Menjelajahi Ninja-deru Temple: Myōryū-ji dari Ujung ke Ujung

Buat kalian yang suka liburan ke Jepang, sudah pernah dengar mengenai Ninja-deru Temple belum?

 

Advertisement

Buat kalian yang suka liburan ke Jepang, sudah pernah dengar mengenai Ninja-deru Temple belum? Ninja-deru atau Myōryū-ji adalah sebuah kuil tua yang terletak di Jepang dan didirikan pada tahun 1643. Nah, bagi kalian yang belum tahu, di balik kuil ini terdapat banyak sejarah yang unik-unik loh…

 

Berdasarkan sebuah pengalaman, kuil ini dijadikan museum untuk para turis-turis. Turis-turis dari Indonesia, Amerika Serikat, Cina, Korea,  dan bahkan warga negara Jepang juga sering mengunjungi museum ini. Ninja-deru terletak di salah satu kota yang cukup terkenal di Jepang, yaitu Kota Kanazawa, Ishikawa. Walaupun museum ini sudah sangat tua dan terletak di pinggiran kota, museum ini tidak kalah dengan museum-museum lain, bahkan mereka menyediakan turis-turis dengan sebuah buku panduan dalam berbagai bahasa bagi kita yang tidak berasal dari Jepang, untuk para turis yang ingin ke Ninja-deru, biasanya tur ini memakan waktu paling lama 30 menit atau 1 jam.

Advertisement

 

Meski terlihat kecil dari luar dan seakan-akan hanya mempunyai dua lantai, ternyata, jika sudah di dalam, museum ini mempunyai empat lantai, dua puluh sembilan tangga, dan dua puluh tiga kamar, unik kan?

Advertisement

 

Beralih ke sejarahnya, namanya Ninja-deru, pastinya ada hubungannya dengan Ninja dong. Sebenarnya nama resmi dari kuil ini adalah Myōryū-ji yang berarti “bangunan aneh”, tetapi agar mudah untuk para pengunjung, nama keduanya adalah Ninja-deru, yang dulu dijadikan kuil para Budha untuk berdoa. Pada abad ke-16, tepatnya pada tahun 1643, kuil ini dibangun oleh Maeda Toshitsuner, yang pada saat itu adalah seorang panglima perang ketiga, dan tujuan Maeda untuk membangun tempat ini adalah untuk keluarga Maeda beribadah, sudah lama sekali kan?

 

Tetapi, tujuan utamanya bukan itu, tujuan dari kuil ini adalah untuk mengusir atau menipu penyusup, pertahanan, dan pelindungan untuk keluarga Maeda dan para ninja. Sebab, pada abad itu, Jepang sedang mengalami perang dan perang ini melibatkan pemerintah pusat (Togukawa Shogunate). Makanya, karena Maeda khawatir akan kehilangan emas-emas dia, Maeda jadikan tempat itu sebagai tempat perlindungan. Tidak salah jika bangunan ini dinamakan sebagai Myōryū-ji, karena bangunan tersebut dikenal untuk jebakan-jebakannya, lorong-lorong rahasia, dan pertahanan yang dapat menipu musuh, menegangkan sekali ya?

 

Bagian-bagian dalam kuil ini tidak main-main loh, karena khawatir akan kedatangan musuh, Maeda menyediakan berbagai alat mekanisme yang sangat taktik pada jaman dahulu. Kuil ini mempunyai bagian-bagian utama, khusunya pada alat perlindungan dan rute-rute yang dapat digunakan untuk melarikan diri dari musuh. Jepang dikenal untuk pedang samurai (bushi) mereka yang tajam, apalagi di kuil ini, puluhan pedang samurai disembunyikan di bagian-bagian aneh agar dapat di ambil secara mudah pada saat ada musuh.

 

Labirin-labirin tersebut dibuat oleh Maeda untuk menyimpan samurai-samurai dan agar para ninja dapat melindungi Maeda pada saat ia beribadah. Seperti yang sudah dibilang, ada berbagai fitur di dalam rumah ini, seperti, lorong rahasia, tempat jebakan, koridor dan tangga yang dapat menipu kita. Bagian-bagian dari rumah ini bisa menipu para musuh di jaman dahulu, apalagi kita? Bahkan, di dalam kuil ini ada jembatan yang dapat menjatuhkan musuh loh… Ini salah satunya, tangga yang dapat menipu mata.

 

Kalau dilihat dengan biasa, sebenarnya tangga pada sebelah kanan itu hanya mempunyai tiga tangga, yang sebenarnya dapat dibuka tutup untuk menuju lorong rahasia. Nah, saat ada musuh masuk  di area ini, para ninja dapat mengangkat platformnya dan menuju ke tangga tersembunyi dan menutupnya kembali, trik ini menjebak para musuh untuk mengira tangga itu hanya mempunyai tiga anak tangga.

 

Tidak hanya itu, banyak dinding di kuil ini terbuat dari kertas yang cukup tebal, ini membantu para ninja untuk menusuk musuh melewati kertas-kertas itu. Jika para turis mengunjungi kuil ini, pasti langsung sadar bahwa bangunan ini dibangun menggunakan tradisional sliding doors. Pintu geser ini bukan pintu biasa, pintu-pintu hanya bisa dibuka dari satu sisi setelah ditutup, agar menjebak musuh di ruangan sempit.

 

Plafon di kuil ini sangat rendah, maka itu, untuk para turis yang ingin kesini, hati-hati ya, karena banyak plafon terbuat dari kayu. Selain itu, untuk para turis yang ingin mengunjungi kuil ini pada saat musim dingin harus waspadah loh, karena dinding-dinding terbuat dari lapisan kayu dan kertas yang tidak terlalu tebal, maka itu mudah untuk kena udara dingin saat sudah di dalam bangunan, tapi tenang saja, kuil ini menyediakan alat pemanas badan saat kita tiba di kuil.

 

Sebagai turis, pastinya kami terkejut, banyak sekali ruangan-ruangan sampai kami tidak bisa nemu jalan keluar. Selain itu, berdasarkan liburan kemarin, mencari jalan yang tepat ke kuil ini memakan waktu yang cukup lama, apalagi kalau kita jalan, sebab jalan raya di Kanazawa banyak yang sempit, maka itu kami memakai google maps. Pastinya, setelah dibawa tur oleh karyawan disana, kami bisa melakukan refleksi secara mandiri mengenai peninggalan sejarah dari kuil ini. Ninja-deru menjadi sebuah peninggalan sejarah Jepang karena meninggalkan pencapaian para raja-raja dan rakyat. Namun, walaupun peninggalan sejarah Jepang ini sangat historis, sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa yang melakukan design atau fitur alat-alat dan tempat perlindungan ini selain dari Maeda Toshitsuner, bahkan pekerja-pekerja yang sudah lama tinggal disana juga tidak tahu.

 

Untuk kalian yang ingin mengunjungi kuil ini, kalian beruntung nih. Ninja-deru buka setiap hari dari pukul 9.00 pagi sampai 4.30 sore, kecuali untuk 1 Januari mereka akan tutup karena acara tahun baru. Kemudian, bagi kalian yang dewasa, harga mengikuti tur ini tidak mahal loh, hanya 800 yen, dan untuk anak sekolah hanya 600 yen.

 

Namun, kuil ini menyarankan kita untuk melakukan reservasi terlebih dahulu, tetapi jika tidak, mereka juga akan menyambut kita. Dari sini, peninggalan sejarah dari bangunan ini adalah peninggalan penting untuk para masyarakat Jepang. Sampai hari ini, Ninja-deru akan selalu menjadi bangunan yang menjaga kelestarian budayanya dan akan selalu siap menyambut para turis.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE