[CERPEN] Menunggu Kepastianmu

Menunggu dia memberiku kepastian pernikahan...

Flashback perjalanan percintaanku di kampus 2 Tahun yang lalu, aku mulai mengenal, menyukai dan berteman dengan seseorang pria yang aku taksir dari awal masa mahasiswa baru. Awalnya kami tidak akan mengira bisa sedekat ini kalau tidak dengan pendekatan liburan ke Bali bersama teman-teman sekelasku. Akupun merasa senang di awal berkenalan dengan dia, dia sosok yang manis tinggi dengan alis yang tebal dan murah senyum. 

Advertisement

Selama liburan di Bali hanya dia yang peka denganku yang selalu cerewet dan selalu merepotkan selama liburan, dia yang tiba-tiba menawarkan diri untuk membawakan tasku, dia yang tiba-tiba mengandeng tanganku dia yang tiba-tiba membawakanku makan karna dia tau perutku lapar pada saat itu. Kemudian setelah melewati liburan yang sangat berkesan di Bali bersama teman-temanku, kami menuju jalan pulang selama di mobil entah kenapa dia secara tidak sengaja ketika aku tertidur, dia memainkan jari jemariku dengan lembut dia mengelus elus jari-jariku hingga tanganku dia memegangnya. 

Aku merasakan hangatnya tangannya ketika memegangku, pada saat itulah kami merasakan ada yang beda, getaran cinta datang pada saat dia memegang tanganku dia merasakan sesuatu hal yang bikin tenang. Tak lama dari setelah liburan ke Bali, aku dan dia resmi menjalin hubungan yang lebih serius dengan berpacaran. Setiap hari ke kampus dia adalah orang yang semangat menjemputku walau hanya sekedar berangkat k kampus bersama, di kampus kami selalu duduk bersebelahan, mengerjakan tugas bersama, ke kantin bersama, mengambil mata kuliah selalu bersama. 

Pulang kampus kami sering bersama, sampai malem banget kita keluyuran nongkrong seharian nonton, ke coffee shop dan belajar bareng. Sampai akhirnya kami dijuluki seperti perangko di kelas kami. Tahap semester 6 hubungan ku benar-benar indah dengan dia moment-moment yang kita lewati selalu terasa bahagia dan menyenangkan kami selalu menyimpan setiap memori kebahagiaan bersama. 

Advertisement

Aku dan dia selalu menghargai moment anniversary hubungan dengan perayaan sederhana namun bermakna, kami sering melakukan perayaan dengan pergi travelling bersama ke dieng, kemudian kami pergi ke pantai untuk ngecamp di sana, kami juga sering nonton konser sampai larut malam, dinner  berdua disuatu tempat romantis yang ada di kota Malang. Seperti itulah perayaan kecil yang bermakna dihubungan. 

Ketika kami dihadapkan pada skripsi kamipun sama sama saling menyemangati satu sama lain, dia selalu ada membantuku menemaniku ketika membuat skripsi, dan sebaliknya akupun selalu membantu dia saat dia mengerjakan skripsi sampai akhirnya kita lulus bareng.

Advertisement

Memasuki fase dalam mencari kerja, ketika aku sedang berusaha mencari lowongan jobfair disuatu universitas di Malang, aku sempat keterima sampai tahap kedua disuatu perusahaan, kemudian aku dinyatakan gagal pada tahap kedua. Waktu itu Hrd bilang kalau ingin mengajak teman tidak papa untuk mencoba tes ini.

Kemudian aku binggung harus menawarkan siapa, dan akhirnya terlintas di bayanganku dia, yap dia akhirnya yang aku suruh untuk mencoba tes di perusahaan ini. Ternyata dia lolos dan menjadi satu-satunya kandidat dari Malang yang bisa masuk di perusahaan ini. 

Kemudian dia cerita kalau dia akan ditugaskan bekerja di Jakarta, pada saat itu lah akupun berjuang di dalam hubungan ini untuk bisa terus bersama dia dan tidak menjalani LDR. Aku berusaha mencari dan mendaftar diberbagai jobfair ataupun di media online, sampai akhirnya Allah maha baik dia memberikan ku peluang untuk bisa satu kota dengan dia, akupun diterima disalah satu perusahaan besar di Jakarta.

Kami pun benar-benar bersama untuk berangkat dari Malang ke Jakarta dan waktu itu dua teman kami sempat mengantarkan kami ke stasiun. Mereka berpesan untuk selalu menjaga hubungan kami dan tidak sampai putus karena mereka tahu hubungan kami benar-benar sudah 4 tahun tinggal setahap lagi menuju pernikahan. 

Setelah di Jakarta kamipun berpisah karena aku kerja di Jakarta Pusat dan dia kerja di Jakarta Selatan. Ketika masih 3 bulan kami berada di Jakarta kami selalu menyempatkan untuk terus menjaga komunikasi didalam hubungan kami, kami terus berusaha untuk menyempatkan waktu untuk bertemu di akhir pekan untuk sekedar melepas rindu, dan bercerita aktifitas selama dikantor.

Di sinilah kerumitan percintaan kami diuji dengan berbagai masalah yang datang. Setelah berjalan 4 bulan sampai ke 7 bulan kami di Jakarta semuanya pun berubah. Langit yang biru didalam hubungan kami tak lagi bewarna biru selalu diselimuti dengan guntur dan awan tebal. Sebelumnya hubungan kami tidak ada masalah apapun, dan sebelumnya dia menjanjikan ku di awal tahun 2020 kami akan menikah. 

Namun semuanya sirna janji hanyalah janji, dihubunganku ini benar-benar bukan lagi dia yang aku kenal seperti dulu. Dia yang selalu aku harap dan aku tunggu kabarnya, aku mulai tidak lagi menerima pesan dari nya, aku mulai tidak lagi merasakan pertemuan di akhir pekan, dan komunikasi di dalam hubungan kami mulai berantakan. Kucoba berbagai cara untuk tetap mengembalikan keutuhan hubunganku yang sudah berjalan hampir 4 tahun lebih ini, aku selalu menanyakan dia kemana saja sampai-sampai lupa dengan aku di sini. 

Aku yang selalu menunggu kabarnya, aku yang selalu menunggu kapan dia menghampiriku, dan dia selalu beralasan sibuk. Sibuk dengan pekerjaannya, sampai-sampai dia tak mengangapku orang yang prioritas lagi di dalam hubungan ini.

Aku mencoba terus berusaha mengkomunikasikan agar hubungan kami tetap baik-baik saja. Namun dia yang selalu mencoba terus menghindariku, dia selalu mencoba beralasan sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu lebih untuk sekedar whatsappan atau telfon bahkan menemuiku dia sudah tidak pernah sejak 7 bulan terakhir. Aku curhat dengan semua teman-teman terdekatku aku ingin tahu ada apa dengan dia, kenapa dia bisa berubah, kenapa dia tidak seperti yang aku kenal? 

Kemudian teman-teman mengira dia sudah ada yang lain, bahkan dia mungkin sudah tak memiliki perasaan sayang lagi terhadapku. Mereka temanku menyarankan untuk segera menemuinya dan membicarakan ada apa di hubungan ini. Pesanku berari-hari dibiarkan, bahkan telfonku tak pernah mau dia angkat. 

Akhirnya aku menuliskan pesan kepadanya. Kamu ke mana saja? kamu benar-benar tidak punya perasaan lagi? hati kamu dimana sampai-sampai kamu terus mengabaikan pesanku dan terus menolak telfonku? dan dia menjawab aku ingin waktu sendiri, aku tidak bisa jadi seperti dulu lagi, aku benar-benar sibuk dan tidak bisa membagi waktuku antara kamu dan pekerjaanku.

Kemudian aku menjawab pesannya, temui aku segera aku ingin kita membahasnya aku ingin ada solusi di dalam hubungan ini. Hubungan ini sudah berjalan lama, apa ini balasan sikap kamu dihubungan? Aku sudah banyak berkorban demi kamu jangan seenaknya kamu hilang, pergi dan diam sampai-sampai kamu mengabaikan semua pesan dan telfonku. Kemudian dia hanya membalas pesan ku dengan ucapan aku capek kamu bahas ini terus, aku lagi sibuk aku pengen waktu sendiri. 

Setelah itu sudah tidak ada lagi pesan dari dia, sudah tidak ada lagi balasan dari dia dan dia tidak punya inisiatif untuk menemuiku. Aku pun sampai akhirnya curhat dengan teman kantorku, dan aku sengaja membawa orang ketiga di dalam hubunganku, itu semua memang sengaja ku lakukan dengan tujuanku agar dia peka dan memprioritaskan aku didalam hubungan ini. 

Namun dia mengiraku yang lain, dia mengira aku sudah selingkuh, dia pun mengira aku sudah menjalin hubungan dengan orang lain padahal tidak sama sekali aku tidak melakukan dengan rasa sayang dengan orang ketiga ini, aku melakukan ini semua semata-mata ingin membuatnya sadar dan peduli terhadapku.

Berhari-hari aku telfon ternyata aku baru sadar setelah telfon 30 kali, nomernya selalu sibuk dan aku menyadarinya bahwa nomerku sudah diblokir, kemudian aku whatsapp ternyata tidak pernah lagi dibaca olehnya dan nomerku whatsappku diblokir. Jujur aku masih terus menanti dia, aku terus mencari ke teman-teman tedekatnya terus menanyakan teman-teman terdekatnya apa dia benar-benar sibuk sampai tidak mau menghubungiku lagi? atau apakah dia sudah memiliki orang lain sehingga sudah tidak ada tempat untukku di hatinya? Dan sampai saat itu aku benar-benar lelah dan capek mencari dia dan menghubunginya terus menerus. 

Sampai saat ini pun di tanggal 21 September aku mashi bertanya-tanya didalam hati kemanakah dia yang dulu aku kenal, kemanakah dia yang berkomitmen untuk terus berjuang bersama ku didalam hubungan? Ke mana janjinya untuk menikahiku diawal tahun 2020? Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan jika memang dia sebaik-baiknya jodohku dekatkan aku dengan dia jika dia bukan untukku maka jauhkan aku dari dia, ikhlaskan hatiku melepaskan dia yang aku harapkan untuk menjadi calon di dalam rumah tanggaku kelak.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hi aku maya, aku hobi mengeskplore segala hal aktifitas dari olahraga, menulis, travelling, dan hal baru mulai dari pekerjaan ataupun pengalaman yang aku lewati aku bakal share dtulisan aku semoga ada manfaat yaaa aamiin dan semoga kalian pembaca cerita aku bisa jadi inspirasi kisah kalian juga :) yuk membaca

CLOSE