Saat Jemari Kita Tak Bisa Saling Menggenggam, Yakinlah Doa Kita PadaNya Tersampaikan

Jika bisa memilih mungkin aku ingin mendapatkan pasangan yang senantiasa ada di sisiku. Namun hati ini tak kuasa mencegah manakala tertaut sosok istimewa itu. Yah bagiku kau teramat istimewa. Seseorang yang sekian lama hadir dalam imajinasiku, jauh hari sebelum aku mengenalmu. Percayakah kamu, aku mencintaimu sebelum bertemu denganmu?

Advertisement

Dulu, dulu sekali, bahkan ketika masih kanak kanak… aku sering membayangkan dalam imajinasiku. Sosok pria yang bermata teduh, berperawakan sedang dan yang pasti lebih tinggi dari aku…berpenampilan rapi dan tak berkesan anak gaul. Sosok cowok rumahan namun smart.Sosok itu terus menerus hidup dalam imajinasiku hingga dewasa. Aku berharap sosok itu kelak dapat aku temui dalam dunia nyata.

Dan entah kenapa, sekian tahun berlalu, aku dipertemukan denganmu. Kamu nyaris sempurna di mataku. Seperti sosok khayalanku yang selama ini begitu lekat dalam imajinasiku. Dewasa, smart dan bermata teduh. Sosok menenangkan yang benar benar menggenapkan segala kekuranganku. But, nbody’s perfect… Tetap ada kekurangan dibalik segala kelebihanmu. Namun bukankah kita diciptakan untuk saling melengkapi?

Ketika menemukan sosok yang begitu aku nanti, yang sekian tahun aku tunggu kehadirannya, ternyata jalan ceritaNya mengharuskan kita terpisah jarak. Ada jarak ribuan mil yang membentang diantara kita. Kita tak mampu mencegahnya, karena memang itu demi kebaikan kita. Menunggu hingga kau kembali, itu satu kalimat yang pernah aku ucapkan di penghujung pertemuan kita kala itu. Kamu pun berjanji, aku akan kembali. Tunggu aku…

Advertisement

Percayalah, ini bukanlah kisah novel yang begitu mudah kita ciptakan endingnya. Menjalaninya pasti tidaklah mudah. Ada banyak cobaan, ujian, kekhawatiran karena jemari kita tak bisa saling menggenggam saat saling menguatkan. "Apakah kau baik baik disana?" adalah kalimat yang hampir tiap saat terucap dari bibirku saat kita bersua via gadget. Tapi yang pasti, dalam perjalanan panjang itu, kita tak berhenti saling mendoakan. Saat doa kita sama sama terlantun padaNya, meski tak berada dalam sajadah yang sama, aku yakin Tuhan mendengar doa kita.

Akan tiba hari dimana kita bisa tertawa bersama. Hari dimana jemari kita kembali saling bergandengan, seolah berkata “aku akan menjagamu”. Dan kau tahu dear, aku bahkan sudah mendesain sepasang cincin yang memenuhi imajinasiku belakangan ini. Aku ingin memberitahukan padamu, ini cincin impianku, sederhana, namun penuh makna. Tak sabar rasanya menunggu saat itu tiba…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hobi nulis dan penikmat kopi

3 Comments

  1. Myady berkata:

    Dengan memisahkan kalian, itulah cara Tuhan menjaga hubungan kalian tetap utuh, dan iman kalian tetap terjaga,, Karna biar bagaimanapun juga kita manusia, Setiap saat fikiran kita bisa berubah”, dari baik bisa menjadi buruk, Dan setan akan terus menggoda, Sukurilah dan ambil hikmah yang baik dari perpisahan itu,, Semoga di hari pertemuan nanti ada keberkahan dalam hubungan kalian Amiiiin,,.

CLOSE