Menyikapi Perbedaan Pendapat di Dalam Pemilu 2019 dengan Berkaca pada Pancasila

Alangkah indahnya jika dalam bermasyarakat kita mampu bertoleransi antar perbedaan pendapat

Indonesia merupakan negara besar yang di dalamnya terdapat banyak perbedaan. Terdiri dari beberapa suku, budaya, ras, kepercayaan, dan lain-lain. Sebagai negara besar rakyat indonesia harus memiliki sifat saling menghormati antar perbedaan pendapat karena suatu perbedaan adalah hal yang lumrah.

Advertisement

Pancasila merupakan dasar negara indonesia, di mana kita bisa jadikan pancasila sebagai pandangan atau pedoman hidup bangsa Indonesia, termasuk juga di dalam menyikapi perbedaan berpendapat atau perbedaan pandangan dalam pemilu.

Pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang di mana setiap warga negara diwajibkan memiliki kepercayaan (agama) yang ada di Indonesia (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghuchu). Pada masing-masing agama tersebut tidak di ajarkan untuk saling ribut dalam menyikapi perbedaan pendapat, melainkan di dalam agama tersebut mengajarkan kita saling toleransi menghargai dalam setiap perbedaan termasuk pada pemilu ini sebagaimana toleransi perbedaan antar umat beragama.

Pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang artinya setiap warga negara memiliki hak yang sama setiap individunya (termasuk hak untuk memilih dan menyampaikan pendapat) sehingga setiap orang harus bisa menghargai perbedaan antar indidu.

Advertisement

Pada sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” sudah jelas bahwa kita harus menjunjung tinggi persatuan Indonesia supaya tidak ada perpecahan bagi negara Indonesia. Kita harus bisa berfikir bahwa perbedaan adalah alat pemersatu bangsa Indonesia sesuai dengan semboyan negara Indonesia yakni “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Pada sila ke empat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” yang artinya Indonesia harus mempunyai satu pemimpin yang akan dipilih melalui pemilu tersebut (demokratis), yang berarti mau tidak mau dan suka tidak suka dari perbedaan tersebut harus terpilih satu pemimpin untuk memimpin suatu sistem di pemerintahan (negara) untuk Indonesia yang lebih baik. Sehingga seluruh rakyat Indonesia harus mampu menghargai setiap perbedaan dengan menumbuhkan rasa toleransi.

Advertisement

Pada sila ke lima yang berbunyi “Keadilan sosial bag seluruh rakyat Indonesia” yang mana setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan keadilan dalam setiap hal termasuk hal perbedaan pendapat di dalam pemilu.

Jadi alangkah indahnya jika dalam bermasyarakat kita mampu bertoleransi antar perpedaan pendapat, saling menghargai perbedaan pendapat, saling mendukung hal-hal positif di negeri ini. Sehingga terciptanya Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya Muhammad Ainul Yaqin, bisa di panggil Yaqin, kuliah di jurusan teknik kimia, fakultas teknik, universitas brawijaya.

CLOSE