#PuisiHipwe; Jazz For Allah dan Malioboro

Jazz For Allah

Advertisement

Aku adalah milikNya
Dan kepadaNya aku kembali –

Malioboro

Di Malioboro
Di traffic light
Antara Benteng Vriedenburg
Dan istana kepresidenan
Orang orang menyebrang
Penuh sangsi, penuh sesak.

Advertisement

Ada pelukis jalanan goreskan
Kecemburan,
Musisi nyanyikan nostalgia,
Nostalgia sederhana, seperti rindu
Pedagang menawarkan kelembutan,
Menawarkan cinta
Yang menemu wajah wajah
Berganti, asing pribumi

Aku menunggumu
Wahai gadis masa silamku, dulu.
Yang Pergi merantau
Sejak empat tahun lalu.

Advertisement

Rokok aku nyalakan
Di trotoar jalan
Terus mencarimu dalam ramai
Bertemu mata demi mata
Datang dan pergi.

Seorang gadis kecil
Jualan kesedihan,
Menawarkannya sepanjang Malioboro,
Dihiraukan Malioboro.
Semua orang lebih peduli
Pada toko. Pada distro
Los los Malioboro

Halte bus itu kosong
Tak ada orang
Tak ada penumpang,

Menghambur merpati putih
Sesaat derit besi roda kereta
Terdengar seperti lolong anjing
Dibalik gedung tua, terasa dekat
Dan dekat, membawamu
Padaku.

Seekor kuda mengibas
Mukaku, sambil berak
Dan mengejek, kesendirianku
Dalam penantian.

Tiba tiba tukang bunga
Berjalan menunduk,
Bunga ditanganya layu
Tak laku

Fotografer memotret cinta
Dalam kepudaran gambarnya,

Becak yang menabrakku
Melarikan diri selamanya.

Kau datang, bergaun dan berdandan
Sedangkan aku seperti gelandangan
Dan lalat lalat hijau
Mengitariku berterbangan
Dan kau tak menyapaku, melupakanku!

Bahkan menatap ku pun tidak!
Aku adalah gelandangan…

Malioboro 2015

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka makan ikan

CLOSE