#PuisiHipwee; Menghafal Hitam Malam dan Hanya Itu

Ketik pilihan dalam malam beradu dalam logika yang hanya tersudut kepada pilihan semu.

Menghafal Hitamnya Malam

Garisan manis merah jinggamu merekah
Dari guratan-guratan wajah pria pejuang harga
Menutupi kebutuhan yang bukan lagi memenuhi perutnya
Untuk siapa aku pulang selarut ini
Kalau bukan untukmu malam di atas ranjang
Aku sayang
Sayang pada malam di tengah perjuangan
Bukan lagi makanan yang kau harapkan
Bukan lagi pelangi yang datang setelah hujan

Hanya tulisan angka-angka berderet nol di belakangnya
Untuk menutupi mimpimu yang tak tau diri
Gengsi yang kau tuliskan kejam
Menguras jiwa, pikiran dan ambisi yang kelam

Mengikis keringat kering kerontang
Detak nadimu sudah mulai melemah
Kalah dengan nafsumu yang menjadi-jadi
Bukan lagi untuk diri ini
Tapi untuk menutupi teriakan orang yang melolong malam hari
Tapi untuk jiwa yang selalu haus bukan air

Menghafal jalan siang hari
Mendengkur kelelahan di waktu malam
Menunggu pagi yang berharap tak segera kembali
Terjebak dalam hafalan jalan yang tak lagi kau menghiraukan

Tujuan waktumu sudah bukan untuk menumbuhkan
Hanya filosofi halus yang kau tawarkan
Dari siang ke siang
Kau lupa waktu

Sudah mau apa lagi jiwa yang kosong
Memangkas waktu yang kau sendiri tak tau kapan
Mengharuskan cinta sayang yang sudah kau kuburkan

Aku sudah hafal betul malammu mau kau apakan

18 November 2018

Hanya Itu

Aku terdiam
Terdiam menyendiri mencari sepi
Yang tak kunjung datang dalam benak hati
Aku, mencaci maki jiwa kekosongan

Deretan kertas di mejamu
Kau hantarkan untuk manusia-manusia di atasmu
Mengharap kertas lain menghampirimu
Mau apa kau dari sekian pilihan yang berujung menebalkan sakumu

Kehidupan sudah tak lagi menghidupi
Mematikan hati merenggut ambisi
Merengek kesakitan tak lagi kau pedulikan
Hanya itu yang kau inginkan

Sudah keretamu hampir sampai
Diujung jurang kematian
Kehidupan dalam mati
Kekerasan dalam janji

Cintaku sudah bukan lagi tentang menutup hari
Sayang sudah bukan tentang rumah yang akan berdiri
Rindu sudah bukan lagi perihal ambisi

Jiwaku semakin kosong dari kantong sang penyokong
Hanya itu yang merenggut kepastian garis fana
Dalam diam
Dalam sendiri
Dalam berdiri
Hanya itu yang kau inginkan
Hanya itu
Sudah itu saja

19 November 2018

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hay gues, aku bukan orang yang bisa menulis, aku hanya ingin moment yang aku lewati bisa aku abadikan. untuk aku ingat dilain waktu nanti