Pekalah dengan Panggilan Kemanusiaan yang Ada di Sekitarmu, Hiduplah dengan Membantu Mereka

Memiliki empati terhadap sesama merupakan salah satu bentuk syukurmu atas berkat yang Tuhan beri

Tukang bantu-bantu, kurang kerjaan, pencitraan, itu yang terbesit oleh pandangan miring beberapa orang mengenai manusia yang suka bantu-bantu ini. Begitulah kasarnya panggilan untuk seorang relawan yang memang tidak memerlukan sanjungan sebagai panggilan. Menjadi relawan bukan hanya memberikan bantuan dengan materi, tenaga, tetapi ada hati yang sangat diperlukan sebagai modal utama untuk membantu orang lain. Menjadi tukang bantu-bantu sudah menjadi pekerjaan yang seharusnya dilakukan sesama manusia. Jika sudah seperti itu selamat kamu menyandang panggilan sebagai seorang relawan.

Advertisement

Bagaimana pun cara manusia mendefenisikan relawan kelihatannya akan tetap tercemar jika mereka yang berkata tak memiliki rasa empati kepada lingkungan sekitar, karena dari rasa keperdulian itu yang akan mengunggah manusia agar memiliki rasa empati kepada manusia lain. Jika hanya ada sikap tak acuh, tak tahu menahu, bagaimana mungkin rasa empati itu datang? Sebagai umat yang beragama yang memiliki nila-nilai kemanusiaan, layaknya manusia memilih peka terhadap lingkungannya dimulai dari keluarga sendiri, tetangga di sekitar sampai orang yang banyak ditemui di pinggir jalan.

Manisnya menjadi relawan akan terasa jika segala upaya yang diberikan menggunakan hati dan rasa ikhlas dalam melakukannya. Bayangkan saja orang yang turun ke jalan itu menggalang dana bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Lihat lagi daerah terpencil sana ada orang yang sibuk seperti tukang kuli memberikan pasokan makanan bermacam-macam. Cara itu dilakukan untuk menuruti kata hati mereka yang diungkapkannya dengan cara membantu orang lain.

Pekalah dengan panggilan kemanusiaan yang ada di sekitar mu, hiduplah dengan membantu mereka. 

Advertisement

Panggilan kemanusiaan begitulah dengungnya memanggil manusia yang bisa mendengarkan suara manusia lain. Aku biasa menyebutnya panggilan inspirasi yang menampar jiwaku dan menyinggung segala kehidupan nyaman ini, mendapati seorang nenek yang membawa gerobak aku anggap sebagai guru konseling karena ia telah memperbaiki karakter burukku yang selalu memandang ke atas. Belum lagi guru-guru yang masih banyak aku temukan di luar sekolah, memandang dunia di sekitar bagaimana mereka bertahan hidup, jangan lihat kedudukannya karena pendidikan terpenting bagi bangsa ini ialah moral yang baik dan itu tidak selalu ada di lembaga pendidikan.

Tak mengadah tangan untuk mendapat imbalan, tak berpura-pura untuk dipedulikan hanya orang yang sederhana yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari yang biasa ia lakukan. Hal yang sangat disalutkan dari orang-orang hebat ini, mereka hanya membutuhkan pendengar yang baik untuk berhadapan dengannya karena yang ia butuhkan hanya pendengaran dan hati manusia yang masih mau meliriknya.

Naluri semakin hanyut dalam-dalam saat melihat orang-orang inspirasi ini. Aku layak mendapatkan gertak dari kaki-kaki yang lain agar aku siap di \kejutkan dengan sesuatu yang tidak bisa diterima, hikmah dengan mudah bisa didapat dari perjalanan kehidupan orang hebat ini. Rasa syukur yang tumpah selalu menasehati untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, Tuhan menitipkan rasa syukur lewat tangan para pejuang hidup seperti mereka.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE