Menyikapi Galau dengan Logika; Sia-Sia Saja Kalau Hidupmu Hanya Dibelenggu Oleh Cinta

Galau. Kata ini sungguh menjadi fenomenal di Indonesia, mungkin juga seluruh dunia; walaupun bahasa penyebutannya yang berbeda. Entah kapan, di mana dan oleh siapa yang memulai menggunakan kata-kata galau ini. Namun yang jelas, kata-kata ini sungguh mengguncang semua orang; baik kalangan atas, kalangan bawah, muda, dewasa, anak-anak bahkan yang sudah lanjut usia.

Advertisement

Kata ini memang semua orang sudah tahu. Namun yang sangat sering merasakannya adalah dari kalangan anak muda dan dewasa. Dan ini wajar karena mereka sedang mencari sosok pujaan hatinya. Ah, tetapi harus kita sadari juga bahwasannya kegalauan itu akan sangat merugikan diri kita sendiri.

***

Coba anda pikirkan. Galau bisa membuat anda merasakan makan tak enak dan tidur tak nyenyak sehingga kesehatan anda pun akan ikut terganggu.

Advertisement

Pikirkan juga, galau bisa membuat anda kehilangkan semangat kerja. Karena anda terlalu berlarut dalam masalah di hati anda (galau), pekerjaan anda terbengkalai dan tak terurus. Tentunya bisa berakibat fatal terhadap penghasilan anda di bulan itu.

Pikirkan juga bahwa galau juga bisa membuat anda menjadi orang yang tidak bersyukur. Bagaimana tidak? Dengan rasa galau yang ada di hati anda, anda bisa merasa menjadi orang yang paling menyedihkan di dunia ini. Bahkan sampai ada yang mengakhiri hidupnya karena galau. Hmm, coba pikir lagi!

Advertisement

***

Secara logika, bila seseorang mengkhianati cinta, kejujuran, kesetiaan, bahkan mengkhianati ketulusan anda, itu artinya mereka telah menunjukkan siapa mereka dan bagaimana sikap mereka terhadap anda. Seharusnya anda bersyukur karena belum melangkah lebih jauh!

Terus mengapa masih anda pertahankan kegalauan itu?

Hampir semua orang yang lagi galau menyatakan “terlanjur cinta” sehingga susah menghilangkannya. Wah, sungguh dramatis. Memang logika yang kita pahami sangat jauh berbeda dengan logika cinta, tapi kita harus menggunakan logika kita untuk membuat rasa galau itu pergi jauh dari kehidupan kita.

***

Dulu ada teman saya yang terus menerus galau hingga hampir 1 tahun. Segala usaha kami (saya dan teman-teman) lakukan agar dia dapat bangkit dari kegalauannya. Namun usaha kami hanyalah sia-sia, karena dia terlalu egois dengan rasa cintanya; logikanya tertutup oleh rasa cinta itu.

Segudang motivasi pun tidak dapat membuatnya bangkit dari kegalauannya. Hingga pada akhirnya, dia mencoba membuka hati dan pikirannya untuk menjalankan logika. Alhasi, dia akhirnya bangkit dari keterpurukan sehingga sekarang dia menjadi sosok yang sulit digalaukan oleh cinta. Dia menjadi sosok yang kuat!

***

Hampir setiap hari, 75% pengguna Facebook, Twitter, dan BBM membuat status galau. Dan hampir 50%-nya adalah perempuan karena perempuan 70% berpikir dengan perasaan dan 30% dengan logika mereka. Perempuan menanggapi sesuatu dengan perasaan mereka, sehingga membuat mereka lebih mencintai seorang laki-laki yang bisa menyenangkan hati dan perasaan mereka. Ya, sampai-sampai logika mereka tidak dapat digunakan dengan maksimal. Parahnya lagi, sebagian laki-laki tahu akan hal itu dan dimanfaatkan oleh para laki-laki yang ingin mempermainkan perasaan mereka.

***

Sedangkan, laki-laki 30% berpikir dengan perasaan dan 70% dengan logika mereka. Ada kata-kata mutiara yang menyatakan, “Seburuk-buruknya seorang laki-laki pasti ingin perempuan yang baik-baik untuk menjadi ibu bagi anak-anak mereka nanti." Nah, makanya laki-laki tidak mudah galau dan kalau galau pun tidak terlalu lama. Logika mereka yang menyadarkannya.

***

Buat kalian yang sekarang lagi galau, cobalah bersahabat dengan diri kalian sendiri, satukan hati dan pikiran anda! Kalau jodoh tak akan ke mana, semua sudah Allah atur untuk anda. Cobalah mendekatkan diri pada-Nya.

Bila anda mengharapkan hati seseorang, maka rebutlah hati Sang Pemilik Hati Manusia.

Dan satu hal yang penting, jangan jadi generasi baper!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya seorang Youtuber dan Blogger yang kesehariannya memikirkan tentang konten di youtube dan juga mencari tema untuk postingan untuk blog, saya serjana pendidikan lulusan dari IAIN Curup, mengambil bidang Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

8 Comments

CLOSE