Karena Cinta Tidak Melulu Soal Usaha Mempertahankan, melainkan Juga Rela Melepaskan

cinta tidak melulu soal mempertahankan

Cinta datang membawa sejuta harapan dan mimpi. Sayangnya, bukan hanya kedatangannya yang tiba-tiba, kepergiannya juga tak disangka-sangka. Cinta pergi meninggalkan luka-luka yang tidak bisa dipahami, mimpi-mimpi yang tidak lagi tentang kita. 

Advertisement


"Semua laki-laki dan perempuan memiliki hak untuk jatuh cinta, bahkan cinta lebih dalam dari dua insan. Semua laki-laki dan perempuan layak untuk mempertahankan rasa, namun tidak dengan menuntut pada semesta untuk sesuatu yang bukan miliknya."


Mempertahankan bukan prihal yang mudah. Hakmu untuk mempertahankan seseorang di sisi, tanpa membuatnya risih. Kau boleh saja bertanya kapan saja tentang "Sedang apa? Bagaimana aktivitasmu hari ini? Apakah kabarmu baik-baik saja?". Namun, ingatlah bahwa sebebasnya kau bertanya, dia juga bebas untuk tidak menjawab. Kau tidak punya hak sedikit pun untuk marah saat pesan-pesanmu yang dipenuhi perhatian itu, hanya dibaca. Paling menyakitkan dari kiat-kiat mempertahankan ialah kau berusaha memberitahunya seberapa besar ia adalah cintamu, tetapi kau tidak bisa melarangnya mencintai orang lain.


"Mempertahankan tak pernah semudah itu. Arah hati membawa cinta pada orang yang tak mudah dimiliki, tak mudah direbut hatinya, atau tak mudah terjaga di sisi."


Advertisement

Beberapa orang dalam perjuangannya mempertahankan, dan berakhir melepaskan, merasa dirinya paling tersakiti. Hanya hati yang mati akan terbebas dari rasa sakit, mempertahankan juga menyakitkan. Menyakiti diri sendiri, karena perjuangan dipandang sebelah mata, menunggu namun diabaikan, perhatian hanya sebuah kesia-siaan.


"Perjuangan tanpa balasan sama dengan menyakiti diri sendiri."


Advertisement

Maka timbanglah dalam hati, sakitmu hingga saat ini, perihmu hingga hari ini. Apakah lebih menyakitkan kau bertahan atau lebih menyakitkan pergi meninggalkan? Bahagiakah bertahan seperti ini, atau akan lebih bahagia saat meninggalkan?  Bertanyalah pada dirimu setiap kali kau berjuang untuk mempertahankan. Dirimu yang paling tahu tentang batasan hati dalam mencintai, ketabahan hati dalam menunggu, ketulusan hati ketika mengikhlaskan.

Tunjukkan bahwa dia sungguh memiliki arti bagimu, dia adalah cintamu, namun jika dia tidak menerimanya kau sudah lakukan yang terbaik. Cinta tidak bisa dipaksakan, bukan juga hasil dari sebuah paksaan. Pasti tersakiti saat usaha tidak berbuah manis, namun kebahagiaan juga merupakan suatu kepastian. Kebahagiaan, mungkin bukan hari ini, mungkin bukan dengannya.


"Bukan kesalahanmu mencintainya, dia juga tak pantas disalahkan karena tidak mencintaimu. Hati harus merasa pedih ditolak, agar menghargai artinya dicintai. Cinta tidak hanya tentang bahagia. Sedih, amarah, dan kekecewaanmu, adalah bagian dari cara memahami cinta."


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Semoga kita ialah kebaikan-kebaikan yang diciptakan"

Editor

une femme libre

CLOSE