#Merdeka Tapi: Membuat Keluarga Bahagia Adalah Hal Paling Bahagia!

Segala sesuatu yang tulus ikhlas kita perjuankan demi keluarga, akan dibayar tunai oleh Tuhan

Tak ada kata kalah. Yang ada hanya ruang untuk fokus belajar. Tak ada kata gagal. Yang hanya fokus menuju peluang. Tak ada kata masalah. Yang ada hanya fokus untuk mencari solusi. Seperti halnya 73 tahun kemerdekaan yang telah dicapai bangsa ini, kita juga harus bisa memerdekakan diri segenap pikiran yang masih membelenggu dari hari ke hari.

Perjuangan para pahlawan untuk merebut kemerdekaan tak cukup hanya diperingati setahun sekali. Perjuangan tersebut harus dimaknai dan dilanjutkan oleh generasi muda dan sudah menjadi kewajiban kita sebagai penerus estafet bangsa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah melalui perjuangan para pahlawan yang sudah mempertaruhkan jiwa dan raganya. Lalu bagaimana cara generasi muda masa kini untuk mengisi kemerdekaan?

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan, mulai dari hal-hal paling sederhana hingga hal-hal yang kompleks. Salah satu cara yang sederhana adalah membahagiakan kedua orang tua di lingkungan keluarga. Mengapa harus keluarga? Sebab keluarga adalah tumpuan harapan.

Sebelum kita berjuang untuk bangsa dan negara, kita sudah seharusnya kita berjuang untuk keluarga. Tidak ada yang lebih tulus menyayangi selain keluarga kita sendiri. Merekalah pahlawan sejati yang kesehariannya kita hadapi.

Orang tua rela mengorbankan raga, harta, bahkan nyawa agar kita bahagia. Jadi, jangan pernah melupakan jasa-jasa keluarga, terutama ibu dan ayah, apalagi sampai menyakitinya. Mereka telah melalui rasa lelah dan sakit karena merawat dan menyekolahkan kita hingga kita menjadi seperti ini.

Tunjukkanlah sebuah prestasi kepada mereka atau paling tidak berikanlah mereka kebahagiaan walau hanya sebatas menemuinya lalu mengajaknya berbicara dengan penuh kehangatan.

Kedua orang tua layaknya ujung tombak yang selalu mendukung perjuangan nyata kita. Termasuk saat kita dalam kondisi terpuruk menjalani berbagai aspek kehidupan ini. Sebab, terkadang hidup yang dijalani jauh dari apa yang kita bayangkan.

Banyak rencana yang telah kita susun rapi sedemikian rupa namun seolah sirna begitu saja. Hidup ini seperti halnya potongan-potongan puzzle perpindahan. Ada kalanya, kita harus meninggalkan hidup yang sudah kita rencanakan demi hidup yang sudah menanti kita ke depan. Bukan tanpa alasan. Semua adalah cara Tuhan agar kita terus belajar demi meraih kemenangan.

Jika seseorang selalu menang, dia tak akan mengerti artinya sebuah kemenangan sampai dia merasakan kekalahan demi kekalahan. Saat kekalahan sudah pernah dirasakan, kemenangan yang didapat akan terasa sangat berharga. Rasa kemenangan yang didapatkan akan membuat kita sadar seberapa jauh kita telah sampai ke tujuan.

Jika kita bisa menerima banyak kegagalan dan belajar, kemenangan akan lama di genggaman. Saat kemenangan sudah di tangan, senyum yang tulus mengembang pasti dirasakan kedua orang tua. Semua pun tak lepas dari doa-doa yang dipanjatkan mereka.

Setiap orang memang mempunyai waktunya masing-masing. Namun kesuksesan tidak akan datang hanya dengan cara menunggu. Kita harus terus mencoba walau terkadang rasa lelah dan ingin menyerah membayangi. Ingatlah perjuangan kedua orang tua yang tiada henti dilakukan demi kesuksesan kita.

Maka, sudah sepantasnya kita menjadi pribadi yang mandiri dan melakukan apa yang bisa kita kerjakan sekarang walau hasil belum juga kelihatan. Percaya suatu saat nanti Tuhan sendirilah yang akan menuntun jalan. Sebab, segala sesuatu yang tulus ikhlas kita perjuangkan demi keluarga, akan dibayar tunai oleh Tuhan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis adalah salah satu cara untuk berkreasi