Es Krim
–
aku memegang balon warna-warni
menangis setelah angin merampasnya
Sunyi menyerangku bertubi
saat langkah kaki itu mengejarnya
untukku barangkali.
Aku berteriak mengalihkan fokusmu,
‘Aku mau es krim!’
Seketika kau menoleh kepadaku,
waktu merampasmu selamanya.
Topik Semalam
–
Laju arahmu tak lagi menujuku.
Langkah itu perlahan merapuh.
Sorot mata yang selalu meneduhkan,
Kini tak lagi mampu bertahan.
Lima tahun berada dalam dekapmu,
Bau tubuh itu mengajarkan banyak hal.
Tangan yang selalu sigap membantuku,
Berdiri dalam kelumpuhan
adalah hal sulit bila tak disisimu.
Tapi kita terlena,
berfikir semua akan baik saja.
Aku berlaku liar terhadap rayuan para pria,
Menumbuhkan ketidaksetiaanku
Dan membuang asa yang kau punya.
Hingga topik semalam mengukir luka.
Sisa-sisa senja masih membelitmu kini,
Kala malam menyeretku pulang.
Esok harinya masih kulihat kau belum pergi.
Namun saat hendak kudekap kau ulang,
Langkah membujur kaku di pelupuk sepi.
Aku pun bukan lagi yang kau damba sekarang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”