Menurut Para Ahli, Hal-Hal Inilah yang Bisa Membuat Hatimu Patah Hati. Yuk, Selidiki!

Ini berhubungan dengan hormon yang ada di tubuhmu. Lho, gimana bisa?

Jika ditanyakan hal apa yang paling tidak disukai oleh manusia, mungkin patah hati akan jadi salah satu jawabannya. Ya, tidak ada orang yang suka patah hati. Patah hati selalu menimbulkan perasaan aneh bagi orang yang mengalaminya. Perasaan tidak nyaman, sedih, bahkan membuat dada terasa sesak.

Tahukah kamu mengapa perasaan seperti itu dapat muncul?

Rasa tidak nyaman yang hadir ketika kamu patah hati bukan hanya sekedar karena dia pergi, tetapi juga karena tubuhmu ikut bereaksi. Ketika dia memutuskan untuk pergi, otakmu mengalami kesulitan untuk menghadapinya sendiri. Kemudian, otakmu mengirimkan sinyal-sinyal ke tubuh untuk memberitahu bahwa yang kamu alami adalah rasa sakit.

Dikutip dari Female First, ketika otakmu mengirimkan sinyal tersebut, hormon dophamin dan oksitosin (hormon pemicu rasa bahagia) pergi dari otak dan hanya meninggalkaan hormon stress di dalamnya.

Dengan keadaan seperti itu, aktivitas dari salah satu bagian otak, Anterior Cingulate Cortex atau biasa disingkat ACC menjadi meningkat. ACC terletak pada bagian dinding tengah otak dan memiliki fungsi emosional (mengelola perasaan) sekaligus fungsi kognitif (kemampuan berpikir). Di dalam ACC banyak terdapat reseptor atau penerima rangsangan yang berperan ketika kamu merasa senang ataupun sedih. Reseptor ini dinamakan reseptor opioid.

Rasa sedih ataupun sakit yang diterima oleh reseptor opioid kemudian diubah dan diproses menjadi aktivitas syaraf dengan mengirimkan hormon kortisol dan epinephrine (hormon stress yang memicu reaksi perlawanan dan melarikan diri). Tapi, saat patah hati tidak ada wujud nyatanya kamu melarikan diri dari siapa.

Oleh karena itu, hormon ini akhirnya bereaksi ke dada, yang menyebabkan dada membengkak dan timbul rasa sakit yang menekan. Tak hanya itu, hormon ini juga bereaksi ke sistem imun sehingga membuatmu menjadi lebih rapuh dan mudah terserang penyakit.

Karena sudah mengetahui penyebabnya seperti itu, kamu jangan senang terlalu lama bersedih. Kamu harus mencari kegiatan yang akhirnya bisa memicu hormon dophamin kembali muncul ke otakmu. Sedih boleh, melukai diri sendiri jangan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

This too shall pass. -hjs-