Saat Hati Berbicara, maka Logikapun tak Mampu Berkata

Jika penilaian berorientasi pada hati,maka logika takkan mampu mencerna mentah-mentah apa yang menjadi penilaian sebenarnya dari sang hati.Bahkan dengan segala upaya semaksimal mungkin ,logikapun takkan mampu sempurna menilai sesuatu seperti penilaian sang hati.

Advertisement

Ya begitulah aku menginterpretasikan dirimu. Aku lebih banyak melihatmu dari sudut hatiku, bukan dengan logika pikiranku. Karena sungguh, pikiranku tak pernah sanggup mendeskripsikan dirimu betapa dirimu begitu sempurna bagiku.

Kesempurnaan yang dirimu miliki, ingin aku personifikasikan dengan apapun yang aku ketahui tentang dunia ini. Sempat aku berpikir bahwa dirimu sungguh mempesona, seperti pesona alam terindah yang pernah aku ketahui. Namun kenyataannya, dirimu jauh lebih mempesona hatiku lebih dari pesona alam yang terbaik yang aku tahu.

Terbersit pula dipikiranku, dirimu sungguh begitu indah. Bahkan keindahanmu aku padu padankan dengan pegunungan yang menghijau memikat sudut pandang mataku. Namun kenyataannya, dirimu jauh lebih indah dihatiku ini. Saat aku melihat sunrise dan senja disore hari,aku katakan padaku bahwa dirimu memang se elok mentari di pagi dan sore hari. Tapi, realita di hati, dirimu tak se elok apa yang ada dipikiranku.Justru lebih dari apa yang aku pikirkan, lebih dari itu.

Advertisement

Bila aku berbicara tentang kecantikanmu,sungguh kecantikanmu membuatku terpana saak mata ini memandangmu.Tapi bila aku melihat jauh dengan hatiku tentang kecantikanmu, sungguh kecantikanmu tak hanya membuatu terpana, tapi juga membuat tubuhku ini seperti hancur lebur berkeping keping tak sanggup melihat aura kecantikanmu dengan hatiku ini

Begitu juga dengan keanggunan dirimu. Tak bisa aku bandingkan dengan apapun yang aku ketahui. So,bagiku dirimu sungguh begitu sempurna dan tak pernah bisa aku bandingkan dengan apapun yang ada didunia ini.Karena bagiku, kamu sungguh begitu sempurna. Demikian kata hatiku.

Percaya atau tidak dengan apa yang aku tuliskan ini, aku tak perduli. Aku hanya berusaha untuk bisa menggambarkan dirimu dengan penilaian logikaku. Namun selalu terbantahkan oleh hatiku. Hatiku yang mencintaimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

suka ngantuk,suka jalan,rada konyol.

CLOSE