Rencana Tahunan Pemerintah Provinsi Untuk Mendukung Pertumbuhan UMKM di Jawa Tengah

Hingga kini hal yang menjadi permasalahan yang dirasakan oleh pelaku UMKM di Jawa Tengah adalah soal permodalan

Oleh : Galih Nofrianto Hidayat Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lewat Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) terus berupaya untuk meningkatkan jumlah UMKM yang ada di Provinsi Jawa Tengah agar jumlah pelaku UMKM terus naik setiap tahunnya. Program yang direncakan Pemerintah untuk meningkatkan jumlah UMKM ini merupakan program tahunan, yang tentunya akan dilanjutkan pada tahun 2019 ini.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati pada 9 Agustus 2018 lalu di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah mengatakan bahwa jumlah UMKM di Jawa Tengah hingga semester I-2018 kemarin diperkirakan mencapai 4,8 juta unit. Pelaku usaha di bidang makanan ditengarai memiliki pertumbuhan yang paling menonjol.

Ema menyatakan bidang usaha boga atau makanan memiliki pertumbuhan yang paling menonjol. Pihaknya pun mendorong agar usaha-usaha mikro yang bergerak di bidang tersebut untuk terus mengembangkan bisnisnya, seperti melakukan pendampingan dan pelatihan sehingga diharapkan pelaku UMKM bisa memasarkan produknya ke luar Jawa Tengah.

Berkembangnya UMKM di Jawa Tengah diyakini bakal berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut cukup efektif untuk mengurangi angka kemiskinan di Jawa Tengah. Karena diyakini dengan semakin bertambahnya pelaku UMKM di Jawa Tengah, maka dapat pula menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Memang benar faktanya dengan terdapatnya peningkatan jumlah pelaku UMKM dari tahun ke tahun di Jawa Tengah terbukti telah menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Oktober 2018 lalu dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023 mengatakan bahwa penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah pada tahun 2018 lalu sebesar 11,32 persen dari jumlah penduduk Jawa Tengah yang berjumlah sekitar 39 juta jiwa.

Pihaknya akan terus berupaya untuk turus menurunkan jumlah angka kemiskinan salah satunya dengan program peningkatan jumlah UMKM yang ada di Jawa Tengah. Harapannya pada masa akhir jabatannya pada tahun 2023, ia menargetkan angka kemiskinan di Jawa Tengah akan menjadi 7,48 persen. Oleh karena itu ini merupakan program tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ungkapnya.

Hingga kini hal yang menjadi permasalahan yang dirasakan oleh pelaku UMKM di Jawa Tengah adalah soal permodalan. Permodalan masih menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM untuk meningkatakan kapasitas produksinya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lewat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA Jawa Tengah) telah berupaya untuk membantu dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk memperoleh kemudahan dalam peminjaman akses permodalan. Dalam hal penyediaan akses permodalan terutama untuk sektor UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan PT Jamkrida Jawa Tengah.

 

Kepala BAPPEDA Jawa Tengah, Sudjarwanto menyatakan program yang melibatkan PT Jamkrida tersebut telah mampu membantu ratusan ribu UMKM baru mendapatkan akses permodalan. Berdasarkan data yang diperolehnya, hingga saat ini telah terdapat kurang lebih 130.000 UMKM yang dijamin dengan dana yang mencapai Rp1 triliun pada tahun 2018 lalu. Tahun 2019 ini tentunya program ini akan dilanjutkan.

 

Tentunya apabila rencana tahunan Pemerintah Provisi Jawa Tengah untuk mendukung  pertumbuhan UMKM ingin berjalan dengan baik, Pemerintah harus mengawal jalannya program ini dengan baik. Jika program UMKM ini berjalan dengan baik, maka diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama dalam menjalankan program tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Angkatan 2018