Mengingat Kembali Perjalanan Hidup Ibu Ani Yudhoyono. Selamat Jalan Ibu

Mengingat Kebersamaan Bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono

Istri dari Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki nama lengkap Kristiani Herrawati. Ia lahir rumah sakit RS Bethesda di Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1952. ia merupakan anak dari pasangan Letjen TNI Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah. Sewaktu lahir Ani Yudhoyono terlahir prematur dan beratnya hanya dua kilogram, namun ia tumbuh menjadi gadis yang kuat.

Dalam buku biografi Ani Yudhoyono yang berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit yang terbit pada tahun 2010, disebutkan bahwa ketika lahir ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo memberinya nama ‘Kristiani’ sebab terinspirasi dari karakter tokoh pewayangan Kresna yang berkarakter baik. Sementara nama Herawati yang berarti kekuatan. Ayahnya juga kala itu bertugas di Batalyon Kresna Yogyakarta.

Ani Yudoyono merpakan anak ketiga dari tujuh bersaudara, ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh militer terkenal di era Presiden Soeharto yang melakukan memimpin penumpasan gerombolan pemberontak G30S PKI.

Di dalam keluarga, Ani Yudhoyono adalah ibu panutan bagi putra-putrinya. Bahkan sang menantu mengatakan bahwa ia adalah sumber kekuatan dalam keluarga SBY. Tidak sekalipun ia meninggalkan SBY. Beliau selalu ikut kemanapun bapak SBY bertugas kala beliau masih menjabat sebagai presiden.

Pertemuan Dengan Susilo Bambang Yudhoyono

Dalam buku Biografi Ani Yudhoyono yang ditulis oleh Alberthiene Endah disebutkan bahwa saat itu Ani Yudhoyono merupakan puteri Gubernur AKABRI. Ia kerap mengikuti ayahnya dalam berbagai acara.

Pada tahun 1973, ia pertama kali bertemu dengan SBY dalam acara peresmian barak taruna di Magelang. Ani kala itu langsung terpana dengan sosok SBY yang diakuinya merupakan sosok yang berwibawa, tenang serta atletis.

Pertemuan kedua SBY pun bertandang ke rumah Ani Yudhoyono. Selanjutnya mereka pun rajin berkirim surat. Di tahun 1974, ketika ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo ditugaskan menjadi duta besar di Korea Selatan, Ani Yudhoyono dan SBY telah resmi bertunangan setelah SBY lulus sebagai perwira terbaik AKABRI tahun 1973.

Ia dan SBY berpisah sekitar 1.5 tahun karena ia yang berangkat mengikuti ayahnya dinas di luar negeri sebagai duta besar. Setelah itu Ani Yudhoyono dan SBY resmi menikah pada bulan juli 1975.Kala itu bukan hanya Ani saja yang menikah dengan SBY melainkan juga ada dua saudaranya yang lain yakni Wrahasti Cendrawasih dan Mastuti Rahayu.

Dalam usia pernikahan mereka yang sudah cukup lama, keharmonisan jelas terlihat apalagi ketika ia sedang sakit di salah satu rumah sakit di singapura karena mengidap penyakit kanker darah dan SBY beserta putri-putrinya tetap setia menemani di sampingya.

Salah satu karir politik Ani Yudhoyono yang sudah banyak orang tahu adalah sebagai pendamping bapak SBY dalam menjalankan tugas kenegaraan pada saat menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia. Tentu saja tidak hanya menemani Bapak SBY, sebagai ibu Negara, ia juga sudah ikut andil dalam memegang tanggung jawab sebagai istri presiden RI.

Hal tersebut dibuktikannya dengan mengikuti berbagai organisasi. Salah satunya, Ibu Ani pernah menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Tidak hanya itu saja organisasi yang pernah digeluti oleh istri SBY ini.

Terakhir Ani Yudhoyono di rawat di NUH Singapura. Selama pengobatan leukemia, kedua anaknya, Agus Harimurti dan Edi Baskoro serta menantunya Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, secara bergantian menjaga mantan ibu Negara RI ke – 6 tersebut. Ani sempat mengabadikan momen perjuangannya bersama keluarga besar di akun Instagram pribadinya, @aniyudhoyono. Dalam unggahannya itu nenek empat orang cucu ini pun mengutaikan beberapa kalimat motivasi bagi dirinya dan keluarga dalam melawan kanker darah yang dideritanya.

Awal April lalu, Ani Yudhoyono sempat mengunggah foto dirinya dengan beberapa alat yang menempel di tubuh. Ditemani menantu, Annisa Pohan, dan sang suami Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani tampak tegar dengan alat bantu pernapasan yang terpasang di hidungnya.

Dalam unggahan itu dirinya pun sempat mengungkapkan keinginan untuk tetap tersenyum meski tengah menjalani serangkaian pengobatan.

“Kuingin selalu memberikan senyum yang terbaik untukmu suami dan anak-anakku sayang. Namun tak selalu muncul. Apakah di foto kedua sudah cukup tersenyum? Tulisnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini