Persepsi
Kita telah termakan persepsi yang berujung keikhlasan.
Mengapa akhirnya kita menggantung dengan persepsi masing-masing?
Padahal mungkin kita bisa meluruskan setiap argumen dengan duduk bersama.
Tak peduli Alina, Maneka, bahkan Tumirah sekalipun.
Semua hanyalah sebuah tokoh yang akan tetap menggantungkan nasibnya kepada si penulis cerita.
Sama seperti kita.
Objek
Aku suka menulis, karena aku mampu menyamarkanmu bersama kata-kata.
Aku suka membaca, karena aku dapat menemukan sosokmu di dalamnya.
Aku suka kamu, karena aku dapat mencintai keduanya sekaligus.
Aku suka caraku mencintaimu, karena baru kali ini aku begitu mencintai seseorang dengan begitu tulus. Tulus karena Allah.
Aku pun berharap kau mampu merasakannya, tanpa aku mengucapkan setiap kata rindu kepadamu.
Bukankah hanya kepada Tuhan kita harus menggantungkan segala harapan? Semoga kita dipertemukan bersama di waktu yang Tuhan tetapkan.
@Emma Amalia Nazla
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”