Salahkah Bila Kamu yang Ada di Hatiku?

Manusia memang punya banyak cara untuk mengungkapkan perasaannya. Sebenarnya rasa yang diungkapkan pasti dimiliki oleh tiap manusia. Tapi entah mengapa, mengungkapkan suatu perasaan itu selalu menjadi kesenangan sendiri bagi manusia. Dan rasa yang terlalu banyak diungkap dan diucap oleh manusia adalah soal cinta. Cinta juga punya banyak cara untuk memaksa manusia mengungkapkannya. Tidak cuma dengan senang, kadang atau bahkan sering kesedihan juga digunakan cinta sebagai jalan untuk memaksa manusia mengungkapkannya. Mengungkapkan pada siapa? Ya jelas, pada orang yang dicintai. Sekalipun dengan kesedihan yang melanda di diri, cinta tetap terungkapkan. Maka begitulah aku. Bukti dimana ada orang yang mengungkapkan cinta dengan kesedihan.

Advertisement

Momen indah terjadi. Entah kapan aku merasakannya. Yang jelas, aku merasakan ada relung di hatiku yang tersentuh. Tersentuh lembut yang membuat hati membasut. Kamu, adalah alasan kenapa hatiku merasa tersentuh. Iya, kamu, adalah orang yang telah menyentuh hatiku. Selang waktu berjalan, aku juga belajar dari hidup ini. Bahwa aku sadar, cinta tak pernah selalu indah, bahkan bagi aku yang selalu mengindahkanmu dan cinta.

Agak dan seharusnya, akulah yang harus mengerti. Akulah yang harus memahami ini sendiri, bukan orang lain. Bahwa bukan aku yang ingin kamu miliki. Aku bukanlah orang yang menjadi keinginan kamu, 'kan?. Tak mengapa. Karena sudah aku jelaskan tadi, cinta tak pernah selalu indah, bahkan bagi aku yang selalu mengindahkanmu. Tapi satu tanyaku, salahkah aku bila kamu lah yang ada di hatiku?

Deras sekali pertanyaan yang membanjiri otak dangkalku ini. Adakah aku singgah di hatimu? Kira-kira kamu rindukan adaku? Terdapatkah aku sedikit di hatimu? Mengganggukah aku di harimu? Mungkin tidak, kamu inginkan ada aku? Bisakah ada aku sedikit saja di hatimu? Bodoh sekali pertanyaanku. Padahal sudah jelas, kamu bakal menjawab tidak.

Advertisement

Aku tidak masalah dengan jawabanmu atas pertanyaan yang tadi. Baiklah, kalau begitu adanya, kalau memang akulah yang harus benar-benar mengerti. Tapi, mengapa cintamu tidak dapat aku miliki? Salahkah aku apabila kamulah yang ada di hatiku? Iya, kamu yang ada di hatiku.

Kalau memang tidak akan pernah tercipta cinta diantara kita, tolong jelaskan satu hal. Tolong buat aku mengerti, bahwa adakah diriku yang singgah di hatimu? Dan aku harap kamu tahu akan satu hal, bahwa kamulah yang ada di hatiku.

Advertisement

Sudahlah, terlalu banyak aku bertanya ini dan itu. Hal seperti itu hanya membuat kamu tambah yakin bahwa kata "tidak" pantas disematkan padaku. Tapi tidak apalah, selama masih ada anonim dari kata "tidak", aku tidak berhenti berharap. Musik sudah berputar, maka aku akhiri saja. Harapku, semoga lagu ini menjadi pewakil yang tepat atas rasa ini. Dan tutupku, kamu yang ada di hatiku. Dan adakah diriku di hatimu?

ketika, kurasakan sudah
ada ruang di hatiku yang kau sentuh
dan ketika, ku sadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada

mungkin memang, ku yang harus mengerti
bila ku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kau lah yang ada di hatiku

adakah ku singgah di hatimu, mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit di hatimu
bila kah ku mengganggu harimu, mungkinkah kau inginkan adaku
akankah ku sedikit di hatimu

bila memang, ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat ku miliki
salahkah ku bila
kau lah yang ada di hatiku

kau yang ada, di hatiku

bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku, oh singgah di hatimu
dan bilakah kau tau, kaulah yang ada, di hatiku

kau yang ada, di hatiku
adakah ku, di hatimu

Maliq & D'Essentials – Untitled

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Universitas Mataram | Penggemar Manchester United | Aktif di Twitter | Penulis Buku: Jomblo Ngoceh

CLOSE