Minat Baca Anak Indonesia Rendah, Lantas Apa Penyebabnya?

Peningkatan literasi dan minat baca masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan kewajiban semua warga indonesia. Melalui gerakan literasi nasional, pemerintah berupaya mewujudkan secara maksimal sekaligus meningkatkan keterlibatan publik  dalam pengembangan literasi di Indonesia. Salah satu pekerjaan penting yang sedang dilakukan adalah pembangunan taman baca di masyarakat serta  mengajak para influencer yang berprestasi dan dapat mengedukasi  anak-anak di Indonesia yang diharapkan dapat mendorong dan memotivasi sehingga menjadi semangat dan minat akan membaca dan berliterasi.

Advertisement

Sebelum lebih lanjut, literasi itu sendiri adalah pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang dimiliki seseorang dalam mengakses dan mengolah informasi dengan cara tertentu baik dengan membaca, berbicara, menyimak, ataupun menulis sesuai dengan tujuan yang ingin ia peroleh. Konsep dasar yang mengacu pada literasi nasional menurut Kemendikbud bahwa literasi terdiri dari 6 jenis yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewarganegaraan.

Berdasarkan peringkat Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) anak Indonesia pada kelompok umur 15 tahun masih berada di peringkat 73 dari 79 negara. Dari sinilah kita tahu, bahwa kemampuan berliterasi anak Indonesia masih rendah  karena berada diurutan enam negara terbawah.Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya literasi pada anak Indonesia yaitu kurang dukungan orangtua dalam memperkenalkan literasi pada anak dan tidak menyisihkan sedikit waktunya untuk mendampingi anaknya dalam membaca yang akibatnya anak tidak terbiasa akan kegiatan membaca, belum meratanya buku yang berkualitas, kesulitan akses buku atau perpustakaan bagi anak-anak didaerah terpencil. Pada remaja, rendahnya berliterasi disebabkan karena kurangnya pemahaman remaja dalam menyerap dan mengolah informasi tersebut. Padahal, berliterasi berarti kemampuan untuk memproses informasi tersebut dan menghubungkan dengan fenomena atau permasalahan yang ia hadapi. Karena itulah, literasi butuh pemahaman dan kompetensi berpikir dalam menyerap informasi dari buku dengan tidak asal membaca.

Rendahnya minat baca anak indonesia sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada akhirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuh kan  minat baca sejak dini. Budaya membaca harus ditumbuhkan sejak dini. Pentingnya budaya membaca telah ditegaskan Taufik Ismail (2003), dalam tulisannya “Agar Anak Bangsa Tak Rabun Membaca Tak Pincang Mengarang’ ia mengatakan peradaban bangsa ditentukan oleh penanaman literasi (Nurgiantoro, 2016:47).

Advertisement

Kegiatan membaca sangat diperlukan karena membaca merupakan kegiatan yang paling penting Dalam kehidupan dan aktivitas anak. Selama membaca, anak mendapatkan segala macam informasi dan informasi yang menentukan perkembangan moral, dan Kepribadiannya. Tanpa pembelajaran dan bimbingan orang tua Mempengaruhi perkembangan psikologis siswa tersebut. Minat baca rendah Para anak indoneisa juga telah menurunkan rasa ingin tahunya belakangan ini. Anak-anak Sekarang lebih memilih mengutamakan bermain handphone dan gamenya ketimbang membaca. Padahal, berliterasi berarti kemampuan untuk memproses informasi tersebut dan menghubungkan dengan fenomena atau permasalahan yang ia hadapi.

Dengan  motivasi, fasilitas, kegiatan bercerita bersama anak, kebiasaan orang tua untuk membacakan dan menyebutkan huruf-huruf dapat mengenalkan dan meningkatkan kemauan anak dalam membaca. Namun sebaliknya jika orang tua belum mampu menjadikan kegiatan literasi menjadi kepribadian serta sebuah kebiasaan di rumah. Hal ini berdampak pada rendahnya minat literasi anak terutama dalam hal membentuk, membuat kata-kata sederhana dan merangkai huruf menjadi kata. Literasi dini akan tumbuh dalam diri anak dengan baik jika orang tua mampu menjadi teladan dan contoh langsung dalam kesehariannya serta menjadikan kegiatan literasi sebagai bagian penting dari pribadinya. Melalui keteladan dalam keluarga, keterlibatan anak dalam kegiatan literasi dan dukungan dari seluruh anggota keluarga akan menjadikan anak mencintai budaya literasi. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan literat akan mengetahui banyak informasi dan mampu membuka cakrawala dunia dan akhirnya akan membawa kemajuan untuk dirinya, keluarga, masyarakat dan Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hana putri sajida berumur 19 tahun. Saat ini menjadi mahasiswi perpustakaan dan ilmu informasi tingkat 2 di universitas negri padang. Lahir di padang 20 maret 2002. Sedang belajar untuk menulis mulai dari esai hingga opini dan memberanikan diri untuk mengirimnya ke redaksi. selain itu juga, hana hobi menonton film, mendengarkan lagu, dan traveling.

CLOSE