Mungkin Lebih Baik Tak Bersama Lagi

Ku mohon, berhentilah memaksaku untuk berjalan beriringan denganmu lagi. Kau tahu, semua paksaan membuatku jenuh. Kian hari dinding rasa ini mulai runtuh, pisau yang slalu kau goreskan membuat aku terbiasa dengan luka ini. Percayakah engkau, aku mampu mengobatinya dengan caraku sendiri.

Advertisement

Dan kini aku tersadar, aku hanya pelengkap hidupmu. Kau singgah saat kau lelah dengan terjalnya jalan hidup yang kau lalui. Namun, adakah hadirmu disaat aku membutuhkan dirimu, saat badai datang bersama hujan. Entah kemana perginya sosok dirimu saat aku butuh pundakmu untuk bersandar. Haruskah kita salahkan waktu ? Kenapa waktu tak berpihak dengan kita ? Jika kita berjanji untuk saling mengerti, waktu takkan pernah salah. Hanya saja kita yang tak mau mengalah.

Percayalah, jika Tuhan mentakdirkan kita bersama, cepat atau lambat kita akan kembali bersama. Namun jika tidak, yakinlah ada sosok di depan sana yang mampu membahagiakan kau dan sosok yang mampu memahami diri ini.

Advertisement

Sekarang relakan aku untuk pergi. Biarkan aku menjemput pelangi seorang diri. Biarkan aku menatap indahnya dunia tanpa keberadaanmu disampingku. Biarkan aku melangkah dengan serpihan-serpihan semangat ini. Tanpamu aku mampu berdiri tegak. Aku mampu tersenyum ikhlas tanpa canda tawamu lagi.

Terimakasih telah hadir dalam hidupku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Medical Analyst. Pecinta novel dan kopi.

14 Comments

  1. Angel berkata:

    ” Kian hari dinding rasa ini mulai runtuh, pisau yang slalu kau goreskan membuat aku terbiasa dengan luka ini. Percayakah engkau, aku mampu mengobatinya dengan caraku sendiri.” kok pass banget ya dengan yang aku alami saat ini :’) hehe.. thanks Hipwee artikel nya ngena banget :’)

  2. Aan berkata:

    Bahkan kesabaranku runtuh dengan pemanfaatan rasa cintaku yg kamu pergunakan untuk kesenanganmu. Rasa ini sudah dibalikan oleh-Nya untuk mengejar kebahagiaanku yg sesungguhnya. Terimakasih untuk luka yg melatihku untuk ihklas.

  3. Namun, adakah hadirmu disaat aku membutuhkan dirimu, saat badai datang bersama hujan. Entah kemana perginya sosok dirimu saat aku butuh pundakmu untuk bersandar. Haruskah kita salahkan waktu ? Kenapa waktu tak berpihak dengan kita ?

  4. Billy LyLy berkata:

    ” Haruskah kita salahkan waktu ? Kenapa waktu tak berpihak dengan kita ? Jika kita berjanji untuk saling mengerti, waktu takkan pernah salah. Hanya saja kita yang tak mau mengalah. “

  5. Siska Puspita Sari berkata:

    kereeen aku bgt…

CLOSE