Mengobarkan Semangat Hari Pahlawan bagi Generasi Milenial

Perjuangan pahlawan sangatlah berat, namun generasi millenial juga memiliki beban yang sama beratnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), generasi milenial adalah generasi yang lahir di antara tahun 1980-an dan 2000-an. Ya, generasi ini tentu tak asing lagi dengan istilah HariPahlawan, bukan? Hari Pahlawan yang diperingati setiap tahunnya. Masih ingatkah kita, setiap tanggal berapa Hari Pahlawan di peringati?

Yaa.. hari Pahlawan ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 10 November. Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui tentang sejarah lahirnya Hari Pahlawan. Nah, untuk itu mari kita sedikit mengenang dan belajar dari sejarah Indonesia.

Belajar dari sejarah seperti belajar tentang "dunia lain". Sejarah adalah peristiwa pada masa lampau yang kita mungkin tidak hidup pada masanya, namun kita bisa belajar dan mengambil hikmah darip eristiwa yang terjadi di dalamnya.

Mengutip dari kata-kata Sang Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, beliau pernah berkata, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawan.

Peringatan Hari Pahlawan diawali dengan adanya pemberontakan yang dilakukan rakyat Surabaya terhadap Belanda. Bagaimana cerita singkatnya? Coba kita cermati dan pahami kutipan berikut ini.

Pada Perang Dunia II, Jepang kalah melawan Sekutu. Sehingga konsekuensinya beberapa wilayah Jepang diambil alih oleh Sekutu.Akibat kekalahan tersebut, Tentara Inggris datang dan tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) untuk melucuti tentara Jepang di Indonesia. Pihak Inggris ternyata juga membawa misi untuk mengembalikan Indonesia kepada administrasi Pemerintahan Belanda.

Perwakilan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) juga ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris.

Kota Surabaya tidak lepas dari jangkauan pihak Sekutu. Pada tanggal 18 September 1945 ada sekelompok orang Belanda yang diketahui mengibarkan bendera Belanda (Merah Putih Biru) tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia di Surabaya.

Akibatnya, berujung pada berbagai pertempuran pertama antara pihak Indonesia dengan tentara Inggris. Akhir dari konflik ini berujung pada peristiwa 10 November 1945.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 November 1945. Tepatnya terjadi di Hotel Yamato, yang sekarang telah berganti nama menjadi Hotel Majapahit yang berlokasi di Jalan Majapahit Nomor 65 Surabaya. Kita dapat mengunjunginya jika ingin merasakan aura kepahlawanan yang terus melekat dan melihat saksi bisu perjuangan para pahlawan pada saat itu. Peristiwa pertempuran di Surabaya salah satu pemersatu rakyat Indonesia untuk menumpaskan penjajahan.

Tokoh pahlawan yang terkenal dan mempunyai andil besar dalam masa pemberontakan di Surabaya adalah Bung Tomo. Beliau mengobarkan jiwa semangat dan memberikan tekad pantang menyerah melalui siaran pemancar radio. Suara Bung Tomo yang lantang berhasil mengobarkan semangat rakyat pada saat itu. Sehingga rakyat dengan semangat patrotisme melawan pasukan Sekutu.

Pertempuran Surabaya berakhir dengan kekalahan pihak Indonesia.Akan tetapi, pertempuran tersebut membuktikan bahwa rakyat Indonesia rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan bangsa mereka, meskipun harus dibayar dengan nyawa.

Walau begitu, sampai sekarang semangat kepahlawanan tetap harus tertanam di dalam pikiran kita yaitu Merdeka atau Mati.

"Merdeka bukan tanpa arti. Merdeka pada generasi milenial adalah merdeka di atas diri sendiri. Mampu untuk melawan egoisme diri sendiri, mampu untuk mengendalikan nafsu yang tak pernah puas memenuhi kehendak hati dan mampu untuk tidak terpancing polarisasi masa kini."

Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, sekaligus sebagai bagian dari generasi milenial tentu kita masih bertanggung jawab untuk menghargai, meneladani dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan para pahlawan.

Momentum Hari Pahlawan bukan saja monentum untuk melaksanakan upacara dan kegiatan ziarah ke makam pahlawan saja, namun hari pahlawan ini dapat kita jadikan sebagai pembuktian terhadap rasa cinta tanah air dan rasa patriotisme kita terhadap Republik ini.

Tahun demi tahun kita memperingati Hari Pahlawan ini, tapi semakin kesini kita seakan melupakan makna Hari Pahlawan, memang kita tidak ikut dalam peristiwa yang terjadi di Surabaya,namun peristiwa di Surabaya memberikan makna mendalam terhadap rasa kebangsaan kita.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, marilah sebagai generasi milenial sekaligus penerus bangsa kita senantiasa mencintai negeri ini.Melakukan hal-hal yang positif sesuai dengan bidang kita masing-masing,mengisi kemerdekaan yang ada dan berkontribusi nyata dalam perkembangan Indonesia.

Bukan berarti saat kemerdekaan telah diraih, gelora bara api kepahlawanan menjadi usang dan padam pada era milenial. Karena sejatinya perjuangan kita belum selesai.

"Perjuangan pahlawan sangatlah berat, namun generasi millenial juga memiliki beban yang sama beratnya. Berjuang di tengah kuatnyaarus digital yang dapat memporak-porandakan persatuan sewaktu-waktu.

Untuk itu, marilah menjadi generasi milenial yang mau mendengar, mau membaca, mau memahami, mau melihat dengan hati, dan mau mencari tau kebenaran sebelum mengomentari".

Selamat Hari Pahlawan.

Semoga jiwa perjuangan para pahlawan, selalu terpatri di dalam diri hingga akhir hayat nanti.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis