Pesan Untukmu, Calon Suamiku. Tolong Maafkan Masa Laluku dan Terimalah Aku.

Perjalanan cinta memang tidak sesingkat bermain api lalu memadamkannya.
Untuk mendapatkan cinta tidak hanya sekedar berpandangan mata lalu muncul rasa. Namun ini mengenai arti cinta sesungguhnya yakni hidup bersama berumah tangga dan bahagia.

Advertisement

Anugerah Tuhan Sungguh Luar Biasa, Karena Kini Aku Sudah Ada Dalam Titik terang, Menemukan Lentera Penerang Untuk Sekarang Dan Waktu Yang Akan Datang..

Rencana Tuhan melampaui harapanku yaitu menemukanmu..

Mencintaimu adalah sebuah hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Menyayangimu adalah sebuah rasa yang tidak pernah aku sadari kehadirannya.
Semuanya terjadi begitu saja. Semuanya terjadi secara tiba-tiba.
Tiba-tiba aku memperhatikanmu.
Tiba-tiba aku mengagumimu.
Tiba-tiba aku mengharapkanmu menjadi kekasihku..

Advertisement

Tapi Tuhan Selalu Memiliki Alasan Dibalik Setiap Hal Yang Terjadi Di Dunia Ini

Begitu pula dengan kisah ini, aku yakin alasannya karena kita ditakdirkan untuk bersama..

Advertisement

Dulu.. saat cinta ini jatuh di tempat yang salah, hati ini sempat terbelenggu.
Terbelenggu dalam pikiran klasik , khawatir tidak mendapat yang terbaik.
Tapi aku yakin, Allah selalu menepati janjinya.
Wanita yang baik untuk pria yang baik.
Hingga dalam kesempatan itu, aku selalu berupaya memantaskan diri menjadi lebih baik
Dan akhirnya aku dipertemukan denganmu..
Calon suamiku..

Sayang, aku ingin kamu tau perasaan ini. Ungkapan hati yang ingin kamu mengerti..

Calon suamiku, terimalah aku dengan segala dosa masa lalu yang pernah aku lakukan dulu..
Calon suamiku, percayalah bahwa kini aku telah menjadi pribadi yang lebih baik, yang pantas untukmu..
Calon suamiku, sayangilah aku seperti kamu menyayangi ibumu..
Calon suamiku, ketika nanti aku sudah menjadi istrimu, jangan biarkan aku menjadi orang asing dalam keluargamu..
Jangan pula jadikan aku orang lain dalam keluargaku sendiri..

Jika kita telah bersama nanti, tolong kasihi orangtuaku seperti dirimu mengasihi orangtuamu..
Karena aku ingin pernikahan kita membawa kebahagian bagi dua keluarga..
Tuntun aku menjadi istri terbaik yang mampu menemanimu saat ini dan juga nanti,
hingga bidadari tidak dapat menggantikanku menjadi permaisuri cintamu..

Mungkin Hal Yang Wajar Rasa Takut Ini Datang, Ketika Pernikahan Semakin Menjelang..

Bukan meragukan cintamu, hanya saja aku takut semua tidak seperti anganku..

Aku takut merasa dibedakan. Takut salah dalam menentukan pilihan.
Takut semuanya tidak sesuai harapan dan impian.

Tapi, atas ridho ilahi serta izin orangtua yang merestui.
Aku yakin kamulah pelindung hidupku sekarang dan juga nanti,
Yang akan membimbingku penuh dengan cinta dan kasih sayang dan akan menegurku dengan sopan apabila nanti aku melakukan kesalahan.

Kamulah ayah dari anak-anakku yang aku impikan..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pemimpi yang tak ingin selalu bermimpi..

25 Comments

  1. Nurul Baiti berkata:

    Syukaaak. Bener-bener sesuai dengan isi hatiku saat ini :')

  2. Rista Devi Sari berkata:

    Dear future my imam, semoga Allah SWT mendengar keinginan kecil hatiku dan segera mengabulkannya. Amin

  3. Iin Indriaferu berkata:

    amin ya rabbal alamin.

  4. Puji O Conner berkata:

    TUHAN pasti mempunyai rahasia indah buat mu( yang di pilih NYA) menjadi pendamping ku.(wanita yang penuh dosa di masa lalu ini)

  5. Napisah Anjaby berkata:

    semoga saja aku pun mendapatkan yang aku impikan,,, sperti pesan di atas,,, aminn

  6. Yogi berkata:

    Bagus artikelnya..

  7. Momo Nikmah berkata:

    Aku takut…krna dya pemabuk,aku takut dya tak bisa berubah slmanya…aku takut perubhannya hnya smntara…aku takut ibu nya tak mnyukaiku…aku takut dya lbh synk pada ibu nya dan tak mw mnghrgaiku…aku takut semua itu

  8. Chen Arisandi berkata:

    Lelaki memang harus lebih menyayangi ibunya dari pada istrinya. Sbg istri yg sholehah jangan batasi suami untuk berbakti kepada ibunya

CLOSE