Pesan Tersirat dari Lagu Gundul-gundul Pacul untuk Mencetak Pemimpin Bangsa

Nenek moyang kita banyak mengajarkan arti kehidupan melalui berbagai macam cara

Nenek moyang kita banyak mengajarkan tentang arti kehidupan melalui berbagai macam cara mulai dari tingkah laku, nasihat, ataupun tulisan. Namun, tak sedikit juga melalui musik yang dinyanyikan waktu kita kecil. Musik dipilih sebagai media paling efisien karena mudah diterima oleh semua kalangan. Musik yang diciptakan pun tidak sembarangan sehingga mempunyai makna yang dalam dibaliknya. Salah satu contohnya adalah Gundul-gundul Pacul.

Advertisement

Menurut Fatmawati (2014:121), lagu Gundul-gundul Pacul diciptakan oleh Sunan Kalijaga yang merupakan seorang wali yang terkenal. Penciptaan lagu Gundul-gundul Pacul merupakan gambaran dari masyarakat petani. Lagu ini memiliki arti filosofis yang tinggi dan amat mulia. Pesan yang disampaikan di dalamnya juga merupakan perilaku yang baik untuk diikuti yang berdasarkan ajaran moral dan budi pekerti.

“Gundul gundul pacul, cul, gembelengan

Nyunggi nyunggi wakul, kul, gembelengan”

Kata pertama dalam lagu tersebut yaitu “gundul” atau kepala yang tak memiliki rambut. Kepala diibaratkan sebagai lambang kehormatan, sedangkan rambut sebagai lambang mahkota. Maknanya adalah seseorang pemimpin secara otomatis memiliki kehormatan yang melekat dan harus dibarengin dengan mahkota yang memiliki makna mengenai kejujuran, keadilan serta sadar akan posisinya sebagai pelayan rakyat. Kata selanjutnya “pacul” atau cangkul sebagai sebuah lambang kerakyatan. Makna yang terkandung adalah pemimpin yang membawa cangkul untuk mencangkul ladang atau sawah artinya mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi rakyatnya.

Advertisement

Kata “gembelengan” memiliki arti besar kepala atau sombong, congkak, arogan yang tidak mau mendengarkan suara rakyat. Makna dari kata tersebut dapat digambarkan dengan menyalahgunakan kehormatannya. Seharusnya pemimpin menyadari bahwa amanat dari rakyat selalu dibawa kemana pun dan dimana pun ia melangkah. Maka syair “Nyunggi nyunggi wakul, kul” atau membawa bakul di atas kepala, di mana bakul tersebut berisikan amanat rakyat yang besar. Namun, setelah kalimat tersebut kembali muncul kata “gembelengan” yang artinya banyak pemimpin yang ingkar terhadap amanat yang diberikan.

“Wakul ngglimpang segane dadi sak latar

Wakul ngglimpang segane dadi sak latar,”

Advertisement

Banyaknya pemimpin yang “gembelengan”, maka terjadilah syair di atas. Syair tersebut memiliki arti bakul yang dibawa tumpah berserakan atau berantakan sehalaman dan mubazir. Makna dari syair tersbut adalah banyak pemimpin yang membawa amanat rakyat dengan rasa sombongnya yang mengakibatkan amanat yang terdapat di dalam bakul tak bermanfaat dan tumpah sia-sia.

Nilai yang dapat diambil dari makna lagu Gundul-gundul Pacul adalah menjadi seorang pemimpin merupakan tanggung jawab yang besar di mana ia harus memegang janji atau amanat rakyat. Selain itu, ia harus menjadi pemimpin yang memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong agar apa yang dikerjakannya untuk bangsa ini tidak sia-sia. Nah, udah tahu 'kan maknanya? Semoga dengan mengetahui makna tersebut kita dapat memetik nilai-nilai moral dan budi pekerti serta mengimplementasikannya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE