DUKACITA KEKOSONGAN
Tak tersisa juga tak berarti
Hampa layaknya tak berhati
Tertatih melangkah berjalan mati
Jiwaku dirundung kepalsuan
Harapanku terbendung angan
Berada pada dimensi candramawa
Sesekali merasa bak candala buruk rupa
Bagaimana usaha pemulihan jiwa
Yang tenggelam pengkhianatan rasa
Tak lagi ku temukan tempat bernuraga
Bernafas pada kekuatan rabulizat
Termenung di bawah awan berkilat
Bagai dinding hitam pekat
Kini, ku jalani hari sendiri
Berikhtiar pada jari jemari
Tetap menanti lelaki sejati
Yang bisa memahami hati
Tanpa merusak kehidupan pribadi
SEBUAH TERIAKKAN LUKA
Terlingkar titik hitam menciptakan bayangan
Seperti bonggolan arang hitam dibawa angin
Untuk lebih mudah memahami kiasan ini
Anggap saja bagai kulit terobek paku mati
Menembus darah memilukan tulang rapuh
Masih teringat nyata masalah hati patah
Bukan kalimat parabola memukau hebat
Ini nyata tuk pembuat luka berbakat
Oh . . Begitu . . Baik . . Iya . . Mengerti . .
Benteng pertahananku kini hancur tentunya
Kau menghujani aku sejuta harapan sempurna
Tapi,
Kau menikam aku dengan kesempurnaan
Semua tipu belaka hampanya angan
Bekas luka ini berteriak meronta
Hilang lenyapmu mengikis murninya rasa
Di balik luka, ada yang spesial
Semoga kalimatku berhasil
Kamu lelaki pemicu degup jantung
Pemusnah hingga tubuh terpelanting
Nada nadi berhimpit menyempit
Layaknya pandai dalam mengumpat
Ini aku penggema rintihan luka darimu
Penggaung dari tusuk tajam sikapmu
Gabriella Sabatini
Banten, 2018
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”