#PuisiHipwee; April

Hai Tuan Hatiku!

Tiga ratus enam puluh lima hari telah ku lampaui

Lewati siang malam tanpa seberkas cahaya mentari

Semenjak kau angkat kaki dari tahta di hati,

Ingin rasanya ku berbagi

Tentang segala suka dan duka yang t'lah ku lewati

.

Mungkin badai kala itu telah berlalu,

Kini tiada lagi terdengar gemuruh..

Seiring berjalannya waktu,

Luka hati ini perlahan mulai sembuh

Hanya saja cinta yang baru belum tumbuh

.

Lewat untaian kata-kata ini,

Aku hanya mampu ungkapkan isi hati

Meski pernah tersakiti,

Percayalah, kini aku sudah mengerti

Tentang semua kondisi dan ego yang tertanam dalam diri

.

Hai, tuan yang pernah singgah,

Apakah hatimu sekarang sudah lega?

Ku tahu kini engkau t'lah bahagia

Lantas, tak inginkah kau angkat bicara?

Atas segala urusan yang belum menjadi sejarah

.

Tak apa jika memang sudah kau anggap usai..

Semoga kau paham tentang panjangnya rindu yang terurai

Namun tak kunjung tunai,

Tak perlu rindu ini kau nilai,

Aku hanya ingin saat itu kau hargai

.

Kini, tuanku bukan lagi di sini

Tak apa jika sudah pergi,

Sesungguhnya aku masih menanti

Sosok tuan yang dulu pernah berjanji

Tak akan lepaskan ikatan hati

.

Bukan maksudku untuk meminta,

Ini hanya sebuah catatan cerita

Tentang asam manisnya kisah cinta kita..

.

Oleh,

@lavenialian

.

April

Bulan keempat bernama April,

Ia menyisakan banyak kenangan dalam benak batin..

Bulan di saat rintik-rintik berjatuhan di bumi

Bulan di mana benih cinta juga sedang bersemi..

.

Sejujurnya, tak ingin ku buka album ini,

Hanya saja batin terus memberontak tuk tuliskan puisi,

Sebuah karya lama bermodalkan intuisi..

Dipadukan dengan rasa yang ingin diungkapkan hati..

.

Lama sudah tak ku sentuh bulir air itu

Ya, bulir nakal yang pernah mendarat di wajahmu

Meski nakal, ia hadirkan suka dalam potret itu

Benar, masa hujan April buat aku rindu..

.

Entah harus berapa detik yang ku tabung,

Entah harus berapa menit yang ku sisihkan,

Entah harus berapa jam yang perlu aku simpan,

Agar dapat ku rasakan kembali saat-saat bahagia itu..

.

Di kala aku dan kau saling tertawa,

Di masa kita saling berbagi canda,

Meski air hujan terus mengusir tuk pulang,

Kita tetap asik dan bermain dengan rintik-rintiknya

.

Katakan, berapa jam yang harus ku tabung

Agar aku bisa mengulang suara tawa kita

Katakan, tiada yang mustahil bagi kita,

Termasuk kembali pada hujan April.

.

Oleh,

@lavenialian

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Make It Simple!