Obesitas Pada Anak, Kenali Mulai Sekarang!

Obesitas adalah penumpukan lemak pada tubuh yang sangat berlebihan yang dapat mengakibatkan berat badan menjadi tidak sesuai. Obesitas dapat menimbulkan penyakit lain bertumbuh dalam tubuh seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan struk dan gangguan pada tulang. Pada anak sering terjadi hambatan dalam pertumbuhan tulang mereka jika sudah mengalami obesitas, berbeda dengan orang dewasa yang sudah mempunyai tulang yang keras.

Advertisement

Obesitas atau berat badan yang berlebih dapat mengganggu fungsi jantung karena lemak menghambat peredaran darah dan memperlambat gerak pompa jantung sehingga kebanyakan anak-anak dengan berat yang tidak wajar sangat susah untuk bernafas. Hal kecil saja seperti bernafas mereka mengalami kesusahan apalagi untuk bergerak seperti bermain tentu sangat sulit untuk mereka. Selain itu pula obesitaspun dapat membahayakan nyawa penderitanya, bahkan bagi penderita obesitas sering kali mengalami sleep anea dimana orang akan berhenti bernafas hingga 30 detik dalam kondisi tidur.

Selain menyerang kesehatan fisik obesitas dapat mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan psikologis, stress, dan depresi apalagi jika yang terkena obesitas adalah anak-anak, psikologis mereka akan mulai terganggu disaat mereka bertumbuh dan berkembang mereka akan merasakan hambatan-hambatan yang di alami dalam lingkungan mereka.

Banyaknya orang tua yang berpikir jika anak mereka masih dalam tahap pertumbuhan itu adalah hal yang wajar dalam mereka mengkonsumsi makanan, apalagi makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang tidak sehat. Seperti halnya Naufal, anak berusia 4 tahun yang tinggal di daerah Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Dimana anak tersebut sering sekali mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat, dan Naufal selalu melewati sarapan paginya dan memilih untuk jajan di sekitaran rumah dan sekolah, porsi makanan Naufal pun tidak seperti anak seumurannya. 

Advertisement

Sewaktu Naufal dirumahpun orang tuanya selalu memberikan makanan yang sangat amat banyak, ketika Naufal tidak mampu menghabiskan makanan tersebut orang tuanya selalu terus memaksa Naufal untuk menghabiskan makanan itu dan di pikiran orang tua naufal saat itu Naufal harus gemuk agar terlihat sehat.

Akibatnya Naufal semakin lama semakin terbiasa akan porsi yang banyak. Awalnya orang tua Naufal berfikir anaknya masih di dalam tahap pertumbuhan dan membutuhkan makan yang banyak demi pertumbuhan anak dan kesehatan anak, tetapi seiring jalannya waktu diumur 8 tahun timbangan Naufal sudah memasuki angka 50 kilo, orang tua Naufal mulai mengurangi uang jajan demi membatasi makanan si anak.

Advertisement

Di sini kurangnya pemahaman orang tua akan pertumbuhan anak yang benar sehingga anak terlihat wajar jika makan dalam porsi yang tidak sesuai. Anak yang terlihat gemuk bukan berarti ia sehat, dan anak yang memunyai timbangan biasa saja bukan berarti pula dia tidak sehat bahkan bisa jadi anak yang mempunyai timbangan yang biasa saja inilah dia yang mempunyai anti bodi yang baik, karena anak yang kurus jika dia mempunyai pola makan yang benar dia sangat lebih sehat dari anak yang gemuk.

Karena di masa pertumbuhan anak yang dibutuhkan oleh tubuh mereka adalah makanan yang mampu mendukung tumbuh kembangnya anak. Obesitas malah akan lebih menakutkan dari pada anak yang kurus dimana pada tubuh orang yang obesitas lemak yang ada menumpuk di dalam hati sehingga menyebabkan liver akan rusak, dan lemak juga akan menumpuk di jantung bahkan oksigen di dalam otak juga mulai berkurang sehingga konsentrasi anak akan mulai terganggu dan pelajaran yang ia terimapun menurun dan mengakibatkan anak perlahan mulai tidak bisa beraktivitas normal.

Pada umunnya timbangan pada anak sewaktu berusia 3 bulan pertama naik 1 kilo adalah kenaikan yang normal pada anak. Setelah 3 bulan ke atas timbangan anak pun mulai turun sekitar 400 sampai  450 gram. Di atas usia satu tahun kenaikan pada anak hanya sampai 200gram karna di umur satu tahun anak sudah mulai lebih aktif dan mulai banyak beraktivitas. Kebanyakan dari orang tua kurang merasa puas akan timbangan anak sehingga anak terus menerus diberikan makanan yang tidak sesuai dengan porsinya hal tersebut membuat anak terbiasa dengan mengkonsumsi makanan yang banyak dan akhirnya mempunyai timbangan yang tidak sesuai dengan umur seusianya.

Obesitas juga dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi berbagai macam makanan yang mempunyai kalori tinggi, sebenarnya untuk mengkonsumsi makanan berkalori tinggi tidak berbahaya jika di seimbangi dengan kegiatan sehari hari atau dengan berolahraga. Obesitas dapat dihindari jika anak mempunyai bimbingan yang tepat, orang tua pun dapat membantu mengubah pola makan dan kegiatan anak dengan cara menyediakan lebih banyak sayuran dan buah buahan atau makanan sehat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Mengurangi makanan yang mengandung gula dan lemak berlebih dan menjauhkan anak dari makanan cepat saji. Selain itu pula mulai mengajarkan anak untuk mulai berolahraga, dan mengikuti pedomanan umum gizi seimbang dengan komposisi karbohirat 50-60% protein 15-20% lemak 25-30% dari kebutuhan kalori, makan 3 kali sehari dan cemilan sehat yang dimakan 2 kali dalam sehari (sumber:ikatan dokter anak indonesia).

Tanpa sadar kebanyakan orangtua memberikan asupan kepada balita dengan hal hal yang tidak sehat, contohnya asi yang sangat di butuhkan oleh anak  sampai anak menginjak umur 2 tahun, dimana orang tua masih kurang mengerti akan hal ini dan anak malah di berikan susu anak yang di dapat kan di pasaran untuk di konsumsi, selain itu pula anak di berikan sereal atau makanan dalam kemasan yang belum tentu baik untuk pertumbuhan anak. Seperti kasus anak bayi bernama Santigo berasal dari Kolombia yang berumur 8 bulan dan sudah terkena obesitas.

Hal ini dikarenakan Santigo sangat sering mengkonsumsi susu botol dan makanan dan membuat timbangan Santigo yang masih berumur 8 bulan menjadi 20 kilo selayaknya timbangan anak yang berusia 4-5 tahun. Anak ini memiliki syndrom metabolisme dimana berat badan nya naik dengan sangat progresif, dikarenakan lipatan lemak pada tubuhnya membuat anak ini menjadi sangat lambat dalam pertumbuhan.

Dalam hal ini kita bisa melihat bahwa obesitas dapat menyerang anak di umur berapapun juga jika sesuatu yang dikonsumsi oleh anak kurang di perhatikan, kesehatan adalah hal yang terpenting pastinya bagi semua orang tua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nama saya Tara Anglelorenza Pricilly Dea, saya lahir di Pontianak 15 april 1999. Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya bernama Kezia Karen Maygrace sedang duduk di kelas 2 SMP. Ayah saya sebagai tokoh agama dan ibu saya sebagai PNS. Sekian biografi singkat dari saya, Terimakasih.

CLOSE