Percayalah, Menulis Adalah Obat bagi Hatimu yang sedang Gundah

Menulislah secara sangat bebas tanpa memperdulikan struktur kalimat dan tata bahasa. Niscaya Anda akan terbebaskan dari deraan batin

Ketika merasa gembira, bahagia, atau bahkan marah, sedih, sakit hati, benci, muak dengan apa yang sedang kita alami, cobalah ambil selembar kertas lalu menulislah dengan bebas. Ungkapan semua yang kamu rasakan kedalam tulisan, biarkan mengalir menjadi rangkaian kata-kata yang kamu inginkan. Tulislah tanpa batas.

Bagaimana? Apakah perasaan yang menggebu-gebu tadi sudah sedikit mereda? Apakah perasaan atau bahkan hatimu jauh lebih ringan setelahnya? Jika iya, itu berarti “obat” tadi sudah mulai bekerja.

Menulis adalah kegiatan mencurahkan apa yang dipikirkan atau dirasakan menjadi sebuah kata-kata yang tertulis, contohnya menulis diary. Sebagian orang menganggap bahawa menulis diary itu tidak bermanfaat karena tidak ada fungsinya sama sekali, malah justru membuat tangan pegal dan membuang-buang waktu, tapi cobalah. Dia akan menjadi obat bagimu dikala tidak ada seorangpun yang mampu memahami dirimu bahkan penyakit secara medis pun mampu berangsur membaik dengan menulis.

Dikutip dari buku "The Miracle Of Writing" karya M.Iqbal Damawi, menurut Pennebaker dalam Jurnal Of American Medical Association, Edisi 14 April 1999, menjelaskan yang pada intinya aktivitas menulis ekspresif ( bebas ) membantu mengurangi atau menurunkan penyakit sympton asma dan rheumatoid arthritis.

Mengapa? Karena disaat menulis, kamu mencurahkan apa yang kamu alami atau yang kamu rasakan, tanpa sadar kamu telah “membaginya” diatas kertas, sehingga apa yang kamu tanggung dan kamu genggam menjadi semakin ringan karena tidak dipikul sendirian. Kamu menjadi termotivasi untuk selalu sehat dan menanggap apa yang kamu alami bukanlah sebuah kemunduran diri yang harus diratapi dan dihindari, tapi memang sebuah ujian dari Tuhan yang harus dihadapi.

Menaruh ballponit di atas kertas membantu otak mengatur emosi dan mengurangi perasaan takut serta marah karena dengan menulis sama saja dengan membebaskan perasaanmu.

Seperti pesan yang disampaikan oleh Pennebaker bahwa “Bagi yang mengalami guncangan jiwa atau mengalami depresi, bergegaslah menulis. Menulislah secara sangat bebas tanpa memperdulikan struktur kalimat dan tata bahasa. Niscaya Anda akan terbebaskan dari deraan batin”.

Apapun bentuk perasaan yang sedang kamu rasakan, maka berbagilah dengan menulis karena ia adalah obat yang akan menyembuhkanmu ketika tidak ada lagi yang mampu menguatkanmu. Kamu dan dirimu akan saling menguatkan satu sama lain dengan menulis, sehingga perasaan minder, takut, bahkan perasaan campur aduk yang hanya kamu saja yang mengerti semua akan hilang, akan berubah menjadi satu kekuatan untuk diri bahwa kamu merasa bangga dengan dirimu sendiri serta mampu melewati ini

Lalu coba perhatikan, di balik tulisanmu yang bebas itu, dapat terselip solusi dari masalah yang sedang kamu tanggung, dapat terselip jawaban yang sedang kamu cari-cari.

Karena menulis adalah obat, maka cobalah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini