Mengapa Childfree Dipandang Sebagai Fenomena Negatif?

Menikah tapi tidak punya anak bukanlah hal yang baru di masyarakat. Akan tetapi, bagaimana kalau hal ini berubah menjadi menikah tapi tidak ingin punya anak?

Pro kontra mengenai fenomena menikah tapi tidak mau punya anak alias childfree ini cukup menuai pro kontra di masyarakat. Menurut ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), keputusan tidak memiliki anak ini menyalahi kodrat kemanusiaan karena bertentangan dengan aturan Islam. Sekretaris dari Muhammadiyah juga berpendapat bahwa childfree ini adalah sikap hedonis dan egois seorang wanita. Di sisi lain, perwakilan dari Komnas Perempuan justru memberikan pendapat yang berbeda yaitu mau atau tidak mau punya anak adalah hak asasi setiap wanita. Wanita tidak boleh dipaksa hamil dan melahirkan anak karena hal tersebut termasuk dalam kekerasan terhadap wanita. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dua dari tiga pendapat tersebut memiliki pandangan negatif terhadap wanita.

Salah satu faktor penyebab pandangan negatif ini ialah persepsi sosial. Persepsi sosial adalah proses mengolah informasi dan menafisirkannya secara otomatis berdasarkan pengalaman dan peristiwa terhadap suatu objek. Mengacu pada Tarrant (2021), ada beberapa komponen dalam membentuk persepsi sosial di antaranya people dan situation. Dari segi people, penelitian yang dilakukan oleh Iverson, Lindsay, & MacInnis (2020), menyatakan bahwa seorang wanita childfree dipandang memiliki cacat dalam masyarakat. Wanita sejatinya dihubungkan dengan kesejahteraan anak yaitu mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawatnya hingga dewasa. Maka dari itu, wanita childfree akan didiskriminasikan oleh masyarakat karena tidak memenuhi kodratnya sebagai wanita.

Komponen selanjutnya ialah situation. Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia ada sebuah prinsip tradisional yaitu banyak anak, banyak rezeki, tidak heran jika target utama yang diimpikan setelah menikah ialah memiliki anak. Dengan kata lain, anak dianggap sebagai investasi untuk menghadapi hari tua ketika orang tua sudah tidak mampu lagi untuk bekerja. Prinsip ini tentunya tidak bekerja di budaya barat yang memiliki gaya hidup modern. Di beberapa kasus, pasangan yang sudah menikah memilih untuk tidak memiliki anak atau menunda anak guna mengejar karier yang mereka impikan. Salah satu public figure yang menyampaikan hal ini secara terang-terangan adalah penyanyi terkenal, Justin Bieber. Ia bahkan tidak menuntut istrinya untuk segera hamil karena bagaimanapun juga itu tubuh istrinya dan ia tidak memiliki hak untuk memaksa istrinya hamil. Tentu saja cara berpikir seperti ini tidak mudah diterapkan di Indonesia karena budaya tradisional yang telah mendarah daging di masyarakat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini