Surat Terbuka untuk Mantan Kekasihku. Dariku yang Pernah Berjuang, Meski Akhirnya Memilih Ikhlas Melepaskanmu

aku memilih ikhlas melepaskanmu

Perihal melepaskan, saya rasa semua orang pernah mengalami hal seperti ini. Ada yang menderita sampai insomnia, matanya membengkak bak mata panda. Ada yang setiap malam menangis meratapi kesedihan. Ada yang berat tubuhnya berkurang akibat malas untuk makan. Bahkan ada yang sampai dirawat karena terlalu sakit menahan penderitaan. Ada juga yang menjadi tak waras akibat terlalu terobsesi memiliki.

Advertisement

Untuk kalian yang pernah melepaskan atau dilepaskan: jangan seperti itu ya, kita masih muda. Buatlah kedua orang tuamu bangga dan jadikan kesakitan hatimu sebagai jalan kesuksesanmu.

Bagi saya, bersamanya adalah suatu kebahagiaan. Jika Sheila on 7 bernyanyi, lagu yang cocok adalah  “anugerah terindah”. Namun sebaliknya, baginya dilepaskan  adalah kebahagian yang selalu didamba olehnya.

Ada rasa sakit yang luar biasa tentang sebuah derita yang saya alami perihal melepaskan. Saya terlalu kuat untuk menggenggam dan dia terlalu mudah untuk dilepaskan. Tanpa disangka, sosok yang selalu saya banggakan, saya cintai dan lebih parahnya beberapa kali saya menolak pria yang saya kagumi hanya karena dia, baginya tidak ada pengorbanan yang pernah saya lakukan.

Advertisement

Baiklah, saya terima tentang itu. Saya kira pengorbanan bukan seberapa besar terlihat oleh kedua mata, tetapi pengorbanan sejatinya dirasakan oleh sebuah ketulusan.

Saya pernah berjuang, sebelum akhirnya saya memilih untuk melepaskan. Mungkin saya terlihat seperti perempuan rendahan yang mengemis untuk bisa bersama selamanya. Sampai akhirnya saya sadar, jika saya tidak mungkin bisa memaksa seseorang untuk bersama dengan saya.

Advertisement

Saya sadar, saya hanya sosok perempuan yang biasa. Jika terdefinisi, mungkin sangat jauh dari kata sempurna. Ada keraguan di dalam hati saya jika saya masih berusaha untuk berjuang; tetap ditinggalkan atau  kami tetap bersama.

Tetapi dia bisa semaunya bersikap. Orang bilang perempuan yang terlalu mengejar, mudah untuk disakiti. Percaya atau tidak percaya, saya sepertinya percaya.  Dan pada akhirnya, saya sadar tingkat tertinggi untuk mencintai bukan melulu tentang memiliki. Adak alanya saya harus melepaskan untuk melihat seseorang yang saya cintai bahagia tanpa bersama saya.

Teruntuk kamu, lelaki yang sampai saat ini masih ada di hati. Selamat berbahagia dengan kehidupanmu yang baru, jalani hidupmu dengan bahagia. Perihal hidup saya, biarlah menjadi urusan saya. Doa saya tetap yang terbaik, semoga kehidupanmu selalu bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE