#PuisiHipwee: Sebuah Maaf Untuk Aku dan Kita

Perenungan Sederhana bagi aku dan kita. Semoga kita saling memaafkan.

Maaf Untuk Sendiri

Sendiri tanpa kawan

Oh ini bukan mauku

Bukan juga maumu

Aku sedang mencoba peka

Peka dengan ragaku yang sedang berbicara

Aku sadar mereka sedang bicara padaku

Ini permintaan ketiga organ dalam tubuhku

Saat ini telinga, otak, dan hatiku sedang berbicara

Aku mencoba memahami saja

Mereka hanya mulai sedikit lelah dan tak siap mendengar bahkan menerima

Semua bentuk suara dari mulutmu

Serta sikap dari bahsa tubuhmu

Bertanya bukan karena ingin bertanya

Kamu bertanya untuk sebuah bahan cerita dengan kawan lainnya

Berkata dengan tidak semestinya tanpa sadar tajamnya makna kata, jika tak dikoordinasikan dengan hati dan pikiran di kepala

Bersikap seolah baik-baik saja, tak ada apa-apa saat bercengkrama

Padahal kamu, bukan kamu saja, bahkan kalian pun sedang menggali sebuah makna rahasia

Iya, mungkin hanya indera pendengaranku yang terlalu kecil, tak sanggup merasakan sakitnya ketajaman kata yang sampai ke telinga.

Tak mampu mendengar setiap kalimat yang kalian tanyakan

Mungkin juga ruang otakku sedang penuh, tak ada kemampuan mencerna serangan kelompok kata yang kalian sampaikan

Bahkan menerima semua gerak interaksimu padaku

Sehingga hatiku pun ikut merana menyaksikan telinga dan otakku tak berdaya.

Tak apa, kusudah memaafkan mereka,

mereka hanya sedang sakit, jadi perlu sedikit obat dan istirahat

Berjalan sendiri tanpa teman

Oh ini juga bukan mauku, bukan juga maumu

Aku hanya mencoba memahami diri, yang tak bisa bertahan lama dengan banyak berinteraksi

Ketika telinga, otak dan hatiku masih harus rehat, sejenak beristirahat

Satu, dua, tiga, empat manusia cukup bagiku

Sekutu kecil tapi kutaruh hatiku bersamanya menjadi satu

Daripada seribu namun saling terpisah menjadi kubu

Aku bukan tak barkawan, bukan juga tak punya teman

Hanya tak ingin menjadi tak nyaman

Dengan beberapa peran yang sedang tayang di bumi dan di hadapanku

Bahkan aku pun turut di dalamnya.

Beradu peran denganmu dan kalian semua

Permintaan maafku kepada kamu mewakili telinga, otak dan hatiku yang belum mampu

Mereka bicara denganku, berbisik padaku melalui tingkah lakuku, 

melalui perkataanku

Maafkan, kemarin aku baru memahami pesan mereka

Aku baru mampu mendengar rintihan mereka 

lucu ya, aku bahkan tidak mengenali diriku sendiri 

Sekarang, saat ku bisa mengenali mereka, mampu mendengarkan mereka, aku siap menyampaikan padamu

Menerima kata dan sikapmu dan kalian semua.

Terimakasih sudah memahamiku

Terimakasih sudah mengerti aku

Memahami kesendirianku

***

Lembaran Buku Baru

Aku sekarang adalah sebuah buku.

Jika aku yang kemarin belum bisa mendengar suara tubuhku sendiri,

maka aku yang sekarang adalah sebuah buku baru

Tubuhku yang dulu adalah buku lama

yang sudah penuh dengan goresan.

Penuh dengan tulisan.

yang menulis ditubuhku, bukan menulis dengan pensil yang bisa dihapus dengan penghapus karet, 

atau pun menulis dengan bolpoin yang bisa dihapus dengan tipp-ex 

Kebanyakan dari mereka lebih suka meninggalkan tulisan dengan spidol,

sehingga sayang untuk dihapus, bahkan tidak untuk dibuang.

Sekarang, saat aku memahami diriku sendiri,

aku mendengar dan mengenal diriku.

Aku sadar aku adalah buku baru.

Jika aku tahu aku sendiri saat ini, 

artinya lembaran dalam diriku hanya masih kosong saja 

belum ada  yang mau menuliskan kisah hidupnya padaku.

Aku adalah lembaran buku baru, diary baru yang belum dibuka

saat ini, masih banyak ruang kosong dalam lebaran-lembaran ini

untuk tempat menyimpan kisah hidup seseorang, atau beberapa orang nantinya

Siapa pun yang percaya padaku

Aku adalah lembaran – lembaran dalam sebuah buku untuk keluargaku, sahabatku, untuk siapa pun.

Mereka yang mau menuliskan kisahnya di lembaran yang aku miliki.

Menjadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca oleh pembacanya kelak.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

namaku indira acintya hapsari, bisa dipanggil indira/sari punya hobi nulis, nulisnya sesuai mood aja, happy-happy ajalah yuk!