Perspektif Hati Tentang Cinta #BertepukSebelahTangan

Berupa sajak yang ingin mencari bahagia dalam kesakitan.


                            AKU


Advertisement

Aku adalah tubuh dengan seuntai kata yang tesirat di dalam hati

Aku tak bisa berbicara banyak tanpa makna yang kunanti

Aku dilahirkan dengan wajah yang birahi

Aku mencari kekasih yang siap menemani sampai mati

Bukan kekasih yanng mati karena harga diri

Melainkan mati karena jati diri

 


                       BERSAMAMU


Advertisement

Bersamamu adalah jawaban atas soal yang sulit kupecahkan

Persoalan yang sesak di hati  jika kupirkan terus-menerus

Bisa-bisa aku mati memikirkan soal tersebut

Tubuh sampai kaku, telinga tuli, mulut pun bisu

Hanya bersamamu aku menemukan jawaban yang tidak ada

Sama orang lain

Mungkinn kah dirimu adalah aku

Atau aku adalah dirimu

 

 

Advertisement


                    BIDADARI


Di mana aku bisa mencari wantita seperti ini

Bagai malaikat yang menjelma menjadi belahan hati

Selalu memberi kasih tanpa balas yang dinanti

Mungkin rasa ini telah mati tapi aku siap menanti

Untuk seseorang bidadari yang mampu mengobati

Perih di hati, yang sudah mati suri

Akibat dikhianati




                      KALA ITU


Kala itu kita bersanding dengan gelak tawa

Berbagi cerita yang tak orang lain pahami

Kala itu aku dan kamu bagaikan raja dan ratu

Mereka yang ada di dunia ini menjadi rakyat kita berdua

Kita selalu memerintahkan mereka dengan tingkah kita yang seenaknya

Kala itu kita menjadi satu tubuh dalam dua jiwa

Merasakan bahagia dan derita bersama-sama

Kala itu hanya tinggal cerita

Kau berlalu dengan kisah barumu

 

 


                        ANGIN


Aku berjalan di atas segumpal tanah yang mendatar

Di atapi dengan lahan yang membentang

Ditemani dengan titik-titik halus  berupa cairan

Aku menjelma menjadi matahari saat siang tiba

Aku menjelma menjadi bulan saat malam tiba

Aku menjelma menjadi hujan saat matahari dan bulan tiada.

Lalu aku menjelma menjadi hembusan udara saat kau tiada

 

 


                            BERLALU


Ke mana senyum yang menemani malamku ketika bintang tak ada

Ke mana tangan yang selalu menjulur saat aku tersungkur

Ke mana rong-rongan itu yang menghantuiku ketika aku berbuat salah

Ke mana kata-kata itu yang menyapaku di pagi, siang hingga malam hari

Ke mana sosok yang mendampingiku di setiap detik hariku

Ke mana mereka semua, apakah mereka tidak bersamaku lagi

Apakah mereka pergi menjauhi diriku

Apakah ini benar-benar  berlalu

Aku tak percaya jika semua ini berlalu

Aku tak ingin menjadi abu di tengah laut biru

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku adalah mimpi yang patah. Raut wajahku tersimpan di dalam doa

CLOSE