Mengenal Bahasa Jonegoroan, Bahasa Asli Wong Bojonegoro

Jika kalian mendengar kata " Kabupaten Bojonegoro" apa yang kalian bayangkan? Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten yang berada dibantaran sungai bengawan solo, mangkanya tak heran kalau Bojonegoro merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir.

Advertisement

Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur dan merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Cepu yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Jika Kota Tegal punya bahasa ngapak yang khas, maka Kabupaten Bojonegoro juga memiliki dialeg yang khas, meskipun belum banyak orang yang tau, tapi dialek asli Bojonegoro ini juga cukup khas.

Yang menjadikan bahasa jonegoroan ini unik jika orang asli Bojonegoro yang mengucapkan akan terdengar fasih dan lugas "medok" nya, Nah bagi yang ingin tau dan ingin belajar bahasa jonegoroan mari kita pelajari bersama-sama :

1. “NEM” – bahasa “nem” ini berarti kamu atau menggantikan kata milik kamu.

Advertisement

2. “PETIL” – kata kerja yang berarti mengambil, contohnya seperti nomor 1.

3. “NJUNGOK” – kata kerja yang berarti duduk.

Advertisement

4. “BUWOH” – kata kerja yang berarti menghadiri undangan pernikahan atau acara besar lain.

5. “DAMONI” – kata kerja yang berarti meniup atau menghembuskan udara ke minuman yang masih panas.

6. “LEBI” – kata kerja yang berarti menutup, contohnya menutup pintu.

7. “JENGKLONG” – kata lain dari nyamuk.

8. “MBEDIDING” – kata yang menjelaskan tentang perasaan takut akan ketinggian.

9. “MBADOG” – kata kerja yang berarti makan (bahasa kasar).

10. “JUNGKAT” – kata benda yang berarti sisir.

11. “JANDOM” – kata kerja yang berarti ngobrol bersama sama orang banyak.

12. “THEREK THEPLENG” – kata sifat yang menjelaskan tentang barang yang berjajar jajar dan berbaris berurutan.

13. “NAYOH” – kata sifat yang berarti terlalu mudah, enak atau nyaman melakukan sesuatu/kegiatan.

14. “NDAWAK” – kata sifat yang berarti banyak omong kosong atau berbohong.

15. “MBOYAK” – kata sifat yang menyatakan ketidakpedulian terhadap sesuatu yang menimpa dirinya atau orang lain.

16. “GENYO” – kata lain yang berarti “KENAPA?”

17. “LESU” – kata kerja yang berarti lapar.

18. “SICOK” – kata lain (pengucapan) yang berarti “SATU” atau "SITOK".

19. “MENYOK” – kata benda untuk menyebut SINGKONG atau ketela pohon.

20. “WES BAR” – kata kerja yang menyatakan pekerjaan kita telah selesai dikerjakan.

21. GAWOK : kata kerja untuk menerangkan kekaguman terhadap sesuatu yang sedang dialami seseorang.

22. DUNUNG : kata kerja untuk mewakili paham atas apa yang dibicarakan atau dijelaskan orang lain.

23. NGGADEK : kata kerja atas ketidakpedulian terhadap pembicaraan atau sikap orang lain.

24. ENDAK : ungkapan yang menyatakan kekaguman terhadap keahlian atau kerja orang lain. Contoh: Ndeh cah kui nek dolanan bal endak tenan.

25. SEMENDE : kata kerja bersandar / menyandarkan badan setelah kekenyangan makan.

26. TONYO : ungkapan lain yang menyatakan JOTOS atau PUKUL.

27. JENTREK JENTREK : berjajar jajar.

28. NGGLADRAH : ceroboh.

29. NJARAK : sengaja. Contoh: Aku gak njarak ngideki sikilem.

30. TENGGOHEM : kamu kira. Contoh: Lha tenggohem aku mau nang omah? (Kamu kira aku tadi di rumah?)

31. LAYAKMAN : Pantesan.

32. NGAMUK : kata lain untuk mewakili ngawur atau tidak beraturan.

33. KEBLEGONG : terperosok.

34. KEMBET : kondisi tanah liat yang jemek habis terkena hujan.

35. PORAK NYHO : menyatakan ketidakpedulian atas sikap dan pernyataan orang lain.

36. YAYAK : Kata lain duduk / lenggah.

37. EREK : dekat (menyatakan jarak).

38. ANDING : dekat (menyatakan posisi).

39. NDOMBOS : kondisi dimana yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Contoh. Walah ndombos kabeh panitiane, pesertane gak entuk hadiah (Waah kacau balau semua nih panitianya, peserta gak dapet hadiah).

40. MEK OPO : kata tanya untuk menanyakan kegiatan orang lain sedang melakukan apa.

41. KELAN : Kata lain dari sayur masak. Contoh : Kelan opo buk dino iki? (masak sayur apa buk hari ini?)

42. JADEK : Tebak/menebak. Contoh: Tak Jadek bariki lak enek bakso lewat (bisa tak tebak, habis ini ada tukang bakso lewat)

Kalau mau menelusuri, masih banyak kok dialeg khas Bojonegoro yang tersebar di masyarakat bekas Karesidenan Bojonegoro tempo dulu (Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Blora, Sebagian Nganjuk). Jadi dulu satu wilayah? Yup, jaman masih jadi kerajaan Mataram/Majapahit dulu brosis sampai jaman penjajahan Belanda.

Jika kalian orang luar daerah Bojonegoro dan ingin tau banyak tentang bahasa Jonegoroan kalian bisa datang langsung ke Bojonegoro. Sekalian menikmati makanan khas dan jalan-jalan ke tempat wisata Bojonegoro. Bahasa daerah adalah identitas jatidiri warga daerah. Namun tetap ingat bahasa Indonesia lah yang menyatukan berbagai perbedaan bahasa daerah menjadi satu bangsa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Slow Blue Ocean

4 Comments

  1. Salam dari orang bojonegoro

CLOSE