Trik Mengatasi 'Sindrom 20 Tahun' yang Seringkali Sulit Dikendalikan

Memasuki usia dua puluhan itu artinya kamu sudah memasuki fase dewasa awal. Di usia ini kamu akan menghadapi berbagai badai dalam babak baru kehidupanmu. Bisa dibilang akan ada banyak tekanan baik itu dari keluarga, kehidupan percintaan, maupun pendidikan atau pekerjaan. Di sini kamu dituntut untuk dapat menyeimbangkan porsi antara masing-masing fokus yang sedang kamu jalani. Di usia ini kamu juga mulai akan merasakan galau akibat melihat beberapa pasangan muda menikah. Dan di sisi lain ada juga yang merasa galau karena iri melihat pekerjaan temanmu lebih “wah” darimu. Di sini, ada beberapa tips agar kamu tidak tenggelam dalam sindrom 20 an. Justru, sebaliknya, kamu akan mampu menikmati apapun peranmu di usia ini. Check it out!

Advertisement

1. Mulai Berani Menyeleksi Kesibukan

Banyak dari kita terutama yang sedang berada di usia 20-an yang memiliki banyak sekali hobi. Untuk mendukung hobi itu, maka ia akan mengikuti suatu komunitas ataupun organisasi. Itu merupakan hal yang positif. Namun, tidak selamanya akan menjadi positif apabila kamu menjalaninya hanya untuk senang-senang dan tidak memiliki manfaat yang berarti untuk masa depanmu. Seseorang yang sukses ialah seseorang yang fokus pada satu atau dua keahlian. Bukan orang yang menguasai semuanya namun tidak menjadi ahli di dalamnya. Mulai saat ini, lebih baik kita menyeleksi apa – apa yang memang menjadi bakat kita dan memang akan kita kembangkan untuk kedepannya. Dan mulailah berfokus padanya. Dengan begini, kamu akan mulai bisa memprioritaskan waktu dan tugas untuk sesuatu yang memang benar-benar bermanfaat untuk kamu.

2. Memprioritakan keluarga

Advertisement

Keluarga merupakan harta yang paling berharga. Di keluarga kita bisa menjadi diri kita sendiri. Dan hanya keluarga tempat kita kembali pulang ketika kita sedang dirundung masalah atau cobaan. Sahabat sedekat apapun akan kalah dengan keluarga untuk urusan bertahan menghadapi diri kita ketika sedang menghadapi suatu cobaan. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita selalu memprioritaskan keluarga dalam segala hal. Jadilah seorang “family first” bagi keluargamu, terutama untuk ibu, ayah, kakak, dan adikmu. Sebab ini adalah kesempatan emasmu untuk menunjukkan baktimu kepada orangtua dan menjadi teladan yang baik bagi adik-adikmu. Apabila sudah berkeluarga sendiri nanti, kamu akan memiliki waktu yang lebih terbatas untuk mereka karena kamu harus mengurus keluargamu sendiri. Selain itu, dengan menjadi dekat kepada keluarga, kita menjadi lebih terbuka akan visi misi masa depan yang sudah kita rancang. Sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan dukungan dan saran. Orang tuamu akan mengerti apa yang sedang kamu lakukan dan kamu perjuangkan untuk masa depanmu. Karena, seringkali di usia ini tekanan justru datang dari orangtua yang memaksa anaknya untuk melakukan atau menjadi sesuatu yang tidak menjadi cita-cita sang anak. Hal ini dapat dicegah dari jauh hari dengan menjelaskan visi dan misi hidup kita kepada kedua orangtua kita, sehingga mereka mengerti dan mendukung.

3. Belajar untuk fokus dalam perbaikan diri

Advertisement

Di usia ini adalah masa yang paling tepat untuk menata ulang hidupmu. Meninggalkan zona nyaman dari usia remajamu untuk menjadi lebih dewasa dan mandiri. Berusahalah sedikit-demi sedikit untuk memperbaiki diri dari segala hal. Di mulai dari kebiasaan dalam melakukan tugas rumah tangga, mengerjakan tugas perkuliahan, hingga dalam urusan spiritual atau yang berhubungan dengan agama.

4. Tidak membandingkan dengan keadaan orang lain

Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Pertanyaannya, mengapa kita selalu mengurusi rumput tetangga? Sebaiknya kita lebih fokus pada diri sendiri. Jika mulai gerah melihat posting teman-temanmu di media sosial mengenai kehidupannya yang terlihat sempurna, coba fikir lagi. Apakah mereka ketika sedang frustasi ada masalah juga akan selfie-selfie. Tentu tidak. Karena seseorang hanya akan membagikan pengalamannya yang bagus dan terlihat menyenangkan. Jadi, lebih baik gunakan media sosialmu seperlunya. Dan berhenti melihat rumput tetangga.

Intinya, fokus pada perbaikan dirimu, kembangkan bakatmu, dekat dengan keluarga, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain adalah kunci kebahagiaanmu di usia mu yang memasuki 20-an. Selamat menikmati masa muda!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE