Gunung Batur, Negeri Di Atas Awan Pulau Dewata Bali yang Menawarkan Keindahan Tiada Tara

Pemandangan menakjubkan di Gunung Batur

Siapa sih yang tidak kenal dengan pulau Bali? Ini adalah pulau yang sangat terkenal akan pariwisatanya. Begitu terkenalnya pulau Bali, sampai banyak orang asing lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia. Jadi, saat ini pariwisata Bali sudah sangat mendunia sehingga jutaan turis asing dan domestik berkunjung ke Bali setiap tahunnya.

Advertisement

Ini yang menjadi alasan bagi saya untuk mencoba berwisata ke Bali. Sebenarnya, sudah lama punya niat berwisata ke Bali, namun baru tahun ini kesampaian.

Niat awal pergi ke Bali adalah untuk menikmati wisata pantai, dan wisata pedesaan di Bali yang sudah sangat terkenal. Hanya saja sesampainya di Bali saya baru tahu kalau Bali mempunyai banyak sekali tempat wisata yang menawarkan banyak hal.

Salah satu tujuan wisata yang ditawarkan oleh driver saya adalah untuk mendaki ke puncak gunung Batur. Ini sebenarnya cukup menarik, karena sewaktu kuliah saya juga ikut dengan kelompok mahasiwa pecinta alam.

Advertisement

Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah "Apa daya tarik dari gunung Batur ini?"

Driver saya mengatakan bahwa daya tariknya ada pada treking menuju puncak dan menikmati sunrise di puncak gunung Batur. Pemandangan dari atas gunung Batur juga katanya sangat luar biasa dan tidak semua wisatawan ke Bali berkesempatan atau mampu untuk sampai ke sana. Belum lagi di kaki gunung Batur ada pemandian air panas dengan pemandangan yang wow.

Advertisement

Karena driver-nya memperlihatkan banyak foto-foto, jadinya saya tertarik juga untuk mencoba.

Untuk menuju ke gunung Batur, driver harus menjemput saya di hotel pada pukul 1.30 dini hari. Waktu itu saya menginap di salah satu hotel di kawasan Kuta. Ternyata perjalanan ke gunung Batur itu cukup jauh, tapi menyenangkan juga mendapatkan pengalaman menjelajahi Bali di malam hari.

Setelah mendekati kawasan treking, suhu udara pun terasa semakin dingin. Jadi kalian yang dari kawasan Kuta atau Denpasar jangan sampai lupa memakai jaket jika mau berkunjung ke tempat ini.

Di kawasan ini, Anda bisa melihat ada banyak pendaki lain yang sudah bersiap-siap untuk naik ke atas. Beberapa di antaranya merupakan pendaki yang sudah sangat berpengalaman. Jadi mereka tidak akan memerlukan jasa pemandu wisata.

Berhubung saya bukan pendaki berpengalaman di gunung Batur, dan badan rasanya tidak sama lagi seperti waktu kuliah, jadi saya menyewa satu orang guide. Sangat penting untuk menyewa layanan guide ini jika anda seorang pemula.

Alasannya?

Kecepatan Anda berjalan tidak sama dengan orang lain. Jangan berpikir mau membuntuti orang lain, karena bisa saja mereka masih fit, dan Anda tiba-tiba kelelahan di tengah perjalanan. Anda bisa sendirian untuk beberapa waktu di atas gunung.

Kalau ada guide, ya mereka bisa terus ada di samping Anda memberi semangat dan menjadi teman cerita sepanjang perjalanan sunrise trekking. Jadi Anda tidak perlu kuatir harus kehilangan jalur. Apalagi perjalanan ini dilakukan di malam hari.

Jangan ragu untuk meminta guide berhenti sesaat. Daripada Anda pingsan, dia juga yang repot kan? Selain itu, jangan berkecil hati melihat banyak bule yang berjalan dengan sangat cepat seolah-olah trekking itu hanya jalan lurus saja. Biasanya mereka memang pecinta aktivitas trekking.

Nah, setelah berjalan sekitar 2 jam, Anda akan sampai ke puncak gunung Batur. Selama 2 jam ini Anda berjalan kurang lebih sejauh 5 kilometer. Itu berarti kecepatan jalan Anda rata-rata 2,5 km per jam. Lambat banget kan?

Kenapa bisa? Karena Anda berjalan sejauh 5 km untuk naik sejauh 600-an meter. Itu berarti jalan yang Anda lewati cukup menanjak sejauh 5 km. Kadang agak landai, dan kadang agak curam. Kalau Anda tidak biasa jalan jauh, maka otot kaki bisa kram gitu.

Tapi sampai di puncak, pemandangannya memang bukan main kerennya. Perpaduan antara tebing gunung, awan, dan matahari terbit di gunung Batur memang top!

Belum lagi dari atas gunung, Anda akan bisa melihat Danau Kaldera di gunung Batur.

Jadi sambil menunggu matahari terbit, kita bisa makan pisang dan telur rebus uap vulkanis gunung Batur. Jangan sampai Anda mengira ini makanan biasa saja. Rasanya akan sangat luar biasa, karena Anda merasa sangat capek, hehehe. Jadi kita akan beristirahat di atas gunung Batur untuk menghilangkan lelah, sambil makan telur, menikmati sunrise, dan tentu saja wajib mengambil banyak foto.

Kalau badan sudah enakan, maka Anda bisa turun ke danau gunung Batur. Di sana ada pemandian air panas. Untuk orang Indonesia bukan pemegang KTP Bali, maka Anda harus membayar Rp.100.000 untuk bisa mandi di pemandian air panas ini. Tapi pemandangannya luar biasa banget. Rasanya seperti jadi sultan sehari.

Beberapa penyedia layanan tur masih akan mengajak Anda berjalan-jalan ke perkebunan kopi luwak. Tapi karena saya sudah capek, jadinya saya minta diantar balik lagi ke hotel di Kuta.

Jadi mendaki gunung Batur ini memberikan pengalaman yang luar biasa, karena capeknya memang lumayan terasa. Tapi perasaan yang didapatkan saat berhasil sampai ke puncak itu lebih dari sekadar sepadan. Kalau kalian suatu saat berkunjung ke Bali dan belum pernah melakukan sunrise trekking ke gunung Batur, maka pengalaman sangat saya rekomendasikan untuk Anda.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE