Menikah. Sebuah Kata Ekstrim Bagi Jomblo

Apa yang terlintass di benakmu ketika mendengar kata-kata ini " menikah"

Advertisement

Semua orang memiliki pandangan dan cara berpikir yang berbeda ketika berbicara soal ini. Untuk seorang wanita yang telah menginjak usia seperempat abad maka kata-kata ini adalah momok, apalagi jika dirinya masih terbilang sendiri " jomblo". Tapi bagi anak usia muda yang masih sedang dalam kategori kasmaran, yang hanya berpikir soal have fun, mungkin kata-kata ini terdengar menyenangkan.

Bukan, aku tak ingin mengatakan menikah atau tak menikah adalah hal yang salah. Hidup ini adalah soal pilihan, seseorang ada yang menargetkan menikah di usia muda, sehingga kelak dia dan anaknya bisa masih tampak muda seperti adik kakak, jika di lihat orang lain akan tampak seperti itu. Bagi orang yang masih ingin mengejar karir, sukses di utamakan daripada hanya mengejar pernikahan " terutama bagi perempuan" sayangnya hal ini menyebabkan wanita sering disebut sebagai perawan tua, kata-kat yang miris yang membuat orang tepok jidat, atau bahkan senewen sendiri. Tak berhak orang menilai orang lain menyebutnya dengan kata-kata yang tak pantas seperti itu. Kita bangsa berbudaya. menikah itu sudah pasti ada waktunya, kita tak akan bisa memaksakan diri untuk bertemu jodoh. Karena jelas jodoh itu sudah ada yang mengatur. Itu sebuah ketetapan yang mutlak, tak bisa di ganggu gugat.

Apa salahnya jika wanita 25 tahun belum menikah. Kenapa kita harus nyinyir terhadap mereka, kenapa kita harus berbusa bergosip sana-sini hanya untuk menebar api di tubuh sendiri. Tak bisakah sebagai manusia kita mengambil sesuatu dari sisi positifnya. Seorang perempuan yang sudah layak dikatakan menikah tapi belum menikah, pasti ada alasan di balik pendiriannya itu. Entah dia masih mengejar mimpinya, entah dia pernah terluka, atau dia menunggu seseorang untuk mengkhitbahnya.

Advertisement


Kita tak berhak menyimpulkan, karena kita tak ada dalam posisi sebagai wanita itu sendiri. Manusia memang seperti itu mudah melihat kotoran dan kekurangan orang lain, tapi menutup mata soal diri sendiri. Aku rasa itu sebuah hukum dasar.


Jika wanita memilih menunggu aku rasa tidak salah, kenapa selalu wanita? Pada dasarnya memang wanita adalah objek yang paling indah untuk di bicarakan. Dari ujung rambut hingga ujung kaki semua indah untuk menjadi biang gosip.

Advertisement

Lalu apa kita sebagai wanita, bagaimana harus bersikap saat mengalami ini, menikah maaf " terlambat" seperti itu, aku rasa kita pernah mengalami fase ini, " sakit bukan kepalang karena menstruasi " tapi apa yang harus dilakukan, tentu saja mengobati.

Jika diri ini benar-benar sudah mantap ingin menikah tapi belum ada yang melamar, maka mendekatlah pada Sang Ilahi, mengadu padanya, mintalah yang terbaik mungkin dirimu masih penuh dosa sehingga jodoh belum nampak di pelupuk mata. tapi jika alasanmu untuk tak menikah dulu karena karir, aku rasa puaskan segala hal yang menjadi mimpimu, buatlah sebuah target , jika kelak tak mencapai tujuan itu maka berhenti lanjutkan hidupmu untuk mencari pasangan hidupmu.

Terlalu muluk sebenarnya ketika kita berbicara soal menikah. karena itu fase krusial perubahan besar dalam hidup. Kita harus berada di posisi yang sebenarnya. Selamat datang di kehidupan baru, kehidupan yang akan berbeda dengan mimpimu di masa lalu.

"Menikah" semoga yang sudah siap di pertemukan dengan jodoh terbaiknya. yang ingin melangkah mengejar mimpi , kejar impianmu tapi jangan lupa mimpi orang tuamu untuk menimang cucu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

menuju bahagia baru

CLOSE