Meski Pernah Punya Banyak Kenangan, Maaf, Kali ini Kulepaskan Namamu Bersama Hujan~

Hujan dan Kenangan. Dua Kata yang Tak Dapat di Pisahkan

Apa yang salah dari hujan? Ia hanya ribuan tetes air yang turun dengan derasnya tanpa tau kapan langkahnya akan terhenti, tapi bersamaan dengan itu, luka dan duka masa lalupun mengikutinya turun bersama jutaan kenangan, seperti tangis yang keluar dari air mata, kamupun berfikir semesta mulai adil karena menangis bersamamu.

Advertisement

Akupun serasa dipaksa ingat saat hujan turun, kau memang anugrah Sang Pencipta tapi rasa pahit ini hanya aku yang punya. -arifmulyono

Kamupun akhirnya selalu sadar, jika hujan bukan hanya air, tapi juga kenangan. Kenangan yang seharusnya kamu lupakan, tapi bersamaan dengan setiap tetesnya, luka lama yang harusnya tertutup kini kamu buka kembali. Perlahan tapi pasti, hatimu pun kembali dibuat ingat beberapa hal, saat dirimu memperjuangkan lalu mempertahankan hingga saat kembali dirimu di patahkan.

Kamu adalah dua orang yang sama-sama memperjuangkan. Lalu kenapa kali ini salah satu di antara kalian kamu patahkan?

Hujan selalu siap membawa banyak kenangan bersamanya saat turun. Dinginnya mengingatkanmu bagaimana kerasnya kamu berjuang untuk mempertahankan apa yang selayaknya kamu genggam namun kemudian hilang.

Advertisement

Apa yang salah dari kenangan? selain kita yang berakhir duka -arifmulyono

Dulu, pikiranmu pun selalu diisi oleh bagaimana jadinya aku tanpamu begitupun kamu tanpaku. Kamu adalah dua orang yang sama – sama memperjuangkan. Doa-doa yang kamu panjatkanpun bukan semata untukmu lagi, melainkan untuk kebahagiaan kalian berdua. Kalian yang dulu dimabuk asmara, saling menyayangi satu sama lain, menghangatkan suasana saat dinginnya hujan tanpa pernah ada sedikitpun dibenak kalian untuk terpisah. Namun kini telah usai, kamupun mungkin tak mengira bahwa kamu dan dia akan berakhir duka.

Advertisement

Apa gunanya doa untuk kita kupanjatkan, ketika anganku bersamamupun kau hancurkan? -arifmulyono

Kamu sadar betul bahwa saat itu bukan hanya kamu yang berjuang. Namun kenapa hanya salah satu dari kalian yang dipatahkan. Bersamaan dengan tetes hujan yang turun, ada banyak sekali kerinduan saat dirimu hendak melupakan. Pada akhirnya, kamu pun menangis bersamaan dengan turunnya air hujan, suara rintik hujan yang turun menutupi gejolak hatimu yang perlahan mulai terkikis. Tak masalah, menangislah, karna setiap orang punya hari berdukanya masing-masing.

Bangkit memang selalu sakit. Tapi percayalah indahnya hidup kadang berawal pahit.

Tetes air hujan akan selalu menjebakmu dengan setiap kenangan tentangnya yang sudah seharusnya untuk dilupakan. Jangan biarkan dirimu terjebak oleh rasa menyedihkan kenangan yang sukses dalam sekejap masuk dengan cepat dan mendistorsi waktu dengan tepat. Bangkit adalah apa yang kamu butuhkan untuk setiap harap yang sudah di patahkan. Bangkit memang selalu sakit. Tak masalah, lukamu akan menjadi duka yang menemani langkah kakimu. Kini waktumu untuk melepaskan semua kenangan yang kau pertahankan bersama tetes air hujan. Waktunya dirimu untuk sembuh dari semua luka yang telah menjadi duka.

Sembuhkan lukamu yang membiru, serpihan hatimu yang berdebu, pagimu yang terluka, malammu yang menyiksa, hal yang ingin kau lupa justru semakin nyata -barasuara mengunci ingatan

Masa lalumu adalah milikmu, bukan berarti bermaksud meninggalkannya, namun sudah tak layak bagimu untuk mempertahankan apa yang harusnya kau lupakan. Kamupun sadar benar bahwa kenangan tersebut bukan milikmu sendiri, namun milikmu dan masa lalumu. Maka kini saatnya bagimu untuk melepaskan seluruh kenangan dan luapan emosimu bersama dengan tetes air hujan yang merupakan rahmat dari Tuhanmu Yang Maha Kuasa.

Setiap tetes yang turun akan menghidupkan apa yang tlah gugur, maka sudah waktumu untuk menutup semua luka dan dukamu bersamaan dengan setiap tetes air yang turun.

Pada akhirnya semuanya harus kau sudahi, jangan biarkan lukamu yang sudah kau tutup terbuka kembali. Bawalah semua luka dan dukamu besama dengan setiap tetes air hujan yang turun.

Tak masalah menangislah, karna setiap orang punya hari berdukanya masing-masing. -arifmulyono

Pikirkanlah setiap butir kenangan yang kamu peroleh, ketika kamu menangis terluka oleh perasaan indah namun berakhir duka. Sadarilah dari setiap butir kenangan yang kamu miliki, sebenarnya kamu mengorbankan banyak hal untuk mendapatkannya dan sebaliknya, kamu pun berulang kali dipatahkan saat kehilangannya. Tumbuh dan mekarlah kali ini bersama hujan. Karena setiap tetes yang turun menghidupkan apapun yang layu dan gugur, maka sudah waktumu untuk menutup semua luka dan dukamu bersama setiap tetes airnya yang turun, tak usah khawatir berapa lama proses yang kamu butuhkan, itu wajar. Karena setiap bunga tak mekar secara bersamaan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tulisan adalah apa - apa yang tidak dapat dilakukan oleh lisan.

CLOSE