.

Kompromi adalah Sebuah Keharusan

Salah satu masalah umum pernikahan muda adalah ego yang tinggi, terutama menyangkut cara berpikir. Ingat bahwa pernikahan adalah upaya menyatukan dua orang dalam satu kehidupan, sehingga ada aspek-aspek tertentu dalam pribadi Anda yang harus dikompromikan dengan pasangan.

Advertisement

Misalnya? Alih-alih mengeluhkan pasangan yang memiliki hobi berbeda dengan Anda, coba saling memberi kesempatan untuk melakukan hobi masing-masing saat ada waktu luang, tetapi dengan kadar pengeluaran dan waktu yang sudah disepakati kedua pihak.

Keuangan Harus Menjadi Pertimbangan Utama

Advertisement

Kecuali Anda dan pasangan lahir di tengah keluarga kaya, keuangan pasti akan menjadi salah satu masalah utama pernikahan muda. Mulai dari perjuangan membangun karir, gaji yang tidak seberapa, hingga harga kebutuhan pokok serta rumah yang terus merangkak naik, masalah keuangan bisa menjadi pemicu pertengkaran serius dan bahkan perceraian.

Sebelum menikah, diskusikan sumber penghasilan serta rencana pemasukan di masa depan. Diskusikan juga masalah investasi, tabungan, serta metode pembelanjaan yang akan Anda terapkan bersama di dalam pernikahan.

Rencanakan Soal Anak

Jika Anda dan pasangan berencana punya anak, pastikan memperhitungkan rencana pemasukan, investasi, serta faktor lainnya. Hal ini karena banyak pasangan muda yang punya anak karena merasa “harus”, tanpa memikirkan fakta bahwa memiliki anak adalah pilihan yang sangat mahal.

Anak juga merupakan komitmen seumur hidup, sehingga Anda dan pasangan harus memikirkan soal berbagai kebutuhan tidak terduga.

Solusinya, bicaralah dengan pasangan yang lebih senior dan sudah berpengalaman membesarkan anak. Sampaikan kondisi dan rencana anda pasca pernikahan, agar bisa mendapat saran yang akurat.

Perhitungkan Gaya Hidup dan Latar Belakang Pasangan

Gaya hidup serta latar belakang pasangan bisa mempengaruhi kehidupan pernikahan. Misalnya, jika salah satu pasangan tumbuh dalam keluarga susah, dan yang satu lagi terbiasa dipenuhi kebutuhannya, hal ini akan menimbulkan perbedaan dalam menyikapi keuangan. Perdebatan mungkin akan terjadi akibat hal yang dipicu gaya hidup ini.

Solusinya, pastikan Anda dan pasangan terbuka satu sama lain tentang gaya hidup ini. Tekankan bahwa hal ini harus dikompromikan, terutama saat hendak mengambil keputusan terkait uang.

Pahami bahwa Anda Bisa “Setuju untuk Tidak Setuju”

Pernikahan ideal tidak berarti bahwa suami istri akan sepakat tentang segala hal. Terkadang, ada hal-hal di mana suami istri tidak akan menemukan kesepakatan. Dalam hal ini, hindari memaksakan kehendak dan menyuruh pasangan untuk menurut, karena hal itu hanya akan menciptakan pertengkaran tambahan.

Ketika Anda dan pasangan menunjukkan perbedaan pendapat, bicaralah dengan pemahaman bahwa “Tidak apa-apa jika kamu tidak setuju denganku.” Sebagai gantinya, temukan jalan tengah yang akan memuaskan semua pihak dalam kadar tertentu.

Miliki Pemahaman Sehat tentang Seks

Pasangan muda kerap tidak memiliki wawasan luas tetang seks yang sehat. Selain soal perilaku seksual, ketidakpahaman ini kadang muncul dalam bentuk anggapan keliru, misalnya bahwa sah-sah saja bagi seorang suami untuk memaksa istrinya secara seksual; sesuatu yang sebenarnya dapat digolongkan sebagai tindak pemerkosaan domestik.

Pelajari hal-hal terkait seks sehat dari sumber-sumber terpercaya, misalnya buku atau kelas oleh pakar. Anda dan pasangan juga bisa langsung menemui dokter kandungan untuk berdiskusi.

Menikah muda bukan sesuatu yang dilarang, tetapi Anda dan pasangan harus memahami terlebih dahulu enam tips diatas guna menurunkan risiko terjadinya perceraian.

Pastikan Anda dan pasangan menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum menempuh hidup baru dalam usia muda.

Referensi: kpco

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE