Sadarkah Kamu Bahwa Catcalling Termasuk Jenis Pelecehan?

Catcalling itu nyata

“Suitt suit”, “Neng cantik amat mau kemana?”, “Cewek, sendirian aja nih, mau ditemenin nggak?”, “Jangan malu-malu dong neng”. Siulan, bebunyian tidak sopan, pujian iseng, bahkan sapaan absurd seperti pada kalimat-kalimat tersebut seringkali dilontarkan dan dialami oleh hampir seluruh wanita di dunia.

Advertisement

Tapi tahukah bahwa hal tersebut dinamakan catcalling? Catcalling adalah salah satu bentuk gangguan di jalanan (siulan, mengatakan sesuatu yang berbau seksual, kalimat atau pujian absurd, dan sebagainya) yang bertujuan untuk keisengan atau kesenangan.

Catcalling adalah mimpi buruk bagi perempuan. Korban dari catcalling adalah mayoritas perempuan di mana hampir seluruh perempuan di dunia pernah merasakan digoda atau disiul oleh orang asing yang umumnya pelakunya adalah lawan jenis. Catcalling terhadap perempuan bukanlah semata canda.

Namun, sebenarnya sudah termasuk ke dalam pelecehan yang dapat dikategorikan sebagai street harassment karena terjadi objektifitas terhadap perempuan. Catcalling bukanlah pujian atau ungkapan atas rasa kagum. Hal ini dianggap sepele, namun sebenarnya memiliki pengaruh yang begitu besar bagi perempuan.

Advertisement

Selama ini catcalling dianggap lumrah dan sepele, bahkan dianggap sudah biasa. Sudah seharusnya fenomena catcalling ditanggapi secara lebih sadar dan serius. Catcalling terkesan menjadi sebuah budaya karena hal ini dianggap biasa. Banyak kaum lawan jenis yang melakukan catcalling karena merasa hal tersebut hanyalah sebuah ejekan atau candaan yang tidak perlu diambil hati atau serius. Hal itu seolah-olah menjadi “kodrat” bagi perempuan. Penulis yang juga sebagai salah satu kaum perempuan merasa sangat tidak setuju tentang peristiwa catcalling. Sudah semestinya bagi kaum lawan jenis untuk lebih sadar tentang hal ini.

Catcalling biasanya dilontarkan hanya untuk keisengan dan kesenangan semata. Dimana selanjutnya peristiwa itu dilupakan begitu saja. Perisitiwa ini terjadi sebagai cara para lawan jenis untuk mendapatkan perhatian. Selain itu, dapat terjadi pula keinginan untuk menggoda karena gaya berpakaian. Misalnya, wanita yang memakai rok pendek atau celana pendek.

Advertisement

Namun, gaya berpakaian yang sopan dan tertutup pun tidak mencegah terjadinya peristiwa catcalling, tetap saja banyak wanita yang mengaku tetap mengalami perisitwa ini saat mereka memakai baju yang rapih sekalipun. Korban catcalling rupanya tidak memandang berapa umur maupun berpenampilan apapun.

Dampak dari catcalling sangatlah nyata. Perasaan terancam, terganggu, ataupun risih seringkali dirasakan oleh kaum perempuan saat sedang berjalan di jalanan. Bahkan banyak sekali perempuan yang rela berputar atau melalui jalan lain yang lebih jauh hanya untuk menghindari catcalling.

Perasaan terintimidasi dan marah oleh bagi kaum perempuan tidak disadari bagi kaum lawan jenis. Kaum wanita merasa terganggu namun tidak berdaya untuk melawan karena rasa takut akan hal buruk yang akan terjadi apabila menanggapi catcalling. Catcalling dapat memicu depresi.

Catcalling dapat berujung pada pelecehan yang lebih serius. Catcalling berupa lontaran ejekan, siulan, pujian, atau kalimat yang tidak pantas. Catcalling dapat menjadi permasalahan yang lebih serius jika dibarengi dengan tindakan fisik. Misalnya disentuh, dipegang, dan sebagainya. Selain itu, pada level yang lebih serius dibarengi pula dengan tawaran-tawaran seperti uang atau menyiratkan bahwa perempuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi.

Tidak mengenal daerah, regional, kawasan, tempat tinggal, maupun negara, catcalling dialami hampir seluruh wanita di dunia. Perempuan bukanlah objek. Perempuan adalah makhluk yang sederajat dengan kaum lawan jenis. Pada dasarnya, sesama manusia haruslah saling menghormati dan menghargai.

Perbedaan gender seringkali menimbulkan diskriminatif. Secara tak sadar perilaku catcalling adalah cerminan dari diskriminatif. Kaum laki-laki sering menggoda kaum perempuan tanpa memikirkan efek dan dampak yang dirasakan oleh perempuan. Perempuan dianggap tidak masalah tentang catcalling. Apakah kaum pria tidak akan terganggu apabila mendapat perlakuan catcalling?

Kesimpulan yang dapat diambil adalah catcalling merupakan salah satu bentuk gangguan di jalanan (siulan, mengatakan sesuatu yang berbau seksual, kalimat/pujian absurd, dan sebagainya) yang bertujuan untuk keisengan atau kesenangan. Catcalling adalah mimpi buruk bagi perempuan. Selama ini catcalling dianggap lumrah dan sepele namun sebenarnya termasuk ke dalam pelecehan yang dapat dikategorikan sebagai street harassment.

Keisengan dan kesenangan semata menjadi penyebab catcalling. Dampak dari hal ini perasaan terancam, terganggu, ataupun risih hingga memicu depresi. Catcalling dapat berujung pada pelecehan yang lebih serius apabila dibarengi dengan tindakan fisik seperti menyentuh atau memegang. Catcalling terkesan menjadi sebuah budaya karena hal ini dianggap biasa.

Perempuan berhak untuk merasa aman, ia bukanlah objek. Catcalling adalah masalah serius dan masyarakat sudah seharusnya untuk lebih sadar akan hal ini.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE